Menulis Cepat dan
Tepat di Media Daring dan Luring
Asnati, M.TPd
Senin , 20 April 2020
Pukull: 20 s-d 21
Penulis : Asnati,
M.TPd
Guru : SDN 17 Rejang Lebong
Pemateri / Narasumber : Catur
Nurochman Oktavian ( Ketua Departemen Litbang PB PGRI)
Moderator : Bambang / Mr. Bams
Nara Sumber
Biodata Catur Nurrochman Oktavian
Penulis 20 buku,
redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Jan 2019, telah menghasilkan
ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang hobi menulis
sejak 1999, buku pertamanya terbit tahun 2003. Pendidikan S1 di UNS, S2 di UPI
Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Pengurus Besar PGRI
Passion saya
dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku
di tahun 2003. Sampai sekarang alhamdulillah terus menulis. Sesuai materi kita
malam ini menulis cepat dan tepat di media luring dan daring, Pertama, kita
harus kalahkan dulu dua musuh utama dalam menulis, Apa itu musuh utamanya?, Rasa takut dan malas,
Dua musuh utama yang harus kita kalahkan
agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring, Takut
tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut
lainnya, Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan
Seorang penulis
yang baik biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa
mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi
sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam,
alat tulis, maupun laptop. Mencatat di
benaknya dapat dilakukan di mana saja. Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan
ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang
sedang disetirnya.
Setiap penulis
yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis,
karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat
kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan
tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja
mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.
Isaac Asimov, seorang penulis fiksi
ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah
“simpel dan apa adanya”. Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa
adanya. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang
akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan
Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis
yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.Perlu diingat, bahwa setiap orang
yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat
dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Menulis adalah sebuah kecakapan atau
keterampilan.Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka
kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.Menulislah
dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika
menulis.
Bagaimana
caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis? Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca
untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master, Noted: Jangan
paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Kalau
suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah
menuliskan sesuatu yang disukai.
Tuturkan segala
yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat seseorang
tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan
kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud
dalam tulisan itu.
Bagi yang akan
bertanya kirim ke 088809405468, pertanyaan singkat padat. Sebutkan Nama dan
Tempat asal.
Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu,
pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis
dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak
tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.
Menulislah
seperti berbicara. Ketika berbicara
kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat
dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara
kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah
dipahami, iya kan?
Bagi seorang
pemula, Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan
tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk
memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing
sesuai kebijakan redaksinya.
Misalnya, kita
perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media
itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media
tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki
lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi.
Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima
redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah
penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada
keraguan menghasilkan draf tulisan? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek,
karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf
tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.
Terima kasih
atas perhatian Bapak dan ibu semua. Om makasih banyak....Tepuk tangan dulu ya, Nah
om dalam sesi tanya jawab ini ,Kalau Om sudah selesai menjawab, mBerikan
tulisan huruf ,m Jawaban Om...... N
Pertanyaan
ke 1:
,Assalamualaikum
pak Catur , Nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu. Pertanyaan saya. Apa
contoh kata dan kalimat yang kita masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak
paham. Terima kasih ibu Rasita dari Bengkulu. Pertanyaan yang bagus.
Jawab
: Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh: Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai
tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku
terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari
Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering
terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.
Pertanyaan ke :2
sampai hari ini
saya blm yakin saya bisa menulis, saya bertanya bagaimana agar jsi tulisan itu
penting. apakah kita harus menulis yg
ilmiah ilmiah ambillah seperti artikel, maaf terkait gaya selingkung apa yg
dimaksud, menurut bapak mana yg lebih mungkin sebagai pemula menukis untuk
menjadi buku atau menulis artikel untuk dibukukan
Pertanyaan ke: 3
Pertanyaan
pertama ini coba saya jawab. Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan
informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas.
Seperti yang saya sampaikan di atas, mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau
Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel
populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.
Gaya Selingkung,
maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan
kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan
yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi
1.15, dsb
Jawab: Memulai
menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah
menulis
Assalamu'alaikum,
Om Catur perkenalkan nama saya Winarti dari Tangerang, saya mau bertanya bagaimana
kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan
bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya?
Terima kasih Om CAtur.
Waalaikumsalam. Ibu Winarti dari Tangerang. Terima kasih atas
pertanyaan yang bagus ini.
Mengatasi rasa
takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa
takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang
buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak
dapat diperbaiki)
Pertanyaan : 4
Menumbuhkan rasa
percaya diri menulis adalah dengan terus menulis. Slmt mlm pak, bagaimana kiat
mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis? Tks. Yulius Roma-Tana Toraja,
Selamat malam. Terima kasih atas
pertanyaan yang bagus ini.
Mengelola
konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan
pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai,
cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka
menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita
senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion
Pertanyaan : 5
Assalamualaikum
om catur..say Andy Muhtadin-Beltim Ke.Babel. Menulis dg simpel dan apa adanya
dg cepat tiga hal bagi kami pemula ini sebuah hal yg sangat sulit dan rumit,
jdi jika itu dilakukan terkadng sangat simpel, sedikit, pendek, dan langsung
pada poinnya saja. Bagaimana tipsnya supaya agar sesuai dengan harapan pembaca?
Jawab :
Menulislah seperti Anda berbicara. Ketika Anda berbicara kepada teman, tentu
tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang
berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin
menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami. Tipsnya. Menulislah dengan kalimat
yang tidak panjang-panjang. Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara
kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat
dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu
sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?
Pertanyaan : 6
Assalamu'alaikum
Om Catur, Saya Pak Etik dari Kabupaten Pemalang , Bagaimana Teknis menulis
cepat ,apa kita membuat kerangka dulu atau langsung mengalir saja.
Jawab : Ada beragam teknik yang dilakukan
penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang
menuliskan kerangka seperri spider web. Ada pula penulis yang langsung
menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel
memiliki kerangka Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan
memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda Selamat menulis.
Pertanyaan :7
slmt mlm. saya ari rumbini dari
purbalingga mau kepo dikit. apa yang
memotivasi anda pertama kali menulis ? dan tema apa yang anda tulis ?
Jawab : Selamat Malam, Ibu Ari
Rumbini Purbalingga. Kepo yang menarik. Yang memotivasi saya menulis adalah
rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi,
motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan
puisi🤭😁 lalu menulis artikel
populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga. Menulis
keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan.
Menyenangkan. Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis
menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis.
Pertanyaan : 8
Maaf Om Catur,
bagaimana caranya agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan
awal ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung
selesai dalam menulis? Agus Purwadi, Ponjong
Subhanallah hari
ini bertambah wawasan, terimakasih Pak
Catur Nurochman Oktavian,Terima kasih Pak Bambang, Terimakasih OM Jay
Pertanyaan :7
slmt mlm. saya ari rumbini dari
purbalingga mau kepo dikit. apa yang
memotivasi anda pertama kali menulis ? dan tema apa yang anda tulis ?
Jawab : Selamat Malam, Ibu Ari
Rumbini Purbalingga. Kepo yang menarik. Yang memotivasi saya menulis adalah
rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi,
motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan
puisi🤭😁 lalu menulis artikel
populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga. Menulis
keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan.
Menyenangkan. Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis
menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis.
Pertanyaan : 8
Maaf Om Catur,
bagaimana caranya agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan
awal ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung
selesai dalam menulis? Agus Purwadi, Ponjong.
Jawab :Dalam
menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's
block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan tulisan
orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada
ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang
keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan
sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang
lain, sah-sah saja.
Pertanyaan : 9
Saya seorang
kontributor di sebuah tabloid pendidsikan Nasional. Artikel yang saya tulis
selalu berupa reportase , Bagaimana caranya ya..supaya bisa berkembang lagi,
sehingga jenis tulisan itu bs masuk kategori lain?
Jawab : Tangerang
Sinyalnya buruk. Kalau tidak kebagian, silahkan kirim pertanyaan japri. Nanti
akan saya jawab, Terima kasih atas pertanyaan yang bagus , Apakah ibu suka
travelling? Atau suka membaca buku biografi? Atau suka menganalisis kebijakan
pendidikan? Kalau ibu jawab suka, maka mulailah menuliskan dari hal yang ibu
sukai. Tentu akan ibu hasilkan sesuatu yang luar biasa. Cobalah.
Pertanyaan : 10
Materi yg
Simple, Padat, Familiar & Mantul. Menulis cepat bgi kmi yg lebih senang
mendengar, bagmana triknya agar banyak yg bisa trekam Om? 🙏Salam.Bernad.Toraja
Selamat malam Bapak yang super pula
pertanyaannya. Luar biasa. Terima kasih atas perhatiannya.Penulis yang baik
biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan
audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin
penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam,
kemudian barulah dituliskan. Banyak
jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya
Pertanyaan : 11
Tanya pak catur
mukminin- Lamongan ,Untuk menulis di rubrik opini koran berapa kata maksimal?
Terima ksih
Jawab ; Siap
dijawab Pak Mukminin dari Lamongan. Pertanyaan yang bagus. Seperti saya sudah
utarakan di atas, bahwa tiap media memiliki gaya, ciri masing masing sesuai
kebijakannya. Tidak selalu sama. Itulah yang dinamakan gaya selingkung. Misal, media jawa pos mengharuskan tulisan
opini minimal 600 kata. Atau majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700
kata. Jadi berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya
tertulis di salah satu bagian media itu.
Subhanallah hari
ini bertambah wawasan, terimakasih Pak
Catur Nurochman Oktavian,Terima kasih Pak Bambang, Terimakasih OM Jay
Semoga bermanfaat ,terutama untuk saya pribadi penulis pemula
Salam blogger Asnati,M.TPd
Salam literasi
Https://myasnati blogspot. com
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar