BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 2 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional, menjelaskan Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk kualitas serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang bertujuan mengembangkan
potensi – potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Keberhasilan dalam mewujudkan
tujuan pendidikan tentunya tidak terlepas dari mutu pelaksanaan pendidikan
tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan mengajar guru secara professiona
Sebagai upaya meningkatkan
profesionalisme guru dalam mengajar Melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
diharapkan guru dapat berlatih meningkatkan kemapuan mengajar melalui berbagai
kegiatan menemukan dan mengatasi masalah pembelajaran yang diajarkannya juga
mampu mengobservasi, meganalisa serta mencari solusi dalam setiap
permasalahannya. Pembelajaran di SD senantiasa berpedoman pada PTK. Hal ini
pada intinya bertujuan untuk memantapkan kemapuan guru dalam mengajar dan
melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK.
Berdasarkan hasil evaluasi
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus
2017, menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi Perkembangbiakan
Tumbuhan. Dari 20 siswa, ternyata hanya satu siswa yang memperoleh nilai 8,0 ke
atas. Perolehan nilai rata-rata yaitu 5,4. Hal ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran IPA belum dikatakan berhasil. Oleh karena, itu perlunya dilakukan
perbaikan pembelajaran melalui PTK.
PTK ini dilaksanakan sebanyak
tiga siklus untuk mata pelajaran IPA. Laporan
ini memuat Pendahuluan, Perencanaan Perbaikan Pembelajaran, Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran, Hasil Penelitian, dan Pembahasan, serta Saran.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Identifikasi Masalah
Sebagaimana
yang telah penulis kemukakan pada bab terdahulu, maka dalam laporan ini hanya
dipilih untuk memaparkan 1 (satu) mata pelajaran saja yaitu perbaikan mata
pelajaran IPA. Di sini penyebaran nilai ulangan harian sebagai bahan
petimbangannya, dalam ulangan harian itu diketahui nilainya rata-rata rendah
dan dari segi kemampuan penyerapan materi pembelajaran juga masih banyak siswa
yang tingkat pemahamannya relatif rendah. Selama pembelajaran berlangsung,
jarang sekali ada siswa yang mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan
terhadap apa yang telah dijelaskan oleh guru.
Berawal dari kenyataan tersebut, penulis dapat mengidentifikasi kekurangan
dari pembelajaran mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Perkembangbiakan
Tumbuhan yang Subpokok bahasannya Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif.
ada beberapa masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran untuk dijadikan
sebagai fokus
perbaikan, yaitu:
1.
Kurangnya
motivasi dan minat belajar siswa
2.
Hasil belajar siswa yang masih rendah
3.
Siswa tidak bisa mengerjakan saat diberikan
tugas latihan soal
4.
Sebagian siswa menyontek
5.
Kurangnya respon dan tanggapan dari siswa saat
proses belajar mengajar
b.
Analisis dan Perumusan Masalah
1.
Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi
antara penulis dengan teman sejawat ditemukan bahwa penyebab siswa kurang
minat, kurang aktif dan kurang menguasai materi Perkembangbiakan Tumbuhan
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.
Penyampaian materi oleh guru selalu monoton
2.
Metode mengajar yang digunakan guru kurang menarik
bagi siswa
3.
Guru tidak menggunakan media pembelajaran
4.
Guru
tidak memberikan kesempatan bertanya pada siswa
5.
Guru kurang memotivasi siswanya
6.
Siswa kurang menyimak pelajaran yang
disampaikan
Berdasarkan hal tersebut,
maka fokus perbaikan pembelajaran IPA adalah “ Bagaimana meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui
penggunaan Media dan kerja kelompok?”
Berawal dari fokus perbaikan
pembelajaran tersebut, maka seorang guru harus berperan sebagai fasilitator
dengan memfasilitasi tumbuhnya motivasi belajar siswa. Dalam hal ini, seorang
guru dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Roger (dalam Anthony J.
Sutich dan Miles A. Vich, 1996) sebagaimana yang dikemukakan oleh Abin
Syamsudin dan Nandang Budiman (2006:1-11) menegaskan bahwa dalam proses
pembelajaran, guru berperan aktif dalam hal:
a.
Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif
dan sikap positive terhadap
Pembelajaran
b.
Membantu peserta didik dalam mengklasifikasi
tujuan belajar dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta didik secara
bebas dalam menyatakan apa yang ingin mereka
pelajari
c.
Membantu peserta didik mengembangkan minat yang
bertujuan sebagai kekuatan
pembelajaran
d.
Menyediakan sumber-sumber pembelajaran.
Dalam usaha meningkatkan kemampuan
siswa SD, maka
dibutuhkan adanya kreativitas dan kemauan kuat yang harus dilaksanakan oleh
para guru secara profesional.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil
analisis di atas, maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas
adalah :
a.
Apakah penggunaan media dalam pembeljaran IPA
dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas VI SDN 17 Rejang Lebong ?
b.
Apakah penggunaan media dalam pembelajaran IPA
dapat meningkatkan kemampuan guru merencanakan pembelajaran?
c.
Apakah penggunaan media dalam pembelajaran IPA meningkatkan
kemampuan guru dalam mengajar, khususnya sebagai fokus perbaikan?
d.
Apakah penggunaan media dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 17 Rejang Lebong ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi yang
telah didapat pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dan dengan bimbingan
serta diskusi bersama teman sejawat guna memperoleh kesepakatan. Adapun,
rencana yang diperoleh dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan
adalah penggunaan media, sebagai RPP I dan RPP II yang telah dirancang. media
yang digunakan di sini berupa Tumbuh-tumbuhan, bunga, gambar penyerbukan dan
lain-lain. Hal ini seperti yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA dengan
pokok bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan serta Sub pokok bahasan, yaitu Perkembangbiakan
Tumbuhan secara vegetatif. Sementara,
model pembelajaran yang digunakan di
sini adalah Model Think Pair Share (TPS) Berbasis Multi Media.
Adapun,
rencana perbaikandalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
a.
Rencana
Perbaikan Pembelajaran I
Rencana Perbaikan I ini
meliputi:
1. Memotivasi siswa aktif mengikuti pelajaran
2. Memotivasi siswa aktif menggunakan media
3. Melatih siswa berani mengemukakan pendapat dalam kerja kelompok
4. Melatih siswa berkerjasama dalam diskusi kelompok
5. Melatih siswa mampu menghargai pendapat orang lain
Konsep RPP I di atas, dikemukakan bahwa media
pembelajaran merupakan sarana untuk memudahkan siswa memahami materi pelajaran.
Hal ini sejalan dengan pendapat
Miarso (1980) menegaskan bahwa media pemmbelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak
didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Di
samping itu, dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran ini juga memberikan
kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam menyelesaikan soal-soal. Hera Lestari
Mikarsa dkk. (2007 : 1-28), mengemukakan bahwa prinsip praktis yang relevan
dengan pembelajaran ialah bahhwa anak usia sekolah dasar harus diberi
kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil, di sini juga guru menciptakan
kemudahan diskusi di antara anak dengan jalan memberikan komentar dan dukungan
atas pendapat dan gagasan anak.
b.
Rencana
Perbaikan Pembelajaran II
Berdasarkan hasil diskusi
antara penulis dengan teman sejawat, maka pebaikan pembelajaran II adalah
sebagai berikut :
1. Lebih mengaktifkan siswa untuk mnegikuti pembelajaran
2. Lebih mengaktifkan siswa dalam menggunakan media
3. Lebih meningkatkan lagi keberanian siswa dalam
mengemukakan pendapat dalam kerja
kelompok
4. Meningkatkan lagi kemampuan kerja
kelompok siswa untuk bekerja sama
dalam diskusi kelompok
5. Meningkatkan lagi kemampuan kerja
kelompok siswa dalam menarik
kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
D.
Manfaat penelitian
Pelaksanaan perbaikan melalui PTK diperoleh kesimpulan
bahwa dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) berbasis multi media besar manfaatnya, terutama manfaat bagi guru, bagi siswa
dan bag sekolah
1.
Manfaat bagi Guru
Dengan
melakukan perbaikan PTK dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya. karena sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Dalam
perbaikan yang dilakukan guru telah ditemukan metode yang tepat untuk
pembelajaran ilmu pengetahuan alam kelas VI. Metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
juga meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. Di samping itu,
penemuan ini pun dapat dikembangkan pada para guru atau teman sejawat, terutama
guru yang mengajar pembelajaran IPA.
2. Manfaat bagi
Siswa
Dengan ditemukannya model Think Pair Share(TPS) dapat memperkuat terhadap penilikan informasi siswa yang sifatnya akan lebih menguatkan kemampuan siswa. karena
tujuan PTK adalah memperbaiki hasil belajar
siswa.
3. Manfaat bagi
Sekolah
Dari apa yang telah dilakukan dalam PTK, sekolah
menemukan model pembelajaran yang
berdampak pada hasil belajar siswa yang semakin meningkat. para gurunya
terampil melaksanakan PTK tentu akan memetik manfaatnya. Sebagaimana yang
diargumentasikan oleh Hargrenves (dalam Hopkins, 1993:128) : menunjukkan betapa
eratnya hubungan perkembangan sekolah dengan kemampuan guru, demikian sebaliknya
guru tidak akan berkembang tanpa perkembangan sekolah. sehingga sekolah
mempunyai kesempatan yang besar untuk merubah secara menyeluruh. Dalam konteks ini PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Belajar
Belajar
adalah suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman(Gagne, 1984). Menurut Piaget (Mikarsa dkk, 2003), belajar adalah
teori kongnitif dalam pendidikan bahwa belajar tidak harus berpusat pada guru,
tetapi siswa harus aktif. Oleh karena itu, penggunaan keterampilan bertanya dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas sesuatu dalam proses belajar efektif dan
efesien. Sedangkan tujuan PTK adalah memperbaiki belajar siswa (Raka Joni,
Kardiawarman, Hadi Subroto, 1998).
B.
Pengertian Prestasi Belajar
Menurut
Sukirin (1981:53) Prestasi belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk
mengubah tingkah laku, sehingga diperoleh kkecakapan baru. Sedangkan menurut
Rustiyah (1982:14) Prestasi belajar yaitu seberapa besar perubahan yang
diperoleh seorang anak yang belajar. Prestasi belajar adalah hasil jadi dari
proses bbelajar. Prestasi belajar ditentukan oleh sejumlah variabel yang cukup
banyak dan saling berkaitan juga kompleks. Salah satu yang menentukan
keberhasilan suatu pembelajaran adalah penyampaian materi yang baik dan dapat
disajikan oleh guru ditunjang dengan strategi dan metode penyampaian materi.
C.
Pengertian Media
Media
dalah pembelajaran yang merupakan wahana dari pesan informasi yang oleh sumber
pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (siswa). Kata media berasal
dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara
harfiah berarti “Perantara” (Heinich
dkk. 1982).
D.
Metode Diskusi
Keuntungan
metode diskusi, menurut Suswati (2003) ialah anak dapat saling tukar menukar
pendapat. Anak yang lemah dapat menyimak dari anak yang pintar serta saling isi
pengalaman ilmu. Pada dasarnya metode diskusi hampir sama dengan metode tanya
jawab, hanya pada metode diskusi siswa dituntut untuk aktif dan guru berperan
sebagai fasilitator.
Penulis
menyimpulkan bahwa perbaikan melalui PTK dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam mengajar, meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan mutu
pendidikan Sekolah. Dengan pokok bahasan Pengangkutan dan komunikasi,
diharapkan siswa dapat menyebutkan jenis dan alat pengangkkutan yang banyak
digunakan di Indonesia.
Adapun,
ranah yang dimunculkan di sini adalah dalam bentuk Taksonomi ( Bloom, 1963)
yaitu Afektif yang menyangkut aspek sikap atau perilaku dan Kognitiif, dimana
pembelajaran ini lebih mengedepankan pada ilmu pengetahuan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Perbaikan
Pembelajaran dilaksanakan di SDN 17 Rejang Lebong dengan siswa kelas VI sebagai
Subjek Penelitian. Adapun siswa tersebut berjumlah 20 orang yang terdiri atas
11 laki-laki dan 9 perempuan. Perbaikan
pembelajaran ini difokuskan pada mata pelajaran IPA. Berikut adalah jadwal
pelasanaan perbaikan pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel I. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
kelas VI SD Negeri 17 Rejang
Lebong.
No
|
Hari /
Tanggal
|
Tempat /
Kelas
|
Waktu
|
Mata
Pelajaran
|
Pokok bahasan/
Sub Pokok bahasan
|
Siklus
|
1
|
Rabu
09-08-2017
|
SDN 17 Rejang Lebong
|
07.30-09.15
|
IPA
|
Perkembangbiakan
Tumbuhan membahas perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative alami
|
I
|
3
|
Rabu
16-08- 2017
|
SDN 17 Rejang Lebong
|
07.30-09.15
|
IPA
|
Perkembangbiakan
Tumbuhan membahas perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative buatan
|
II
|
5
|
Rabu
23-08-2017
|
SDN 17 Rejang Lebong
|
07.30-09.15
|
IPA
|
Perkembangbiakan
Tumbuhan membahas perkembangbiakan tumbuhan secara Generatif
|
III
|
2.
Karakteristik Subjek Penelitian
Siswa
kelas VI SDN 17 Rejang Lebong berjumlah 20 orang yang terdiri atas 11 orang
laki-laki dan 9 orang perempuan. Mata pencarian orang tua siswa mayoritas
petani, sekitar 90 %. Mengenai motivasi
belajar siswa sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang merupakan daerah
pedesaan. Dalam hal ini motivasi
belajar siswa dalam kategori masih rendah.
3.
Pelaksanaan
Penelitian
ini dilaksanakan dalam tiga siklus pembelajaran. Pada setiap siklus terdapat 4
(empat) kegiatan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi dan
Refleksi.
B.
Deskripsi Per Siklus
Sebagaimana yang penulis telah kemukakan pada bab
terdahulu, bahwa dalam Perbaikan Pembelajaran, mata pelajaran yang dipilih
adalah IPA. dengan pokok bahasan Perkembangbiakan
Tumbuhan dan Subpokok bahasan perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif,
prosedur yang ditempuh adalah dengan pelaksanaan Siklus I, Siklus II dan Siklus
III, seperti yang dijabarkan berikut ini.
Pelaksanaan
Siklus I
Pada siklus I, tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan ini meliputi:
1. Membuat rencana pembelajaran dengan pokok bahasan Perkembangbiakan
Tumbuhan
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan alat observasi
4. Membuat soal-soal evaluasi
b.
Tindakan
Guru melaksanakan proses pembelajaran IPA sesuai dengan perencanaan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Kegiatan Awal ( 5 Menit )
1. Guru menyampaikan persepsi dengan menggunakan media
pembelajaran kepada siswa dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menarik minat siswa dalam materi yang berhubungan dengan perkembangbiakan
Contoh :
a. Mengapa
mahluk hidup perlu berkembang biak?
b. Burung
penguin berkembang biak dengan ……
2. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang
mana diharapkan siswa dapat menyebutkan contoh perkembangbiakan vegetative
alami
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan inti ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara
klasikal siswa memperhatikan penjelasan materi dengan judul Perkembangbiakan
Tumbuhan secara Vegetatif alami
2. Guru
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta
untuk memikirkannya
3. Siswa
diminta berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut
4. Siswa
dibagi dalam beberapa kelompok
5. Siswa
dibagi LDS setiap kelompok masing-masing
6. Guru
menjelaskan petunjuk kerja dalam LDS
7. Secara
berkelompok siswa mengerjakan LDS
8. Perwakilan
kelompok melaporkan hasil LDS ke depan kelas
9. Kelompok
lain menanggapi jawaban
10. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami tentang
Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif
Kegiatan akhir
(± 20
menit )
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
2. Guru
memberikan evaluasi berdasarkan materi-materi yang dipelajari
3. Guru
memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa untuk mengerjakan PR
4. Guru
mengajak msiswa untuk membiasakan mengerjakan PR
c. Observasi
Observasi
dilakukan oleh teman sejawat sebagai pengamat dari aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran berlangsung. Teman sejawat membantu mengumpulkan
data dengan menggunakan lembar observasi seperti yang ada pada lampiran.
c. Refleksi
Setelah pembelajaran selesai, Peneliti bersama teman sejawat melakukan diskusi untuk menemukan apakah kelemahan dan
kelebihan pada siklus I.
Adapun,
kelemahan-kelemahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Karena waktu yang disediakan cukup singkat, hal ini
membuat siswa tergesa-gesa pada saat diskusi
2. Dengan alokasi waktu yang terbatas menyebabkan para siswa
kurang berkonsentrasi dalam menarik kesimpulan.
Sedangkan,
kelebihannya adalah sebagai berikut:
1. Siswa terlihat cukup menggembirakan pada saat Penulis
menggunaka metode diskusi dan memperagakan media tumbuhan, misalnya:
wortel,bawang merah,kentang, dan
lain-lain
2. Siswa cukup interaktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Pelaksanaan
Siklus II
Pada siklus II, tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan
ini meliputi:
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran I dengan pokok
bahasan Perkembangbiakan
Tumbuhan, kemudian Mempersiapkan media yang
digunakan.
2. Mempersiapkan alat observasi
3. Membuat soal evaluasi.
b. Tindakan
Guru melaksanakan proses pembelajaran IPA sesuai dengan perencanaan pada langkah-langkah berikut:
Kegiatan
Awal ( 5 Menit )
1. Guru memberikan apersepsi melalui:
Pertanyaan-pertanyaan
yang dapat memotivasi siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetative buatan.
Contoh :
a. Sebutkan
2 contoh tumbuhan jenis buahan yang dapat di cangkok !
b. Sebutkan contoh tumbuhan yang dikembangbiakan dengan
setek batang !
2. Guru menyampaikan topik pembelajaran yaitu:
Perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetative buatan
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu:
Siswa dapat menjelaskan fungsi dan
manfaat pengangkutan.
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Guru melaksanakan kegiatan inti melalui
langkah-langkah berikut:
1. Secara
klasikal siswa memperhatikan penjelasan materi dengan judul Perkembangbiakan
Tumbuhan secara vegetative buatan
2. Guru
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta
untuk memikirkannya
3. Siswa
diminta berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut
4. Siswa
dibagi dalam beberapa kelompok
5. Siswa
dibagi LDS setiap kelompok masing-masing
6. Guru
menjelaskan petunjuk kerja dalam LDS
7. Secara
berkelompok siswa mengerjakan LDS
8. Perwakilan
kelompok melaporkan hasil LDS ke depan kelas
9. Kelompok
lain menanggapi jawaban
10. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami tentang
Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif
Kegiatan akhir
(± 20
menit )
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
2. Guru
memberikan evaluasi berdasarkan materi-materi yang dipelajari
3. Guru
memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa untuk mengerjakan PR
4. Guru
mengajak msiswa untuk membiasakan mengerjakan PR
c. Observasi
Observasi
dilakukan oleh teman sejawat dalam mengamati aktivitas siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini teman sejawat membantu
mengumpulkan data dengan menggunakan lembar observasi (lembar observasi
terlampir).
d. Refleksi
Setelah
pembelajaran selesai, Peneliti bersama teman sejawat melakukan diskusi untuk menemukan kelemahan dan
kelebihannya.
Adapun, kelemahan-kelemahan yang ditemukan adalah sebagai
berikut:
1.
Penjelasan
yang diberikan terlampau cepat
2.
Peneliti
tidak menyampaikan aturan diskusi pada awal pembelajaran.
Sedangkan,
kelebihannya adalah sebagai berikut:
1.
Penyediaan
alat peraga berupa gambar dan mainan yang bermacam-macam dapat memudahkan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal
2.
Dengan
meminta beberapa siswa menyelesaikan soal di papan tulis secara bergiliran,
dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pelaksanaan
Siklus III
Pada Siklus III, tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan ini meliputi:
1. Membuat rencana Perbaikan Pembelajaran II dengan pokok
bahasan menguraikan
perkembangbiakan tumbuhan secara generatif
2. Mempersiapkan media pembelajaran
3. Mempersiapkan alat observasi
4. Membuat soal evaluasi
b. Tindakan
Guru melaksanakan proses pembelajaran IPA sesuai dengan perencanaan pada langkah-langkah berikut:
Pendahuluan ( ±
10 menit)
1. Mengkondisikan
kelas agar siswa siap untuk belajar
2. Guru
memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan
misalnya : Sebutkan contoh bunga sempurna !
Apakah kegunaan tangkai bunga !
3. Memotivasi
siswa supaya aktif
Kegiatan inti (±
40 menit)
1. Secara
klasikal siswa memperhatikan penjelasan materi dengan judul Perkembangbiakan
Tumbuhan secara Generatif
2. Guru
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta
untuk memikirkannya
3. Siswa
diminta berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut
4. Siswa
dibagi dalam beberapa kelompok
5. Siswa
dibagi LDS setiap kelompok masing-masing
6. Guru
menjelaskan petunjuk kerja dalam LDS
7. Secara
berkelompok siswa mengerjakan LDS
8. Perwakilan
kelompok melaporkan hasil LDS ke depan kelas
9. Kelompok
lain menanggapi jawaban
10. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami tentang
Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif
Kegiatan akhir
(± 20
menit )
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
2. Guru
memberikan evaluasi berdasarkan materi-materi yang dipelajari
3. Guru
memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa untuk mengerjakan PR
4. Guru
mengajak msiswa untuk membiasakan mengerjakan PR
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh teman
sejawat dalam mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Teman sejawat membantu mengumpulkan data menggunakan lembar
observasi (lembar
observasi terlampir).
d. Refleksi
Setelah
pembelajaran selesai, peneliti bersama teman sejawat melakukan diskusi guna menemukan apakah yang menjadi
kelemahan dan kelebihannya.
Adapun, kelemahan-kelemahan yang ditemukan adalah sebagai
berikut:
1.
Alat
peraga yang digunakan kurang menarik perhatian siswa
2.
Guru
membiarkan saja siswa berbicara tanpa kendali.
Sedangkan,
kelebihannya adalah sebagai berikut:
1.
Guru
dalam mengajar sangat bersemangat sehingga memudahkan siswa untuk memahami
materi pelajaran.
2.
Penyediaan
media pembelajaran berupa gambar yang menarik berupa: bagian-bagian bunga sempurna. sebenarnya, bunga-bunga yang sempurna dan
tidak sempurna dapat mempermudah
siswa untuk lebih memahami pelajaran.
C. Hal-hal
yang Unik
Selama
penulis melaksanakan kegiatan perbaikan, terdapat beberapa peristiwa yang unik
ditemui, baik dari sisi guru sebagai peneliti maupun dari sisi siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai gambaran tentang keunikan-keunikan
yang terjadi, dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Karena diamati langsung oleh supervisor dan
teman sejawat, pada awal mengajar penulis merasa kurang percaya diri dan
terkesan agak kaku di saat menghadapi para siswa. Namun demikian, perasaan itu
tidak berlangsung lama dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancer.
2.
Penulis sedikit kewalahan dalam mengajar,
karena dalam waktu yang bersamaan penulis melakukan kegiatan mengajar serta
sibuk menghimpun data yang dibutuhkan sebagai bahan guna menyusun laporan
kegiatan.
3.
Dari
para siswa, tingkah lakunya sedikit tampil beda dari hari biasanya. Ada yang
diam seperti ketakutan, ada yang keluar masuk ruangan dan ada juga yang
terus-menerus pergi ke toilet. Akan tetapi, setelah media pembelajaran
disiapkan dan dilanjutkan dengan memulai proses pembelajaran dalam suasana yang
menyenangkan saat menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan rencana
pembelajaran, suasana yang awalnya terkesan kaku menjadi kondusif kembali dan siswa terlihat serius dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Persiklus
Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap tindakan kelas dikelas VI SD Negeri 17 Rejang Lebong. Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong, yaitu
meliputi hasil belajar IPA, hasil
kreatif siswa, hasil kemampuan merencanakan pembelajaran dan hasil kemampuan
melaksanakan pembelajaran dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut ini :
a. Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2 : Data Hasil Belajar Siswa
No
|
Nama Siswa
|
Nilai Siswa
|
Keterangan
|
||
Siklus I
(RP)
|
Siklus II
(RPP I)
|
Siklus III
(RPP II)
|
|
||
1
|
Dita Gres sella
|
40
|
50
|
70
|
Kurang
|
2
|
Amori Berliana
|
60
|
70
|
80
|
Baik
|
3
|
Diye Saputra
|
50
|
60
|
80
|
Baik
|
4
|
Bunga Dewi PS
|
50
|
60
|
70
|
Kurang
|
5
|
Dea Nabila
|
60
|
70
|
90
|
Baik
|
6
|
Rendi Saputra
|
50
|
70
|
100
|
Baik
|
7
|
Edi Sujoko
|
50
|
60
|
70
|
Kurang
|
8
|
Tedi Suparlan
|
50
|
70
|
80
|
Baik
|
9
|
Endang Kurniawan
|
40
|
70
|
90
|
Baik
|
10
|
M Iqbal
|
80
|
80
|
100
|
Baik
|
11
|
Tri Hayatika
|
60
|
70
|
80
|
Baik
|
12
|
Nadiva
|
60
|
80
|
90
|
Sedang
|
13
|
Nopita Sari
|
60
|
90
|
100
|
Baik
|
14
|
Resi
|
50
|
60
|
70
|
Cukup
|
15
|
Leza Agustina
|
60
|
70
|
70
|
Baik
|
16
|
Rio Zeean
|
50
|
70
|
80
|
Baik
|
17
|
Yudi Irwansyah
|
50
|
60
|
70
|
Kurang
|
18
|
Putra Irawan
|
40
|
60
|
70
|
Kurang
|
19
|
Pdiya
|
50
|
60
|
70
|
Kurang
|
20
|
Yessa
|
40
|
60
|
70
|
Cukup
|
Jumlah
|
1030
|
1340
|
1600
|
|
|
Rata-rata
|
5,1
|
6,7
|
8,0
|
Sudah tuntas
|
Sumber : Daftar Nilai Hasill Perbaikan Pembelajaran
Siklus I, II, dan III kelas VI
SDN 17
Rejang Lebong
B.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada siklus
I, nilai rata-ratanya baru mencapai 5,1. Pada siklus II terjadi peningkatan
sebesar 6,7. Selanjutnya pada siklus III terjadi peningkatan yang sangat
siqnifikan yaitu sebesar 8,0. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa upaya
perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI SD Negeri 17 Rejang Lebong dapat dikatakan berhasil dengan baik.. Jadi, dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan tersebut
menggambarkan adanya suatu peningkatan hasil perbaikan yang cukup memuaskan,
yang dapat dikatakan juga bahwa sudah ada peran aktif dari para siswa dalam
mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran.
b. Hasil keaktifan siswa
Hasil penelitian terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3
: Data Hasil Keaktifan Siswa Kelas VI SD Negeri 17 Rejang Lebong dalam mata pelajaran IPA
No
|
Aspek yang diamati
|
Skor
|
Keterangan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Keseriusan
siswa mengikuti pelajaran
|
|
|
ü
|
|
2
|
Perhatian
terhadap pelajaran
|
|
ü
|
|
|
3
|
Ketertarikan
sisiwa dengan media pembelajaran
|
|
ü
|
|
|
4
|
Keaktifan
siswa untuk menggunakan media pembelajaran
|
|
ü
|
|
|
5
|
Kerjasama
siswa dalam diskusi kelompok
|
|
|
ü
|
|
6
|
Cara
menyimpulkan hasil diskusi
|
|
|
ü
|
|
Berdasarkan data pada tabel 3 di atas,
dapat dikatakan bahwa :
1. Siswa terkesan antusias dengan menggunakan model
TPS
2. Siswa terlihat interaktif
dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Siswa aktif dalam KBM
4. Siswa merasa terbantu dalam memahami pelajaran dengan
menggunakan media
5. Siswa sangat senang melihat penelitian kembali masuk ke
kelas untuk melakukan proses pembelajaran
6. Siswa aktif dalam diskusi kelompok
c.
Hasil kemampuan guru merencanakan pembelajaran
Untuk
mengetahui data hasil kemampuan guru merencanakan pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Hasil Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran
No
|
Yang diamati
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
Keterangan
|
1
|
Menetukan
bahan pelajaran dan merumuskan tujuan
|
3,5
|
4,0
|
4,0
|
|
2
|
Mengembangkan
dan mengorganisasikan materi media (alat peraga)
|
3,6
|
3,6
|
4,0
|
|
3
|
Kegiatan
pembelajaran
|
3,6
|
3,6
|
4,0
|
|
4
|
Merancang
pengelolaan kelas
|
3,5
|
4,0
|
3,5
|
|
5
|
Merencanakan
prosedur atau jenis dan menyiapkan alat pelajaran
|
3,5
|
3,5
|
4,0
|
|
6
|
Tampilan
dokumen rencana pembelajaran
|
3,5
|
3,5
|
4,0
|
|
|
Nilai
rata-rata
|
3,53
|
3,8
|
3,92
|
|
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kurang terlihatnya
motivasi guru dalam menggugah siswa untuk belajar secara aktif, di antaranya
guru kurang dapat untuk menentukan jenis kegiatan dengan mengikut sertakan
siswa dalam kegiatannya. Untuk itu, diharapkan guru dapat membuat rencana
pembelajaran yang lebih baik lagi.
d. Hasil
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran untuk menggambarkan tentang kegiatan
pelaksaan pembelajaran, dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Tabel 5 : Data Hasil Kempuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran
No
|
Yang diamati
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
Keterangan
|
1
|
Mengelola
ruang dan fasilitas
|
3,5
|
4,0
|
4,0
|
|
2
|
Melaksanakan
kegiatan
|
3,5
|
3,5
|
4,0
|
|
3
|
Mengelola
interaksi kelas
|
3,6
|
3,6
|
4,0
|
|
4
|
Bersikap
terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
|
3,4
|
3,6
|
3,6
|
|
5
|
Mendemonstrasikan
kemampuan khusus dalam pembelanjaran mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial
|
3,0
|
3,6
|
4,0
|
|
6
|
Melaksanakan
penilaian proses dan hasil, kesan untuk pelaksanaan
|
3,5
|
3,5
|
3,5
|
|
7
|
Kesan
umum pelaksanaan pembelajaran
|
3,5
|
3,5
|
4,0
|
|
|
Nilai
rata-rata
|
3,42
|
3,6
|
3,87
|
|
Dari tabel 5 di atas
terlihat bahwa guru kurang mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran mata pelajaran tertentu, untuk itu seorang guru hendaknya dapat
menampilkan kemampuannya semaksimal mungkin.
Deskripsi Temuan dan Refleksi
Berdasarkan
hasil pengelolaan data di atas, diketahui bahwa penulis selalu melaksanakan
perbaikan dalam setiap siklusnya.Dengan diawali dari siklus I yang masih
terdapat kekurangan yaitu sebelum sempurnanya penguasaan kelas dan penggunaan
waktu dalam kegiatan inti. Sehingga ada kesan penulis sedikit kaku dalam
memanfaatkan waktu. Pada siklus ini juga siswa masih menganggap waktu yang
tersedia adalah dua jam pelajaran. Padahal sebelum pembelajaran penulis telah
memberitahukan bahwa perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada setiap
pertemuan yaitu selama 45 menit.
Pada
pelaksanaan pembelajaran pada silkus II, walaupun masih ditemukan adanya
kekurangan, namun penulis telah berusaha untuk tegas dalam pengetahuan
waktu. Dengan demikian dampak positifnya
adalah adanya peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus ini
kegiatan diskusi dan latihan masih terlihat terburu-buru. Namun demikian dalam
siklus ini sudah terlihat adanya peningkatan
dalam pembelajaran.
Dengan
telah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran pada silkus III, masalah
keterbatasan waktu telah dapat dikendalikan oleh penulis secara efektif dan
efisien motivasi siswa sudah cukup tinggi dengan adanya peran aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
C. Pembahasan
dari Setiap
Siklus
Mencermati data yang terdapat pada tabel I tentang hasil
belajar siswa, diikuti adanya peningkatan yang signifikan pada siklus I, nilai
rata-rata sebesar 5,1. Nilai pada siklus II meningkat menjadi 6,7 dan hasil
yang cukup memuaskan yaitu pada siklus III nilai rata-rata yang dicapai sebesar
8,0. Dengan demikian perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan penulis dapat
dikatakan berhasil.
Bila dilihat dari rencana pembelajaran, rencana perbaikan
pembelajaran I dan II, yang telah disusun penulis menunjuk bahwa kemunculan
aspek-aspek yang harus ditampilkan oleh penulis dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran telah baik secara keseluruhan.
Dari hasil pengamatan I dan II dari setiap siklusnya terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Selanjutnya, dari hasil diskusi penulis
dengan teman sejawat terhadap hasil perbaikan pembelajaran, baik ditinjau dari
nilai hasil belajaran siswa, maupun ditinjau dari nilai rata-rata kemampuan
penulis pada setiap siklusnya, telah terlihat adanya kemajuan yang cukup
memuaskan.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran IPA siswa
kelas VI SDN 17 Rejang Lebong, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a.
Penggunaan
media
pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam
sebagaimana yang dapat diketahui pada siklus II dan siklus III. Kenyataan ini
dapat dikemukakan bahwa pada siklus I memperoleh rata-rata kelas sebesar 5,1. Akan
tetapi setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran, diperoleh peningkatan pada
siklus II yaitu 6,7. Terakhir pada siklus III peningkatannya cukup
menggembirakan yaitu sebesar 8,0.
b.
Tindakan
perbaikan kelas melalui pembelajaran Siklus I, Siklus II dan Siklus III,
diketahui telah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa.
c.
Penggunaan
model
pembelajaran Think Pair share(TPS)
melibatkan peran aktif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran akan mampu
menjadikan situasi kelas yang aktif dan kreatif.
B.
Saran dan Tindak Lanjut
Melihat
kenyataan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran yang
penulis lakukan di kelas VI SDN 17 Rejang Lebong pada mata pelajaran IPA, maka penulis sarankan hal-hal sebagai berikut:
a. Guru mendapatkan hasil yang maksimal dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan
seorang guru harus bisa menyesuaikan penggunaan metode yang cocok dengan materi
pembelajaran, dengan harapab dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
b. Sehubungan masih ditemukannya beberapa siswa yang tingkat
kemapuan pemahaman terhadap mata pelajaran IPA dirasa masih kurang dengan apa yang diharapkan, disarankan
kepada guru untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam
menggunakan media pembelajaran sehingga memudahkan mereka dalam memahami mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
c. Seorang guru diharapkan dapat memanfaatkan keadaan maupun
sarana yang tersedia di lingkungan tempat belajar untuk mempermudah mencari
sarana yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
Di sini
diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami mata pelajaran dan dapat membuat
pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih praktis dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar