Pengikut

Selasa, 31 Maret 2020

Koleksi Tulisan siswaku

Hari ke 15 belajar dirumah ,alias daring 

Simpan disini saja biar tidak hilang, besok tulisan ini menjadi kenangan yang sangat dipergunakan untuk siswaku Kls V. A, SDN 17 Rejang Lebong





















Ini tulisan Nico

Ini tulisan Nico

Terimakasih anak-anak ku yang telah mau belajar dengan sungguh-sungguh.
Salam literasi dari Gurumu, Asnati, MTPd

SATU HARI SATU PUISI

Tantangan Nulis #1 HARI 1 PUISI

Berdasarkan pengamatan di beberapa grup WA, teman-teman lebih suka menulis puisi gawai (smartphone) kemudian dibagikan (share) di media sosial dan WA. Kelemahannya adalah, puisi yang ditulis tidak terdokumentasi dengan baik bahkan tidak terlacak keberadaan. Sangat sayang, bila hal ini terjadi padahal puisi yang ditulis, sangat bagus dan mengandung sastra tinggi dan bermakna sangat dalam.

Penerbit Delta Pustaka membuka tantangan kepada siapa saja yang ingin mengasah kemampuan ber-PUISI. Tantangan Nulis #1HARI1PUISI secara daring melalui Google Docs selama 90 hari. Aneh? Boleh dicoba dan jangan heran jika nanti puisi yang ditulis di Google Docs akan menjadi buku di hari ke-91. Penerbit Delta Pustaka ingin memfasilitasi teman-teman untuk mengumpulkan puisi dalam satu folder/file yang sudah terkoneksi langsung dengan akun Penerbit Delta Pustaka. Tulis saja puisimu, biar Penerbit Delta Pustaka yang menerbitkannya, TANPA TOLAK.

Berani terima tantangan ini? Klik aja tautan: bit.ly/1HARI1PUISI







CERITA DI PANTAI
Oleh Asnati

Jangan biarkan coretan hati kita dibuang
Hal indah menjadi kenangan  duduk diam memandang alam
Yang penuh syair pesan dari pantai sepertinya ia ingin menyapa,
Ombak menerjang karang yang keras dan tajam
Namun lambat laun hancur dan dapat dikalahkan,
Itulah hidup yang harus kita jalani
penuh tantangan dan masalah terus berdatangan,


Ceritakan ini pada kawan disana
Bahwa pantai telah mengirim pesan lewat syair ombak,
Cerita di pantai cerita
hasrat penuh tawa
Hidup penuh suka duka.
                                                                              
                                                                                                           Bengkulu,01.01.2017

TANPA JUDUL
Oleh Asnati

Kepada jiwa yang tergantung pada Rabb nya
Sungguh beruntunglah mereka yang bersama dengan cintanya,
Yaitu orang-orang yang dekat dengan sesama hamba atas nama Rabb nya.
Maka mereka akan saling mengasihi tanpa melihat cela,
Apabila ia ada pun seolah tak melihat sehingga sucilah dan terjagalah cinta yang ada.

Sungguh beruntung mereka yang bersama cintanya..
Rabb akan memuliakannya sebab mereka tak sedikit pun mema'siatinya
Cintanya terjaga..
Kasihnya tulus terbawa sampai jannahNya
Curup, 02.01.2017
TERIMA KASIH UNTUK PADUKA
Oleh Asnati

Tak ada habisnya kami ucapkan terima kasih...
Pada paduka yang telah berjuang tanpa pamrih...
Membahagiakan kami yang sedang sedih...

Berbagai usaha yang paduka telah lakukan tak percuma...
Semuanya berguna tak hanya tuk saat ini saja...
Tapi juga untuk masa depan anak cucu dan seterusnya...

Meskipun usia telah memakan...
Paduka tetap teladan...
Untuk kemarin, sekarang, dan masa depan...

Terima kasih untuk paduka....
                                                                                                                                                                                Curup, 03.01.2017

KUTITIPKAN HARAPAN KEPADA MALAM
Oleh Asnati

Sang bintang bersinar
Menerangi malam yang sepi
Membuat malam semakin sunyi
Menuntun diri untuk menikmati
Menjelajahi semua mimpi
Sepi...
Sepi yang semakin dalam
Menghanyutkan hati di kegelapan malam
Membuat diri semakin bungkam
Berharap mimpi jadi kenyataan
Agar hidup lebih tenteram.
                                                                                                Curup, 03.01.2017

IBU
Oleh Asnati

Ibu..
Kau hadirkanku sebagai penerang kehidupanmu
Memberi warna pelangi indah dihatimu
Dan kini kurindu kasihmu yang dulu
Yang telah melukis kenangan indahnya hidupku

Tapi..
Kini takdir tlah berubah menjadi benalu
Yang membuat mengeluarkan deraian air mataku
Karena kau adalah sosok mahkota hidupku
Laksana surga penyejuk sanubariku

Ibu..
Kurindu dengan belaian manis tanganmu
Yang dulu menjadi penyemangat hariku
Kini apalah daya diriku..
Yang hanya bisa merenung dalam pahitnya harapan
Menanti dalam panjangnya kebahagiaan
Hanya satu yang kuinginkan tuhan..
Kuingin berada dalam pelukan ibuku
Untuk saat ini walaupun hanya sesaat


Curup, 04.01.2017

SELAMAT MILAD
Oleh Asnati

Denyut waktu tiada henti
Terus bergulir sepanjang hari
Banyak peristiwa yang telah engkau lalui
Sejuta pengalaman telah engkau miliki

Tepat hari ini
Bertambah setahun sudah usiamu
Begitu juga dengan kedewasaanmu
Semoga panjang umur dan bahagia selalu

Semoga keberkahan selalu menyertai usia
Semoga hidupmu senantiasa bahagia
Semoga akhlakmu semakin mulia
Di hadapan semua dan di hadapan_Nya

Selamat milad wahai sahabat
Semoga engkau selalu dalam keadaan sehat
Semoga hidupmu senantiasa berkat
Untuk diri sendiri maupun untuk umat

                                                                                                   Curup, 06.02.2017
PERISTIWA HARI SABTU ITU
Oleh Asnati

Angin di dini hari
Terbang melayang menari-nari
Menghampiriku di alam mimpi
Tuk berkata pada diri ini

Kata terdengar oleh sukma
Terserap celah gendang telinga
Bergetar menggelombang
Dinanti otak tuk datang

Malam mulai memejamkan mata
Matahari berjalan riang gembira
Disambut ayam jantan
Berkokok dengan lantang

Hari ini tak pernah ku alami
Hari ini hari sangat berarti
Ku taruh harapan dan ambisi
Semoga saja menghampiri

Terima kasih...
Pada-Mu Sang Maha Pengasih
Kau telah memberi kesempatan
Untukku yang masih dapat berjalan

Goresan di hati ibu pertiwi
Kan jadi sesuatu berarti
Menjelma menjadi motivasi
Tuk wujudkan mimpi-mimpi

Masa remaja
Masa menuju dewasa
Untuk mencari jiwa
Yang belum aku kenal apa

Curup, 04.01.2017                                                                                                                    

SETELAH KAU PERGI
Oleh Asnati

Setelah Kau Pergi
Aku sendiri
Selalu lesu karena sepi

Kau yang dulu pernah menghiasi
Mewarnai hari-hari
Dan selalu menjadi Puisi
Sekarang, tak ada lagi

Hatiku kian suram
Mati rasa dalam kelam
Hanyut dan tenggelam
Dengan raga kesunyian malam

Dirimu tetap Kurindui
Walau Kau tak ada disini
Akupun kan tetap menanti
Bila Kau sedia tuk kembali

Akupun selalu merindui,
Bersama sisa Cinta di hati
Takkan pernah Kucari pengganti
Karena Kau tetap yang Kucintai
                                                                                                                                 Curup, 05.01.2017

DEAR HUJAN
Oleh Asnati

Dear hujan,
Apa aku harus juga menuliskan kata indah untukmu?
Apa aku harus juga mengetik ribuan makna tentangmu?
Tentang gemuruhmu, dinginmu,
Sebagai perwakilan kerinduanku dan kerinduan mereka terhadapmu.

Andai kata yang tercipta menjadi gumpalan awan yang menghadirkanmu
Aku akan menuliskan ribuan kata indah itu untukmu.

Dear Hujan,
Aku rindu padamu
Dan kau tahukan seperti apa bila aku sudah rindu?
Takaran rinduku Itu sudah tidak menjadi rahasia lagi bagimu
Jadi jangan buat aku merindukanmu!!!

Dear hujan, aku rindu
Rindu suara gemuruh pertandamu,
Rindu keindahan senja di rintitan kecilmu,
Rindu benturan keras di malam derasmu,
Rindu coretan pelangi yang kau ukirkan bersamamu,
Rindu udara sejuk yang kau tinggalkan seiring kepergianmu.

Kau bukan hanya inspirasi para pujangga
Bukan hanya tempat curhatnya para penggalau
Bukan hanya untuk permainannya si kecil
Bukan hanya untuk aku,
Kamu lebih dari itu
Jadi temui aku, temui mereka!!!

Maaf bila memaksahmu,
Tapi mereka yang hanya bisa minum dari tetesanmu,
mereka yang sangat membutuhkan segarnya udara yang kau bawa bersamamu,
Itu lebih dari kerinduanku terhadapmu.

Entah ini ulah angin yang menghadangmu
Pembawamu yang enggan menampungmu
Atau dirimu yang tidak lagi ingin menemuiku?
Atau mungkin juga doa kami yang masi kurang terhadap sang pencipta agar menghadirkanmu?

Hmmm Entahlah,
Tapi harapku untuk kau pelipur lara
Kau musim yang basah
Kau penyejuk dunia
Kau temanku
Kau yang bernama Hujan
Datanglah!!! aku rindu, sungguh.
                                                                                                                                      Curup, 05.01.2017
HUJAN PERTAMA SAAT SENJA
Oleh Asnati

Gemuruh menandakan itu akan terjadi
Dia turun perlahan dari langit
Suara itu mulai terdengar
Bau tanah yang basah mulai tercium

Aku menutup mata
Lalu kuhirup udara segar yang tercampur bau tanah yang basah
Mendengarkan suara hujan,
Menikmati semua yang terjadi.

Inilah hujan pertama
Entah kapan terakhir kali saat seperti ini kurasakan
Yang jelas aku sangat menikmatinya

Seseorang berkata tentang oksigen kerinduan
Aku ingin mengatakan kepada semua orang
"Inilah oksigen kerinduanku".
                                                                                                                                       Curup, 06.01.2017
LUKA YANG KAU BERI
Oleh Asnati

Janji-janji manismu tak pernah sirna
Berdengung di kedua telingaku
Dengan suara lembutmu yang khas
Membangkitkan saat-saat kebersamaan kita

Kepergianmu yang begitu cepat
Meninggalkan sesal terlalu dalam di hati
Tak pernah terbayangkan sebelumnya
Kebahagiaan Kita berujung dengan Kedukaan

Warna lembayung senja yang kutatap kini
Seakan terlihat gulita dalam pandanganku
Teracuni luka teramat dalam, tak terobati
Hingga membuat jiwaku terkapar sepanjang waktu

Mungkin Tuhan Telah Menuliskan Semua Ini
Tentang pertemuan singkat Kita di dunia
Sempat menjalin rasa dalam cinta dan duka
Hanya sementara dan menjelma menjadi air mata

Semoga dirimu mendapatkan laki-laki setia
Tentunya yang lebih baik dari diriku
Dan semoga Kau takkan pernah melukainya
Seperti apa yang Kau lakukan kepadaku

Hari demi hari sejak Kau tiada sekarang
Hanya sepi yang mampu Kukenang
Aku tak mampu melupakanmu selama ini
Sebab hatiku masih mengharap Kau tuk disini

Selamat,..
Kau telah berhasil menghancurkan hatiku
Kau putuskan rasa suci yang Kuberi dari hati
Dan sekarang pupus menjadi Puisi Kesedihan tanpa henti
Atas Luka Yang Kau Beri
                                                                                                                                          Curup, 07.01.2017

DI AWAL PERSAHABATAN
Oleh Asnati

Ku jabat tanganmu
Jemari kita bertautan
Saat mata bertemu
Di awal perkenalan
Ku ucap salam untukmu
Kau balas dengan suara pelan
Ku sunggingkan senyuman
Tanda keramahan
Dalam persaudaraan
Kau balas tak kalah menenangkan

Sungguh ku ingin persahabatan
Terjalin diantara kita
Persahabatan yang saling mengingatkan
Ketika terjadi kesalahan
Bukan saling menghindar
Bukan pergi menghilang
Bukan yang memutus persahabatan
Namun, yang merangkul kembali bersama
                                                                                                                                                 Curup, 07.01.2017

CERITA INI MENDEKATI AKHIRNYA
Oleh Asnati

Banyak masa lalu yang bisa kita ingat...
Banyak kesalahan yang dapat kita perbaiki...
Banyak masa depan yang bisa kita lihat...
Dan masih banyak hal yang dapat kita lakoni...
Kita tak pernah tahu kan jadi apa kita nantinya...
Tapi kita harus meninggalkan sisa waktu ini...
Tanpa perselisihan....
Curup, 08.01.2017
CINTA DAN KENANGAN
Oleh Asnati

Akhirnya,..
Kaupun berpaling tanpa alasan
Mengiris perih di dadaku
Begitu dalam
Dan semakin bertambah dalam

Semakin lama
Aku rubuh dalam rintihan
Menjejaki sendiri
Arti dari sebuah Kasih Sayang

Aku telah terlanjur dalam
Mencintaimu selama ini
Semua kulakukan
Hanya demi kebahagiaanmu
Karena begitu cintanya
Hati ini kepadamu

Namun apa sekarang?
Hanyalah puing-puing sesal
Memenuhi rongga hatiku
Menggores duka abadi
Setiap saat membunuh hati ini

Hadirmu sesaat dalam hidupku
Memberi warna tersendiri
Kau dulu begitu Kubanggakan
Akhirnya Kau ukir kekecewaan

Aku bersama memori tentangmu
Kan selalu hidup di dalam Kisah Kita
Meski semua t'lah berubah menjadi perpisahan
Namun aku kan berusaha merelakan
Disini, sendiri di dalam jiwa kesunyian
Bersama Cinta dan Kenangan yang t'lah Kau tinggalkan
Curup, 09.01.2017

CINTA YANG AGUNG
Oleh Asnati

Tuhan selalu tersenyum kepadaku
Saat aku memikirkanmu
Aku tahu
Dia tidak sedang menertawakanku
Karena hanya Dia yang tahu
Seberapa dalam rasa ini kepadamu

Hingga detik ini
Aku masih terkenang olehmu
Aku tak sanggup menepis bayangmu
Yang setiap saat hadir dalam anganku

Mungkin bagimu
Sangat mudah untuk melupakanku
Tapi bagiku
Terasa mustahil menghilangkan cinta ini darimu

Karena Cinta ini tercipta dari hati
Walau bukan pada pandangan pertama
Cinta yang ada karena ia mengamati pribadimu
Mengagumi lantas menjadi cinta padamu
Dan semuanya
Secara diam-diam kulakukan selama ini

Meski Kau berusaha menyakitinya
Sedalam apapun
Namun ia masih bisa tersenyum
Dan mengatakan;
'Aku Tetap Mencintaimu'

Aku tak mengklaim
Bahwa ini Cinta sejati
Aku tak pernah meminta Dirimu
Untuk mengasihani padaku

Namun
Inilah cintaku untukmu
Yang selalu diiringi air mata ketulusan
Yang tak peduli pada kedukaan
Dan tetap kujaga dan pertahankan
Hanya untukmu
Walau Kau tak pedulikanku
Meski Kau berusaha menghancurkanku

Curup, 10.01.2017
KE IRIAN PELANGI
Oleh Asnati

Aku hanya punya warna hitam dan putih .
Kalian mempunyai banyak warna seperti pelangi yang ku suka .
Aku iri dengan kalian .
Aku akan mencurinya ! .
Aku sudah dapatkan warna pelangi yang sangat ku suka namun luntur dimakan para angin , kenapa begini ? Apa yang salah ?.

Mereka di hempaskan badai , tak luntur warna pelangi mereka .
Digoncangkan pula mereka seketika ada yang pudar warna pelangi mereka .
Mereka bergerak cepat membantu yang lain .
Saling menguatkan warna yang lain .
Saling berbagi untuk bangkit menjadi serangkaian pelangi
Sungguh maukah kalian membagi warna pelangi itu untuk ku ?

Curup, 11.01.2017
BINGAKAI  KAYU SAHABAT
Oleh Asnati

Kenangan di tengah bingkai kayu
Terpaku bersama senyuman di dinding rapuh
Mata sayu menatap cemas
Itukah kenangan indah??

Aku sudah tak sanggup bermimpi
Berkata ataupun berharap
Serta meraba mu dalam pelukan
Dalam arus waktu
Kau semakin jauh melabuh
Tak sanggup ku tahan haru
Kau yang memanja kan sukma ku
Berlinang air mata ku
Memandang potret mu
Ku genggam erat BINGKAI KAYU SAHABAT QU
Curup, 12.01.2017

SENYUM TERAKHIR
Oleh Asnati

Senyuman itu...
Senyuman yang selalu tersaji dibibir tipismu
Senyuman yang tak sama dengan orang lain
Senyuman yang tak pernah terganti oleh senyum siapapun

Namun kini takkan pernah lagi ku temukan senyuman itu      
Hilang, lenyap entah kemana
Pergi tanpa jejak

Senyuman itu sirna
Sirna untuk selamanya
Senyuman itu sirna dengan pemiliknya
Yang tak kan pernah lagi aku temukan

Senyumanmu pada waktu itu
Biarlah menjadi senyum termanis yang pernah aku lihat
Dan biarlah senyuman itu menjadi
Senyum terakhir darimu sahabatku
RASA YANG TERDAMBA
Oleh Asnati

Air mata ini selalu bercerita
Tentang sebuah hati
Tentang Cinta
Tentangmu

Aku yang pernah memberikan ketulusan
Kepada seseorang
Akhirnya dibalas penghianatan
Kala aku mengorbankan semuanya
Demi Kasih dan Sayang
Namun berujung kecewa dan duka-duka nyata kurasa

Semua itu hanya masa laluku
Kini aku berusaha meyakinkanmu
Lewat hati, jiwa bahkan puisiku
Meski tak sehebat Khalil Gibran
Aku harap mampu memberikan citraan sesungguhnya

Rasa Yang Terdamba,
Kini membuatku kembali larut
Ke dalam Cinta Sesungguhnya
Dimana Duka menjadi Suka
Dan Kecewa menjadi Bahagia

Rasa Yang Terdamba,
Memperlihatkanku semua Tentangmu
Aku tak memperhatikan apapun dalam Dirimu
Kecuali Pribadimu semata

Rasa Yang Terdamba,
Mendekatkanku kepada Sang Pencipta
Meski Cinta ini begitu perih terasa
Tapi aku bisa mengungkapkan ke-elokanmu

Dan Rasa Yang Terdamba Itu,..
Adalah rasaku padamu
Rela tersakiti demi Kamu
Rela terlukai demi Senyummu
Rela hancur demi Kebahagiaanmu

Rasa Ini Tak Pernah Membenci Sedikitpun
Karena ia lahir dari Cinta
Dibesarkan oleh Kerinduan
Dan ditempa oleh Kepedihan
Dan dinaungi oleh Kuasa Tuhan
Dan Rasa Ini Adalah,.
Cintaku, Untukmu.
Curup, 13.01.2017

LUKISAN MALAM
Oleh Asnati

Aku menitip lukisan pada malam
Berharap esok amarahmu redam
Aku menitip lukisan pada malam
Berharap esok kau kembali tersenyum.

Aku menitip lukisan pada malam
Pada kata tak berbingkai
Aku menitip lukisan pada malam
Berharap esok kita kembali berdamai
Curup, 14.01.2017

RINDU TANPA BATAS
Oleh Asnati

Rasa cintaku padamu
Tanpa batas membayangi kehidupanku
Bermain dengan jiwa,
Dalam alam khayal fikirku

Kerinduan tanpa ujung,
Membuatku terpukau akan kelembutanmu
Ingin selalu menatap senyummu
Meski hanya sebentar saja

Cinta Tak Bertuan Ini,..
Membuatku merana sejenak
Termangu di sisi Sang Senja
Menulis dalam detak jantung Sang Malam
Dan tetap terjaga hingga fajar kembali bertahta

Seucap kata rindu ingin kuucap dari lubuk hatiku untukmu
Yang dibawa oleh angin malam ini

Semakin dalam rindu terucap dari Bibir Hati
Semakin aku merindukanmu
Hatiku semakin mencintaimu

Rasa rindu berkecamuk dalam sanubari ini membuat ragaku tak berdaya
Saat bayang-bayang wajahmu selalu menghantuiku
Membuatku bertekuk lutut di hadapanmu

Kuresapi Senandung Jiwa ini mengisi khayalanku
Bersama ramah kesunyian yang anggun menebar berjuta inspirasi
Ketika aku bercengkrama dengan hening malam
Dan menyebut namamu,..
Selalu,....
Curup, 15.01.2017
RUANG 3A
Oleh Asnati

Hanya kami di sini
Dalam guyuran hujan di luar sana
Penuh keheningan dan kesunyian
Hanya rintik hujan kami dengarkan

Bak alunan melodi menyertai dalam setiap pemikiran
Kerutan kening sesekali tergambar
Gerakan tangan dalam coretan kertas
Gumaman-gumaman kecil seakan menandakan keseriusan

Hari ini, hari Rabu
Kami, Sang pemburu ilmu
Berusaha dengan keseriusan kami
Di temani hujan kali ini
Curup, 16.01.2017
GURU
Oleh Asnati

Guru
Engkau adalah pahlawan yg sahat berjasah
Guru
Engkaulah pahlawan yg tak pernah letih tuk berjuang
Guru
Engkau bagaikan pelita dalam kegelapan
Engkau penyejuk dalam kehausan
Guru
Engkau tidak pernah mengelu dan meminta balas budi
Engkau bagaikan berlian dunia yg cerah nan menawan
Terima Kasih atas jasah jasahmu

Engkaulh pahlawan tanpa tanda jasah
Jasahmu tidad tara,,,.

Curup, 17.01.2017

CURHATAN KECIL SANG ALAM
Oleh Asnati

Hai alamku
Apa kabar denganmu
Ceritakan apa yang terjadi padaku
Jadikan aku sahabatmu
Ku rindu temanku
Dia terlalu jauh untukku
Karena ku takbisa memendam sesuatu
Curahkanlah rasa kita dalam dunia
Agar masalah tak mengganggu kita

"Hai sahabatku
Kau terlihat sangat elok
Cantik indah namun menipu mata
Semua sayang padamu
Tapi apa yang kau lakukan
Kau tak merawatku
Kau biarkan darahku kotor
Kau biarkan penyakit itu
Kau tak mau membersihkannya
Jadi jangan salahkan aku
Ketika sang awan menangis
Bencana melandamu

Wahai alam
Aku mengerti akan hal itu
Aku tau akan kesedihanmu
Namun aku bisa apa
Ku hanya seorang diri
Ku tak bisa membersihkanmu
Dengan begitu bersihnya

"Hai sahabatku
Aku telah melihat semua itu
Aku pun melihat
Apa apa saja yang terjadi
Dikala raja siang nampak
Tak sedikit kejadian
Yang luput oleh mataku
Dikala seseorang mengendali
Kereta besi tak berkudanya
Mereka tak pernah tahu rasa
Mereka hantam semua
Yang ada didepannya
Mereka keluarkan bunyi bising
Tak tentu arah
Seperti seekor nyamuk
Ketika dia terhantam hancurlah sudah

Wahai alamku
Sungguh ironi memang
Jalan telah leluasa dibangun
Namun apalah daya
Itu yang mereka pilih

"Hai sahabatku
Dikala dewi malam tersenyum
Dia merasa telah diganggu
Oleh ulah sang kelelawar malam
Dia membuat onar
Mencari mangsa ditengah gelapnya malam
Tak pedulikan pepohonan rindang
Yang berdiri di sekelilingnya

Wahai alamku
Sampaikan pada dewi malam
Sabarkanlah diri
Entah beribu cara apalagi
Yang harus dilakukan
Agar mereka tahu aturan
Kami lelah alam
Sungguh lelah
Mulut kami berbusa
Mata kami tak henti
Tuk menangis darah
Telinga kami sakit
Mendengar tawa sang kegelapan
Jiwa kami yang rapuh
Serta tubuh kami ini
Telah terhunus pedang, alamku
Kami tak tahu lagi rasanya

"Hai sahabatku
Aku sungguh kecewa
Aku sungguh sangat tak ingin mendengarnya
Namun inilah yang terjadi
Sahabatku
Tempatmu memang berhukum
Namun mana efeknya
Yang kecil makin tertindas
Yang agung makin bebas
Banyak beredar obat
Yang menyembuhkan sakit di tubuh
Tuk selamanya
Bagaimana itu terjadi

Wahai alamku
Aku tak sanggup lagi
Rasanya ingin kuberantas semua
Namun apalah daya
Semua obat telah jadi racun

Wahai alamku
Aku berharap
Semoga engkau
Masih mau menerima
Tubuhku ini
Curup, 18.01.2017

GURU
Oleh Asnati

Guru,kau mengajarkanku berhitung
Kau mengajarkanku membaca
Kau mengajarkanku menulis
Karenamu,aku memiliki pengetahuan

Karenamu,aku bisa membaca
Karenamu,aku bisa berhitung
Kau mengajariku sopan santun
Kau mengajariku tata krama

Kau mendidikku dengan tegas
Kau mendidikku untuk rajin membaca
Agar aku tahu pengetahuan di seluruh dunia
Cara mengajarmu begitu disiplin

Cara mengajarmu begitu tegas
Cara mengajarmu begitu galak
Terkadang aku berpikir kalau cara mengajarmu itu salah
Terkadang aku berpikir kalau cara mendidikmu itu salah

Bahkan, terkadang aku tak menyukaimu
Tapi, aku sadar sampai saat ini
Aku selalu menggunakan ilmu yang kau ajarkan padaku
Curup, 19.01.2017

YANG TERSIRAT
Oleh Asnati

Kepalamu kau beri baja pelindung
Tubuhmu kau beri perisai
Tanganmu tlah kau persenjatai
Lidahmu tlah kau asah dengan baik
Otakmu tlah kau beri siasat perang

Namun...
Bagaimana dengan hati ini
Bagaimana dengan jiwa ini

Sekuat apapun ku berusaha
Hati dan jiwa ini
Akan tetap menjadi lemah
Ketika bertemu air mata
Dan mendengar rintih tangis
Kisah kasih yang satu dihatiku

Curup, 20.01.2017
KIAN MENUA
Oleh Asnati

Dunia kian renta
Bumi kian menua
Sang surya engga jua menyapa
Wahai manusia
Bumi menjelma seperti neraka
Ini ulah siapa?

Kini pelangi hilang tak berkibar
Sirna lenyap tak sejajar
Lampu jalanan nian samar
Manusia tak juga sadar
Perbuatan dosa nya tersampar
Iman tak lagi dikejar
Ucapan setan kian terlontar
Sesembari mereka tersenyum lebar

Curup, 21.01.2017
BUTALA PERTIWI
Oleh Asnati

Negeriku
Sungguh elok dirimu
Kupandang kau dari sudut penjuru
Indah menawan menggebu
Mencambuk dalam ruang kalbu
Namun kini perwiti tersungkur sendu
Melihat kita menjadi semu
Kumohon bangkit seperti dulu
Jaya,adil,dan makmur ku merindu

Wahai pertiwi
Sinarmu kekal abadi tatkala sehangat secercah mentari
Meski temaram datang mengiringi
Butala kini mengasihi

Kini pertiwi berdiri kokoh seolah tegar
Memandang tunas mati dalam sangkar

Pengorbananmu tiada lelah
Walau selaksa pinta, takkan pasrah
Tetes demi tetes bertumpah darah
Bahtera jejak engkau melangkah
Dari segenap jiwa engkau bersumpah
Berjuang demi satu arah
Melawan para penjajah
Dari pertiwi yang indah
Curup, 22.01.2017

TUNAS BANGSA
Oleh Asnati

Kami adalah tunas muda Indonesia
Lahir di bumi pertiwi, di besarkan di nusantara
Bersama cenderawasi, bersama kasuari
Menyelami pulau negeriku

Kami adalah tunas muda indonesia
Berakar pancasila, berjiwa sang garuda
Bersatu dari sabang sampai merauke
Membentangkan sang saka merah putih

Kami adalah tunas muda indonesia
Dipupuk dari bhineka tunggal Ika
Disirami bulir-bulir pancasila
Dilahirkan sebagai pemimpin

Kami adalah tunas muda indonesia
Tapi, tak sama
Ras, budaya, agama Dan suku bangsa berbeda
Bersatu dalam bhineka tunggal Ika

Kami adalah tunas muda indonesia
Daun muda yang suka berkarya
Bermimpi setinggi langit, bersinar bersama matahari
Untuk kejayaan negeriku

Mari wahai tunas bangsaku
Bersama kita satukan langkah kaki ini
Bersama kita kobarkan semangat 45
Lantunkan indonesia raya
Jayalah negeriku, Jayalah indonesiaku

Curup, 23.01.2017
SEKOLAHKU
Oleh Asnati

Gerbang putih menyambut diri
Kala memasuki gedung tinggi
Dengan sombong berdiri
Diatas tanah setiap inci

Sekolahku SDN 17 Rejang Lebong
Tempatku meniti
Ilmu pengembangan diri
Untuk tujuan prestasi

Berbagai jurusan terbagi
Ada kelas 1 A,B .II A,B. IIIA,B
Pun IVA,B.VA,B.VI A,B
Pramuka  dan Drum bend
Dengan siswa siswi
Dua ratus lebih

Oh sekolahku di sini
Ku berbangga diri
Salah satu yang menjadi
Guru berprestasi
Ku akan harumkan sekolahku ini
Kini dan nanti

Curup, 24.01.2017

PAHLAWAN PELANGI  INDAH
Oleh Asnati

Di pagi yang cerah ini aku berdiri
Sambil mengingat akan hadirmu guru
Kini telah pergi pahlawan pelangi indahku
Sampai hati terasa sakit melawan sepi

Guru...maafkanlah anak yang bodoh ini
Maafkan aku yang sering berbuat salah
Sangat sering membuatmu dirimu marah
Namun...semua itu kau pantulkan dengan senyummu
Kau buat anak bodoh ini kagum atas dirimu

Hari demi hari telah berlalu
Tiada kata lelah terucap dari bibirmu
Malah Semangatmu terus berkobar
Seluas samudera yang besar
Kau taburkan untuk anak bangsa

Guru....terima kasih atas pengabdianmu
Kau telah membuat cerah pikiranku
Kau buat warna pelangi melintasi pikiranku
Kalau dulu hanya berwarna hitam
Hingga membuat pikiranku gelap dan tenggelam

Suci,tulus,dan ikhlas pemberianmu
Sampai diriku tak bisa membalas jasamu
Namun....namamu kan kuukir di hatiku
Sebagai penghargaan terbesar dari hidupku
Curup, 24.01.2017

GURUKU CAHAYA PELITA
Oleh Asnati

Tak kenal lelah kau bekerja
Dikala hatiku mulai lelah
Kau tetap menguatkan kami
Memberikan bekal untuk
Masa depan kami kelak
Kau selalu sabar mengarahkan kami
Ke jalan yang benar

Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelita
Penerang di dalam kegelapan
Dan masa depan yang penuh harap
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tak mengharapkan balas jasa

Pagi pagi kau datang ke sekolah kami
Memarkirkan motor yang sudah usang itu
Tepat di lahan parkiran
Kau berjalan menuju koridor
Berniat dengan kesederhanaan
Dapat menjadi seorang teladan

Kau yang membantuku meraih prestasi
Indahnya bintang dilangit dapat kugapai
Berkat semua dukungan dan pengarahan
Yang tak henti hentinya kau alirkan
Kau yang membuatku melihat dunia luar

Kau yang mengajariku semua
Kesederhanaan, kesopanan, serta tanggung jawab
Berkat usahamu mendidikku
Aku dapat mengetahui
Apa yang sebelumnya tak kuketahui

Terima kasih guruku
Atas semua usahamu
Untuk membantuku dalam
meraih prestasi yang gemilang
Tak akan kulupakan besar jasamu
Guruku cahaya pelita

Curup, 25.01.2017
JASAMU PAHLAWANKU
Oleh Asnati


Kukenang wahai pahlawan
Kau yang telah besar berjasa
Di medan perang
Kau korbankan tubuhmu
Untuk bangsa dan tanah airku
Indonesiaku yang kucinta

Pagi siang tak berarti lagi
Lapar haus, lesu tak kau anggap
Tetap kau berjuang
Tanpa gentar sedetikpun
Menumpahkan darah diatas kesakitan
Demi bangsa dan negara

Perjuanganmu sangatlah berarti
Membangun Indonesia dengan pasti
Mengukir bangsa kita sendiri
Berkat jasamu kami merdeka
Berdiri di atas kaki sendiri
Tanpa mengandalkan apapun
Dari siapapun kalian berjuang

Tak ada yang bisa kami lakukan
Selain berdoa dan bernyanyi
Senandung hati dan jiwaku
Yang kuberikan padamu
Terpujilah dirimu, pahlawan bangsa

Jasamu amatlah besar
Tak dapat diukur dengan apapun
Tak dapan dibayar dengan uang berapapun
Banyaknya tak dapat kami hitung
Terima kasih pahlawanku
Damailah dirimu di surga baka.
Curup, 26.01.2017

TERIMAKASIH GURU
Oleh Asnati
Guru....
Kaulah pembimbingku
Kaulah yang mendidiku
Dengan tulus dan sabar

Guru...
Sungguh besar jasamu
Kau yang tak pernah
Bosan dalam mengajar
Dan membimbingku

Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Dan kau tak pernah mengeluh dan
Menyerah untuk membimbing kami
Tanpa dirimu aku akan sengsara..

Guru...
Terima kasih...
Atas segala jasa-jasamu
Dan engkau adalah
Pahlawan ku

Curup, 27.01.2017

GURUKU
Oleh Asnati
Guruku...
Sepintas wajahmu tampak letih...
dengan titik-titik peluh di keningmu
yang menetes pelan...

Namun semua itu kau samarkan...
Demi kewajibanmu menebar ilmu
dengan memberi cahaya!!

Terangmu bukan bulan, Guruku...
yang sempurna, kemudian menjadi sabit... lalu terbias sinar matahari, kemudian hilang selepas malam...

Bukan pula seperti pelita malam...
yang terangnya, memuntahkan jelaga hitam!!

sinarmu bukan matahari yang cerah...
yang hanya terbit pagi, lalu tenggelam petang...

Guruku...
engkau adalah cahaya
cahaya yang tetap terang dalam gelapnya malam, yang tetap terang walaupun awan tebal...
berarak, menyergap di pelipismu... engkau tetap menebar cahaya dan warna-warna...

Curup, 28.01.2017

GURUKU LAYAKNYA PELANGI
 Oleh Asnati


Seorang pemberi ilmu itu
Tampak seperti pelangi
Yang kerap mengajari guna ini-itu

Lima belas huruf
Lima suku kata
Digabung dalam satu kalimat
Layaknya pelangi

Dapatkah kuulangi,
Dengan huruf dan suku kata lain?
Empat huruf, dua suku kata,
Guru

Guru layaknya pelangi
Yang selalu berkenan mengajarkan tentang ini itu
Dan selalu memberi motivasi
Agar terus bekerja keras hingga mendapat buahnya yang manis

Guruku layaknya pelangi ...
Yang selalu mengajari untuk berbagi
Yang selalu mengajari untuk sesama yang membutuhkan
Guruku layaknya pelangi ...
Curup, 29.01.2017


SUMBER ILMUKU
Oleh Asnati

Guru kau adalah sumber ilmuku
Sumber ilmu yang telah lamaku cari dan
Kini telah mengisi perjalanan hidupku
Guru keramahan sikapmu seakan
Mempermudah masuknya berbagai
Macam ilmu yang bermanfaat untukku
yang Haus akan Ilmu dan akan menjadi sebuah
petunjuk untuk Perjalanan hidupku

Guru saat kau memberikan ilmu kepadaku Hati
ini mengetahui harapanmu agar ilmu yang kau Berikan
Akan berguna diperjalanan hidupku kelak
Guru kumerasa terkadang diri ini telah Mengecewakanmu

Dengan sikapku danku belum mampu untuk
Mengendalikan emosi yang ada didalam jiwaku
Guru untuk semua ilmu yang telah kau berikan
kepadaku kuhanya mampu berterimakasih
Danku berjanji tak akanku
mengcewakan

Curup, 30.01.2017






































Punya Dinda

 Curup, 31.Maret 2020
Punya Dinda SDN 17 Rejang Lebong 















Terimakasih udah belajar dirumah
Semoga anak-anak yang lain rajin juga , seperti Dinda kls 5 A

Kenangan di Yogyakarta

  Jogya 14 Juli 2022 Salam literas @asnati