Pengikut

Jumat, 08 Januari 2021

Jumat 8.1.2021

 







Penjelasan Ilmiah terkait COVID-19

oleh dr. Moh. Indro Cahyono (ahli virus).


1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalao misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau luda) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalao baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalao sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.

 

2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam. 


3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asing, cuka, atau cairan asam Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll). 


4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor. 


5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah. 


6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah. 


7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja. 


8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara. 


9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi. 


Yang paling penting dengan adanya covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat 


Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan buat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan..



VAKSIN DOSIS TINGGI.


Dalam situasi dunia diliputi  oleh berbagai penyakit termasuk flu covid ini, kita perlu menangkalnya dengan vaksin untuk meningkatkan  imunitas tubuh.


Kita perlu vaksin anti virus yang sudah "teruji dan dijamin" oleh Pencipta nya pasti mujarab dan tidak perlu uji klinis.


Yaitu vaksin Langit, vaksin berdosis tertinggi.


Al-Quran adalah VAKSIN LANGIT terampuh yang mampu  membuat hati damai, tenang dan meningkatkan imunitas.


Allah SWT berfirman :


وننزل من القران ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين.

الاسراء ١٧ الاية ٨٢.


"Dan Kami turunkan Al-Quran, suatu penawar berupa  penyembuh dan rahmat bagi orang orang yang beriman"

(Surah Al-Israa 17, ayat 82).


يايها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما فى الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين.

 يونس ١٠ الاية ٥٧


"Wahai Manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran berupa Al-Quran dari Tuhanmu, sebagai penyembuh penyakit yang ada dalam "dada", dan petunjuk serta Rahmat bagi orang orang yang beriman"

(Surah Yunus 10, ayat 57).


Kecemasan dapat menimbulkan perubahan drastis terhadap psikologis dan fisik manusia.


Kecemasan  mengaktifkan sistem saraf otonom yang membuat detak jantung meningkat, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah,  dan mengurangi energi. Ini berbahaya bagi kesehatan.


Perasaan cemas, galau dan stress sangatlah merugikan segalanya.


Al-Quran tegas mengingatkan hal ini. Dan Al-Quran juga memberi solusi agar bisa sehat, sembuh dan bisa hidup tenang dan damai.


Yaitu, rutinlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara. Ini punya efek penting bagi tubuh, yaitu sebagai Imunostimulan. 


Mari buka  Al-Quran ;

1. Surah As-Syu’ara 26, ayat 80:

(Allah Maha Penyembuh). 


2. Surah At- Taubah 9, ayat 124:

(Al-Quran memberi kabar gembira dan senang), 


3. Surah At- Taubah 9, Ayat 14: (Al-Quran adalah Penyembuh), 


4. Surah Yunus 10, ayat 57;

(Al-Quran adalah  Penyembuh), 


5.Surah Al-Israa 17, Ayat 82 :

(Al-Quran adalah Penyembuh), 


6. Surah Fusshilat 41,  Ayat 44;

(Al-Quran adalah Penyembuh).

“Apabila Al-Quran dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat Rahmat,” 


7. Surah Al-A’raaf 7, ayat 204; 

(Baca dan dengarkan Al-Quran, niscaya Engkau akan disayang Allah).


Telah banyak penelitian, dan terbukti bahwa membaca Al-Quran bersuara dengan teratur,   bermanfaat bagi fisik dan jiwa yang membacanya.


Salah satunya, Mr. Enrick William Duve, seorang peneliti Dunia mengatakan bahwa gelombang suara  mempengaruhi otak secara positif atau negatif. 

Gelombang suara yang seimbang dan berirama, akan memberikan efek positif pada seluruh sistem tubuh. 


Itulah sebabnya kini, getaran gelombang suara sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah menyembuhkan  kecemasan.


Membaca Al-Quran dengan bersuara, juga memberikan efek positif karena gelombang suara dari tilawah 

Al-Quran berada pada resonansi yang sama, sehingga mampu meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh.  


Rasulullah SAW,  menggunakan 

Al-Quran sebagai penyembuh. Ketika beliau sakit, beliau membaca Al-Quran. Hal ini  ditegaskan oleh Sayyidatinaa Aisyah RA Isteri Rasulullah sendiri.


Metode penyembuhan ini disebut "Ruqyah", yaitu pengobatan  dengan membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Quran  (Al-Ma’tsurah).


Dalam kondisi Covid mewabah yang membuat kita stress dan was was, maka

seringlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara,  rajin tadarrus bersama keluarga di rumah, dengarkan Murattal Al-Quran di  mobil, di kapal, di pesawat, di toko saat menunggu pembeli dll. Dan afdol lagi membaca Al-Quran setelah sholat Subuh,  setelah sholat Maghrib dan sebelum tidur. 


Jadikanlah Al-Quran sebagai solusi. 

SEBESAR keyakinan akan Al-Quran, sebesar itu pulalah keampuhan daya penyembuhan pada pembacanya.


Keyakinan yang kuat pada kekuatan Al-Quran, akan menimbulkan respon emosional, kejiwaan yang sangat positif dan berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas DAYA TAHAN tubuh. 


Semakin yakin, semakin kuat pula efeknya dan semakin bermakna efek Imunostimulan yang akan dihasilkan.


Imunostimulan berbasis Al-Quran dapat berhasil dengan ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi dengan rutinitas membaca, mendengarkan, dan memahami makna Al-Quran setiap hari dan sesering mungkin.


Selamat mengisi tahun 2021 dengan bacaan  Al-Quran sesering mungkin. Aamiin


Oleh;

A.Hamid Husain

Alumni;

- Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo.

- King Abdul Aziz University, Jeddah

- Ummul Qura University, Makkah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah Baru

  Langkah Baru Harapan Baru Karya. Asnati Setelah sunyi langkah terhenti  Terkurung dalam diam sepi  Kini ku melangkah, hati berseri  Kembal...