Pengikut

Selasa, 21 April 2020

Kartini dari Mangunjaya

     
Selamat Hari Kartini

       Selasa ,21 April 2020, tepatnya di Indonesian diperingati sebagai hari Kartini, dihari Kartini kali ini saya melahirkan sepucuk tulisan berna "Kartini dari Mamgunjaya" ,saya terinspirasi oleh seorang tokoh wanita Indonesia yang berani menulis, tentang peradaban wanita.

Ibu Asnati, M.TPd

Asnati, MTPd


           Asnati adalah seorang anak desa, yang dilahirkan disebuah desa bernama Mangunjaya, Asnati dilahirkan pada tanggal 06 Februari 1967, temannya dilelurahan Mangunjaya, kecamatan Babat Toman, kabupaten Musi Banyu Asin, Provinsi Sumatra Selatan.


        Asnati ini,  anak nomor delapan,dari  13 bersaudara, yang dilahirkan oleh seorang Ibu berna Arini, dan ayah berma Syarif.

        Asnati adalah seorang wanita yang ayahnya seorang pegawai Pertina di Mangunjaya, bersekolah SD Pertamina Mangunjaya, SMP PGRI Babat Toman, SPG Negeri Palembang, menamatkan s-1 Universitas Muhammadiyah Bengkulu jurusan Pendidikan Ekonomi,enuelesaolan S-2 di Universitas Bengkulu jutusa Teknologi Pendidikan tamat  tahun2014


     Dilahirkan dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, saya terpaksa merantau ke Curup untuk mencari pekerjaan, Alhamdulillah saya diterima pertakali honor di SDN 77 Air Bang Curup, Kabupaten Rejang Lebong, selama dua tahun saya honor disana, dengan gaji Rp 10.000, dengan gaji segitu saya bertahan sela dua tahun kurang lebih.

   Pada tahun 1989, tepatnya bulan Maret, tanggal satu, saya diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil, disitulah angin segar mulai mewarnai karir sebagai Pegawai, saya bertugas di SDN 43 Pengambang, didesa Pengambang, Kecamatan Padang Ulak Tanding

   Saya bertahan sela 20 tahun, bulan sedikit waktu 20 tahunemjalankan tugas di daerah tertinggal, pengalaman pahit getir, manis, pernah kualami di Desa Pengambang, bahkan kisah cintaku terukir dari sana.

    Sekitar tahun 1996 seorang Guru bernama Muliadi, ditugaskan SD 43 Pengbang, disini awal pertemuan kami, sering ketemu satu tepat mengajar, pria itu rajin sekali mengunjungi tepat tonggalku yang di pedalaman, lama kelaman tubuh benih saling suka, tanggal 14 Oktober 1997 kami  menikah, lahirlah dari rahimku anak Yang bernama Ika Gustia Mahdalena dan Iqbal Martha Dimas.kedua anakku lahir di Pengabang.

      Diakhir tahun 2019 saya pindah tugas di SDN 06 Curup selatan, yaitu di jalan Sapta Marga, Kelurahan Air Putih Baru Curup Selatan, kabupaten Rejang Lebong.

     Sampai saat ini saya bel pernah menjadi kepala sekolah, padahal pendidik ku sudah memadai, pangkatku sudah lumayan cukup tinggi yaitu Pembina TK 1/ IV.B, bahkan sya sudah mengantongi sertifikat, Kepala sekolah. Kayaknya aku belum layak menjadi seorang kepala sekolah, saya hannyaenoti karir menjadi guru prestasi tahun,2013 juara 2, tahun 2016 juara 2, tahun 2019 juara 2 itupun karena saya banyak karya tulis.

       Menulis pun tetap kulakukan walau dapat cemoohan, tulisanku tak layak dipublikasika, Saya tak menyerah walau banyak rintangan tulisan ini mungki akan saya tinggal kan untuk anak cucuku, biarlah orang lainemanfang sebelah mata, biarlah setidaknya anak v8cuku nanti bisaengetahuo siapa neneknya .

      Dihari Kartini hari ini Selasa tanggal 21 April 2020, saya tak ketinggalan menulis pesan hari ini, peringatilah hari Kartini walaupun hanya dengan menulis satu kata, selamat hari Kartini buat Kartini - Kartini Indonesia, teruslah berjuang.

     Walaupun sekarang sudah merdeka bukan berarti, kita harus berhenti berjuang, tetapi teruslah berkarya untuk negeri ini, Indonesia , masih perlu sekali pejuang-pejuang penulis, minimal untuk memotivasi generasi penerus.

      Peringatan hari Kartini kali ini berbarengan dengan mewabah nya virus vandemi Corona, dimana-mana kegiatan dilakukan dirumah saja, tidak terkecuali, sekolahpun berdampak dirumah saja, belajar,mengajar, dirumah.

     Mulai tanggal 17 Maret 2020, hari Selasa saya mengajar lewat daring, yaitu mengakar lewat wa, google classroom. Disinilah saya merasa berjuang untuk anak didikku untuk mendapatkan pelajaran dariku walaupun lewat dunia maya, kesana kemari saya cari informasi tentang no wa anakku, yang masih belum kutemui, alhasil semua sudah kudapati, tapi kendala BBM menghadang saat krisiselamda ekonomi orang tua siswa, mereka punya hp tapi tak mampu untuk mbeli kuota internet,yang mahal.


      Wali murid ku pilih beli beras dari pada beli pulsa,, ini tantangan ku untuk siswaku agar siswaa bisa mengikuti belajar walau dirumah, saya siasati dengan menelpon satu persatu, wali murid, saya beri kemudahan , pelajaran yang sudah dipelajari tugas yang sudah diselesaikan siswa, boleh di antar kesekolah oleh wali murid, dan di titipkan disekolah ada guru yang piket setiap hari kerja,


Juga siaran TVRI sangat membantu siswa belajar di rumah. Pengaruh belajar Sirah juga sangat mengganggu mental siswa, anak banyak tak betah dirah, bahkan ada saya temui anak -anak pada nongkrong di Warner, saya usir anak-anak uang sedang main game di warnet, mereka bocar bacir ketakutan setelah saya jelasin, tentang kegiatan belajar dirumah, bukanalah kelayapan main game di warnet.


       Anak-anak mulai mengerti setelah saya kasih pengertian kepada mreka, mungkin si anak tidak diberi  atau belum mengerti arahan belajar dirumah .


      Semoga kelahiran tulisan ku ini bisa motivasi dan mberi sangat untuk penulis yang lain, jangan berhenti menulis, ayo menulislah terus Kartini- Kartini Zaman 4.0 .


Penulis : Asnati,.TPd
Salam literasi
asnatisarip@gmail.com
Https://myasnati.nlohspot.com










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenangan di Yogyakarta

  Jogya 14 Juli 2022 Salam literas @asnati