Membaca Adalah Panglima Dan Menulis Adalah
Pedangnya
Luar biasa! pengalaman pertama mengikuti kelas belajar
menulis bersama Om Jay melalui grup Whatsapp diminggu pertama bulan pertama
tahun 2021 tepatnya hari Senin malam Selasa tanggal 4. Kesan pertama begitu
mempesona selanjutnya anda akan tersihir untuk mengikutinya. Ups! bukan sihir
jampi-jambi ya sobat tapi ini ajakan menulis yang keren. Tidak terasa, waktu belajar
belum selesai tulisan ini sudah meluncur begitu saja mengisi lembar putih yang
masih suci sebab jarang tersentuh selama ini.
Tulisan ini saya beri judul "Membaca
Adalah Panglima Dan Menulis Adalah Pedangnya". Ibarat dua sisi
koin tidak terpisah satu dengan yang lainnya. Menurut saya judul tersebut
dapat menggambarkan dan menjadi kunci dari topik yang disampaikan pada malam
ini yaitu tentang menulis setiap hari. Agar dapat menulis maka harus membaca,
bila ingin banyak menulis juga harus banyak membaca. Seorang yang ingin
terkenal dalam menulis tentu ia akan banyak membaca.
Karena itu pedang akan tumpul bila tanpa
panglima. Bacalah sebanyak-banyaknya sebab ia adalah panglima yang akan
menuntun pedang menebas tiap huruf, mengukir rangkaian kata dan membakar
barisan kalimat yang dapat menembus ke jantung pembaca. Begitu tajam pedang
dengan panglima yang tangguh. Sosok panglima yang tangguh adalah komitmen dan
konsisten membekali dirinya dengan banyak membaca serta mengasah pedangnya
dengan menulis setiap hari.
Om Jay berbagi pengalaman yang luar biasa
dan banyak memberikan motivasi agar kita semua mau menulis,
karena mau menjadi kunci untuk sampai kepada bisa dan terbiasa.
Beberapa trik mudah menulis saya tangkap dari narasi yang disampaikan Om Jay maupun
dari tanya jawab antara lain, menulislah setiap hari dengan hati, menulis yang
disukai, menulis untuk diberikan (sharing), membiasakan menulis diwaktu
senggang, terus berlatih menulis hingga memiliki jam terbang yang tinggi,
hilangkan rasa malas menulis dengan menginspirasi penulis terkenal, melawan
kemalasan dengan menulis di tengah kesibukan, dan menulis itu mudah dimulai
dengan tulisan pembuka, pembahasan/ isi terakhir penutup.
Motivasi berikutnya om Jay menceritakan
dengan memberikan contoh menulis setiap hari dalam blog gratisan di mulai dari
tahun 2007. Setelah kenyang menulis di blog gratisan beliau memutuskan
mendaftar blog berbayar. Dengan membayar 500 ribu pertahunnya ternyata income yang
didapat melebihi dari modal awal saat mendaftar.
Motivasi selanjutnya menularkan budaya
menulis kepada rekan guru lainnya untuk membuat buku pelajaran yang bermutu. Om
Jay memberikan contoh besaran royalti ketika menulis buku secara kolaborasi
dengan rekan guru yang lainnya. Penerbit besar akan merasa terbantu bila buku
yang dihasilkan bermutu dan layak dijual. royalti dari buku pelajaran ini
jumlahnya mencapai puluhan juta. Luar biasa ini semua karena berkah dari
menulis.
Pembelajaran yang sangat bermanfaat dan
menginspirasi. Belum terlambat untuk memulai, berapapun usia kita menulis
adalah sahabat semua orang. Asal ada kemauan siapapun akan bisa memulai
kemudian komitmen dan konsisten. Berlatih dan terus berlatih dalam segala
keadaan untuk mengasah pedang hingga ketajamannya diakui oleh banyak orang.
Pada akhirnya panglima dalam diri kita akan membawa keberkahan dunia akhirat
sebab pedang yang digunakan untuk kebaikan. aamiin.
Trik Jitu Menulis Untuk Pemula, Ini Dia!
Kesulitan seorang penulis pemula memang banyak sekali. Mencari kata
yang tepat dan menarik, merangkai menjadi barisan kalimat yang indah sekaligus
membuat penasaran pembaca menjadi tantangan yang tidak mudah loh..! Malam kedua
Belajar Menulis gelombang 17 di WAG asuhan Omjay luar biasa ilmunya, saya
bersyukur bisa hadir dan bertekad jadi penulis yang baik, amin.
Ibu Rita Wati S.Kom narasumber malam ini,
beliau alumni Belajar Menulis bersama Omjay Gelombang 10, sangat
luar biasa, di gelombang 17 beliau sudah dipercaya menjadi nara sumber dengan
banyak buku yang dihasilkan dan juga prestasi yang
dimilikinya.
Pengalaman adalah sumber ilmu. Belajar dari
pengalaman orang lain sangat mengasyikkan, menginspirasi dan memotivasi. Ibu
Rita bangkit kepercayaan diri hingga buku solo beliaupun terbit dengan gabung
menulis buku Antologi. Beberapa buku antologi sudah dihasilkan kemudian buku
bersama dengan profesor Eko Indrajit akan diterbitkan oleh penerbit mayor. Apa
saja trik jitu untuk penulis pemula menurut beliau? ini uraiannya!
1. Tentukan tujuan/ motivasi menulis, apa
hanya sekadar mau belajar, hobi, atau karena keterpaksaan salah satu
persyaratan naik pangkat, bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Itu
semua tidak ada salahnya.
2. Menulis apa saja yang ada di dalam pikiran
tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal
yang disenangi atau kuasai. Jangan menulis yang sulit atau tidak difahami.
3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’
untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100
kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi menulis pentigraf (menulis
tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
5. Lakukan setiap hari apalagi ketika mood.
6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan
dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan
sebuah buku.
7. Membuat buku karya bersama atau antologi.
Jadilah penulis yang
berkualitas dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan agar tulisan enak
di baca meskipun sebagai penulis pemula, berikut hal yang harus diperhatikan:
1. Penggunaan huruf besar dan kecil yan pung tidak
tepat.
Huruf kapital dipakai pada huruf pertama awal kalimat,
huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan, awal kalimat dalam petikan
langsung, huruf pertama setiap kata di dalam judul buku, karangan, artikel,
makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
2. Paragraf panjang-panjang, sedikit titik dan
terlalu banyak koma.Penulisan di blog atau media sosial lainnya seperti WA,
setiap menulis 2 kalimat atai 3 kalimat sudah bisa membuat paragraf baru. Hal
ini karena di media sosial, orang akan memutuskan apakah melanjutkan bacaannya
atau tidak setelah 3 menit pertama. Jarang orang membaca bila paragrafnya
panjang-panjang.
3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma,
titik dua, setrip/pisah(-), tanda petik dsb.
Untuk penulisan tanda baca akan lebih jelas
lagi dengan mengacu pada pedoman penulisan EYD dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.46 tahun 2009. Dalam penulisan
setelah tanda titik, tanda koma di dahului spasi.
Tanda pisah tanpa didahului dan diakhiri
oleh spasi. Dipakai dalam pembatasan kata atau kalimat, dalam mengapit kata
atau kalimat penjelas, dan dipakai diantara dua bilangan. Contohnya:
a. Kesuksesan itu-saya yakin-bisa tercapai
dengan kerja keras dan pantang menyerah.
b. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat
Sumpah Pemuda-harus terus ditingkatkan. c. Acara ini akan dilaksanakan pada
pukul 08.00-09.30.
4. Kata baku, sebaiknya melihat KKBI V dengan
menginstalnya dari playstore.
5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
Sering sekali terjadi,
terkadang masih melakukan kesalahan tsb. Hal ini akan mempengaruhi tulisan
kita. Menjadi kurang enak di baca.
Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini.
Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan. Selain itu penggunaan
kata yang, dan terlalu banyak.Yang, dan di awal kalimat (jangan digunakan
lagi ya!)
6. Penggunaan istilah asing yang sering
keliru
7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru
dipisah atau disambung
Penulisan di digabung/dirangkai
kalau:
1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai
imbuhan.
2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata
kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja
pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi
meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi
mengingat).
Penulisan di dipisah kalau:
1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata
depan. Namanya juga kata depan, berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
2. Kata di diikuti dengan kata lain selain
kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan
nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta
tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Berikutnya dalam penulisan untuk hasil yang
lebih baik dan terarah dibuatkan lebih dahulu kerangka berpikir atau peta
konsep. Kalau dalam penulisan buku, peta konsep ini seperti alur berpikir bab
demi bab.
Akhir kalimat saya bisa katakan asah pena
kita sesering mungkin. Semakin terasah akan semakin terampil menuangkan keindahan
imajinasi dalam rangkaian huruf. Pesona kalimatnya mampu membuat pembaca berada
pada dunia yang berbeda, dunia aksara bermakna.
Menulis Dengan Hati, Membaca Dengan Kaca Mata 5 Dimensi
Cukup lama saya
termenung di depan laptop bahkan hingga materi berakhir belum ada kata
ataupun kalimat yang akan saya tuliskan. Hingga akhirnya saya
putuskan untuk salat terlebih dahulu dan memohon agar bisa menulis dengan baik.
Kembali saya buka lembar coretan materi malam ini mencoba kumpulkan aksara yang
terserak.
Ibu Kanjeng nama tenarnya sebab tulisan
beliau tentang pak Kanjeng yang melejit. Pengalaman sarat hikmah, tersajikan
dalam buku-buku beliau buah silaturahim yang penuh berkah. Ibunda Dra. Sri
Sugiastuti, M.Pd dengan penuturan lembut namun penuh energi mendobrak literasi
yang tersembunyi dari setiap insani.
Beliau lahir 8 April 1961 sejak 2009 gemar
menulis dan aktif sebagai penggiat literasi. Menyimak paparan luar biasa dari
sosok nara sumber malam ketiga, jum'at 08 Januari 2020 Pelatihan Belajar
Menulis bersama OmJay gelombang 17 yang mempesona dan menginspirasi saya
sebagai penulis pemula. Beliau mengambil tema Menulis Dengan Kekuatan
Silaturahmi, dibuktikan dengan banyak karya buku yang dihasilkannya.
Sobat tentu ingat tulisan saya sebelumnya, membaca adalah panglima
dan menulis adalah pedang? kaitan antara membaca dan menulis. Kali ini
saya tertarik dengan ulasan Ibu Kanjeng terkait dengan menulis dengan hati dan
membaca dengan kaca mata 5 dimensi. Kekuatan batiniyah yang dihadirkan ketika
membaca untuk mengetahui kondisi atau keadaan penulis.
Hal ini tentu tidak mudah apalagi belum mengenal sang penulis.
Bukan tidak mungkin, dalam hal ini beliau sudah membuktikan dengan kelembutan
hati, perasaan, berpikir positif, dan menghadirkan 1001 alasan untuk memahami
penulis hingga bacaan pun dapat dimengerti dan diulas dengan bijak dalam bentuk
tulisan. Luar biasa bukan?
Ketika dulu saya pernah ikut kuliah tafsir,
untuk memahami atau mentadaburi suatu ayat salah satu pendekatannya dengan
mengetahui "Maqosit" ayat tersebut. Apa yang dikehendaki Allah dengan
diturunkannya ayat ini?. Dengan Maqosit ini seseorang dapat mengikuti petunjuk
dengan benar.
Maqosit ini akan tumbuh seiring hubungan
silahtu billah, hubungan kedekatan dengan Allah yang sangat baik. Seperti membiasakan
salat malam, salat rawatib, salat dhuha, puasa senin-kamis, membaca Al Qur'an
dan amalan sunnah lainnya. Maqosit menumbuhkan ketajaman hati seorang hamba
dalam memahami petunjuk Allah yang tersirat dari ayat-ayatNya. Maqosit berbeda
dari menafsirkan juga beda dengan asbabun nuzul. Maqosit ibarat mata hati
seorang hamba memahami penciptaNya.
Buku-buku yang dibahas malam ini, menulis
dengan tema kekuatan silaturahmi begitu sarat dengan hikmah, antara lain yang
bisa saya sarikan dari tulisan beliau:
1. Memahami keprihatinan dan perjuangan
seorang gurdasus (guru daerah khusus) dari blog beliau.
2. Menjadi manusia yang bermanfaat, jangan
berhenti di halaman awal, terus lanjutkan dan resapi pesannya (buku Motivasi
dan Literasi).
3. Dalam buku The Stories of Wonder Woman
diceritakan bahwa nasib setiap orang tidak sama, bagaimana mereka menerima
ujian, bagaimana mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut. Ibu
Kanjeng terinspirasi dari kisah sahabat-sahabatnya yang begitu kuat bertahan
terhadap ujian yang diterima dari Allah Subhanahu wata'ala. Allah menguji
karena kasih sayangNya dan menguji sesuai kesanggupan masing-masing. Buku
berdasarkan kisah nyata namun disamarkan nama pelakunya sehingga masuk ke dalam
buku faksi yaitu fakta tapi fiksi.
4. Buku Wow English is so Easy Kids, terpacu
ketika mengikuti diklat untuk membuat buku pendamping yang mudah difahami bagi
orang tua dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Buku setebal 400 halaman lebih
saat ini dalam bentuk e-learning, e-book.
5. Buku Catatan corona Bu Kanjeng, memuat
kisah faksi mengharukan menyentuh perasaan pembaca terkait corona yang terjadi
di sekitar komplek perumahan beliau.
Berikut saran Ibu Kanjeng dalam menulis
diambil dari pemaparan dan tanya jawab, antara lain:
1. Tentukan tujuan yang benar dalam menulis
setiap buku agar mendapat keberkahan.
2. Menulis judul dengan daftar isi harus
sesuai tidak membohongi pembaca.
3. Memberi kata pengantar harus jeli sehingga
tidak terkesan terlalu membesarkan isi buku.
4. Setelah ditulis pilih provider yang dapat
membaca lebih dahulu atau revew buku tersebut sebelum di cetak.
5. Lakukan swa sunting terhadap tulisan kita,
jangan merangkap sebagai penulis dan editor agar buku kita berkualitas.
6. Banyak membaca dengan meresapi dan banyak
menulis untuk melancarkan, beliau memiliki 3 blog yang aktif.
7. Menulis buku ISBN agar aman minimal 75
halaman, kertas A5 ukuran 14 x 21
Demikian kuliah WAG malam ini, saya
mencatat point terpenting dari pemaparan beliau yaitu jadikan menulis sebagai
terapi dan muhasabah dengan munajat berdo'a pada sang khalik di tempat
tertentu, di waktu mustajab sehingga bisa menulis dengan hati dan membaca
dengan kaca mata 5 dimensi. Sebagaimana judul yang saya pilih untuk membingkai
materi pada malam hari ini.
Keindahan jiwa tulisan cermin samudra rasa
penulis, bangkitkan asa pembaca untuk memaknai hidup yang hanya sesaat. Semoga
bisa bermanfaat. aamiin..
Terus Bergerak Merubah Motivasi Menjadi Aksi Nyata
Ketika niat dan usaha berjalan bersama maka
simpul-simpul jalan akan dibukakan Allah. Cerita memang memberikan inspirasi
namun sebagai pelaku cerita pastinya merasakan hal luar biasa amazing sehingga
berubahlah ia menjadi influencer, seorang yang mampu menyuntikkan
virus semangat tak kasat mata namun dapat dirasakan auranya, keren.
Saya merasakan aura kebahagiaan
untuk memberi, berbagi pengalaman dengan tulus. Memompakan semangat bahwa semua
bisa tercapai, tidak ada yang tidak mungkin asalkan niat yang dibarengi usaha,
fokus dan kesungguhan dalam disiplin untuk menyelesaikan tulisan sesuai
deadline.
Itu semua sudah dibuktikan oleh Ibu Eva
Hariyati Israel, S,Kom nara sumber Belajar Menulis bersama OmJay di pertemuan
ke empat, Senin malam 11 Januari 2021. Dengan tema Pengalaman Menjadi
Penulis Buku Kilat. Bukan basa basi, ini nyata berhasil menyelesaikan
menulis buku dalam waktu 7 hari. Tantangan yang diberikan Profesor Eko Indrajit
berhasil lulus evaluasi tanpa revisi masuk ke dalam penerbit mayor. Luar biasa!
Malam ini agenda Belajar
Menulis yang dimoderatori bapak Bambang yang biasa di sapa Mr Bams setelah
pembukaan dan perkenalan nara sumber melalui video juga ada dalam satu link
blog nara sumber dimana terdapat materi bahasan. Sebelumnya kelas di mulai
dengan game seru menuliskan motivasi dengan aplikasi Jamboard. Alternatif yang
bisa digunakan bersama anak-anak di kelas dalam pembelajaran jarak jauh, link
tersebut adalah
https://jamboard.google.com/d/1w7ebJDV-0sxdmdbF41MLnA22DcSiE9Gizk8iUIYKw4E/edit?usp=sharing
Yeach!..begitu kira-kira sorak penuh syukur
saat pengumuman lulus sekolah, demikian halnya ketika Ibu Eva mampu selesaikan
tantangan yang diberikan. Kebahagiaan itulah yang berupaya ditularkan kepada
sahabat literasi kreatif-demikian Ibu Eva katakan- kepada kami peserta
gelombang 17, meskipun pemula dalam menulis bisa juga loh masuk ke penerbit
Andi, penerbit mayor. Ilmu yang di dapat dari pengalaman ini beliau
sampaikan, Semakin Dibagi Semakin Tak Terbatas, moto beliau yang sangat mengispirasi.
Aksi nyata dalam 7 hari yang Ibu Eva
lakukan, membuat buku dengan judul Kelas Maya-Membangun Ekosistem
E-Learning di Rumah Belajar. Bila berminat dan ingin meyakinkan diri bisa
klik link ini https://bit.ly/PESANBUKU-EKOJI, untuk dapat terhubung dengan
penerbit Andi. Dipersilakan sobat yang penasaran dan ingin pesan buku beliau.
Trik menulis buku menurut Ibu Eva dengan
membuat mainmap, setelah disetujui dibuatlah outline (daftar isi) kemudian fokus,
terus menulis hingga selesai tulisan. Bagaiman cara membuat mainmap? berikut
penjelasan Ibu Eva yang saya kutip dari jawaban beliau kepada pertanyaan
peserta;
Cara menyusun mind map pengalaman saya
tentukan dulu tema utama kita, misalnya saya ingin menulis buku tentang Guru
Penggerak setelah ketemu temanya kita mulai dengan konsep sederhana yang akan
kita bangun dari konsep - konsep ini akan menjadi simpul simpul baru yang akan
memetakan pikiran kita sehingga mudah mencari referensinya. Misalkan : Idenya
atau Judul Buku Guru penggerak : bab 1 bisa saya buat dengan judul : Filosofi
guru penggerak, Bab II : Peran Guru penggerak Bab III : Guru penggerak dalam
Transformasi pendidikan.
Hadza min Fadli Robbi (Sungguh ini karunia
Allah), ketika sudah niat dan usaha dilakukan, bersama Allah dibukakan jalan
kemudahan untuk bertemu dengan orang-orang hebat yang luar biasa menginspirasi
dan selalu berbagi. Buku pertama beliau diberi kata pengantar oleh Bapak Gatot
Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Jangan pernah menyerah terus berupaya,
meskipun masih disebut penulis pemula.
Pesan beliau juga, kita
jangan patah semangat untuk mencoba dan percaya diri menyodorkan tulisan kita
ke penerbit mayor karena ketika buku kita diterbitkan penerbit mayor maka kita
akan mendapatkan beberapa hal: 1. Kepuasan batin, 2. Kepercayaan diri, 3.
Keuntungan / Royalti 4. Buku terbit tanpa biaya apapun semua ditanggung
penerbit, 5. ISBN 6. Diedarkan secara nasional. Mantap sekali, semoga kami bisa
ikuti jejak beliau, aamiin.
Akhir pertemuan ke empat disimpulkan
mulailah bergerak dengan bergerak akan sampai kepada tujuan, dari motivasi
menjadi aksi nyata. Lakukan dari diri sendiri dan teruslah berbagi. Dengan
berbagi kita mengucap syukur atas nikmat yang Allah berikan. Dengan nikmat itu
jadikan berkat berbagi sesama, in sya allah, allah akan buka simpul-simpul ide
dalam pikiran kita untuk terus menulis, aamiin.
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu
lelah mengikuti- pesan seorang ulama-. Nyalakan terus api yang membara agar
cahayanya menerangi jalan yang begitu gelap gulita. Semangat terus
bersama gelombang 17 tuntaskan tugas menulis penulis pemula.
Cerdaskan Generasi Dengan Budaya Literasi
Sehabis Isya saya merasakan sakit yang
sangat di perut, upaya meredakan sakitnya tidak juga membuahkan hasil, rasanya
seperti sakit lambung atau nyeri haid yang dialami wanita kebanyakan. Borehan
minyak kayu putih, krim RS yang panas, sampai air panas dalam botol untuk
mengompres tidak juga redakan nyeri.
Setelah minum obat terasa ngantuk dan
akhirnya saya tutup laptop untuk istirahat pulihkan diri. Rabu malam saya
lewati setelah berselancar sebentar dan membaca jawaban dari pertanyaan saya ke
Mr Bams saya pun tertidur. Kamis sore baru sempat saya lanjutkan membuat resume
yang terputus. Alhamdulillah selesai juga.
Walking Blog (WB) malam ini berkunjung ke berbagai blog
binaan Mr Bams, nama Keren beliau. Luar biasa! dengan ketelatenan-begitu kata
orang jawa-rutinitas dilakukan secara konsisten. Mr Bams dengan berbagai
program literasinya di seluruh blog ataupun media sosial yang beliau bina. Bisa
dilihat dalam beberapa link berikut:
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-hari-rabu-13-januari-2021/
Untuk kegiatan gerakan literasi sekolah
(GLS) sudah berjalan sejak 2015.
https://lebakwangimembaca.wordpress.com/ kegiatan literasi masyarakat (TBM)
sejak 2011
https://penamrbams.id/category/kalimat-bahagia-mr-bams/
Kegiatan harian Mr Barm
https://penamrbams.id/contoh-blog-yang-dikelola-mr-bams/
https://www.instagram.com/p/CJ9a-gPDI-c/?igshid=nqe1uu9ikha8
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10219333232262459&id=1260288830
Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa
ada juga program bicara. Bincang Literasi di
Chanel youtube Pena Mr Bams milik beliau.
Awalnya tayang setiap selasa di bulan November 2020 dan sejak tahun 2021 tayang
seminggu dua kali tiap selasa-Jum'at. Tentu menjadi program yang
menarik untuk para siswa siswi sehingga ditambah jam tayangnya, mantap, sukses
selalu Mr Bams. Diantara program belajar bicara bisa dilihat pada link berikut:
https://youtu.be/7rlfo7BONsw, Bincang literasi dengan para siswi di SMP
Taruna Bakti.
https://youtu.be/ksSnN3dH4lA, Kang Iwan guru kunjung.
https://youtu.be/lzIkluDdc4I, Bu Eva guru PPK yang berjuang di daerah
3T.
https://youtu.be/e3HxzFxY9t8, Omjay sang guru blogger.
https://youtu.be/fb6dEameE9k, Pa Sulvan guru Inovasi, youtuber.
Mari kita berkenalan sejenak dengan Bapak
Bambang Purwanto, S. Kom. Beliau seorang guru TIK sekaligus pembina literasi di
sekolah dan pembina literasi di lingkungan tempat tinggal. Beliau alumni
Belajar Menulis bersama Omjay gelombang 8.
Dengan moderator Ibu Aam Nurhasanah yang
lincah. Malam hari ini Rabu 13 Januari 2021 saya berkesempatan menimba
ilmu beliau sebagai narasumber yang menginpirasi dengan motivasi hariannya dan
keuletan membina literasi hingga menorehkan segudang prestasi, cerdaskan generasi
dengan literasi. Luar biasa, salut!
Untuk kegiatan malam ini Mr Bams meminta
kami untuk membuka dan menyimpan resume pada link berikut:
https://penamrbams.id/berbagi-di-kelas-menulis-om-jay-hari-rabu-13-januari-2021/
Hampir semua kegiatan Mr Bams untuk membina
literasi baik di sekolah maupun di
masyarakat beliau masukkan dalam media sosial sehingga bisa diakses oleh siapa
saja. Karena itu dalam resume kali ini saya sertakan banyak link kegiatan
literasi beliau.
Membudayakan literasi bukan hal mudah.
Dedikasi yang tinggi untuk budaya literasi beliau laksanakan secara konsisten
dengan berbagai program mencerdaskan anak bangsa. Budaya literasi hingga
menjadi kebiasaan, praktik baik literasi yang dilakukan. Beliau mulai dari
membaca 15 menit setiap hari, redathon, resume buku, program harian, Senin Membaca
Kitab Suci (SMKS), Selasa-Kamis membaca buku non pelajaran, Jum'at Ayo Menulis
(JAM).
Menulis motivasi harian bagi siswa siswi
kerap beliau koreksi dan kumpulkan dalam link yang sudah disiapkan. Tidak ada
punishmen namun yang tidak mengumpulkan akan merasa malu sebab ada rekap yang
bisa diakses semua pihak sehingga akhirnya tetap mengumpulkan. Inilah budaya
literasi yang beliau kembangkan telah menjadi habit, keren.
Pengembangan literasi beliau seperti membaca, menulis, berbicara juga
mendongeng dan beliau ciptakan karakter yang diberi nama Mario Teduh, terkenal
dengan salamnya yaitu salam super seterusnya.
Berikut ini link kegiatan literasi di
sekolah Mr Bams yang menggunakan sarana media sosial.
http://bit.ly/LiterasiSMPTarbak-1 untuk kegiatan hari Senin.
http://bit.ly/LiterasiSMPTarbak-2 untuk kegiatan hari Selasa-Kamis.
http://bit.ly/LiterasiSMPTarbak-3 untuk kegiatan hari Jumat.
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/kalimat-bahagia-smp-taruna-bakti-bulan-agustus-2020-2/
https://smp.tarunabakti.sch.id/ link sekolah SMP Taruna Bakti.
https://youtu.be/V7iQ--vRMxE link kegiatan
menghitung point literasi individu dan kelas.
Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik
manusia adalah manusia yang memberi manfaat
bagi manusia lainnya (HR. Thabrani dan Daruquthni). Penggalan hadist diatas
mengingatkan akan entitas kita sebagai hamba Allah, mahkluk sosial yang
berinteraksi kepada sesama untuk bersikap baik dan memberikan yang
terbaik.
Memberikan manfaat dengan
penuh keikhlasan terus menerus sehingga membuahkan keberhasilan berupa
pengakuan dan prestasi. Untuk ini Mr Bams memberikan contoh konkrit dalam
perjuangannya membumikan literasi baik di sekolah maupun di masyarakat tempat
beliau tinggal, di masa pandemi ini beliau mengajar sambil melayani masyarakat,
luar biasa!
Pesan Mr Bams untuk kita
semua, berlatih terus menulis, menulis apa yang kita lihat dan kita dengar.
Buku yang berhasil di terbitkan adalah penyemangat karena itu mulailah untuk
membuat buku antologi, mulailah menulis di blog dan tuliskan hal yang baik di
media sosial kita setiap hari. Lakukan peran di sekolah sebagai penggiat
literasi sehingga motivasi terus bertambah. Hidup adalah berbagi semangat
lakukan yang terbaik terus menerus. Semoga Allah Subhanahu wata a'la akan
berikan kejutan-kejutan terindah untuk kita semuanya.
Kita akan menemukan
kebahagian-kebahagiaan dari apa yang sudah kita lakukan. Mendengarkan tidak
hanya dengan kedua telinga tapi mendengarkan juga dengan hati.
Salam Literasi, salam super
seterusnya dari pak Mario teduh.
Blanded Learning Inovasi Guru Blogger
Biasanya saya tidak suka beralasan, tapi
kali ini saya telat bikin resume karena mempersiapkan SPTMT (Simulasi Pembelajaran
Tatap Muka Terbatas) untuk nanti setelah PSBB dan diizinkan PTM oleh dinas.
Sabtu pagi hingga siang sosialisasi kepada seluruh orang tua murid secara
virtual akan agenda SPTMT serta program sekolah lainnya untuk semester genap.
Kesibukan sekolah dimana kami harus
selesaikan daftar periksa, daftar tilik, sarpras yang sesuai standar, pembuatan
SOP atau protokol setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah dan masih banyak
persiapan lainnya, banyak menyedot perhatian dan waktu yang ada.
Di tengah kesibukan itu, seluruh coach
menulis dalam kelas Menulis Bersama Omjay mengingatkan peserta untuk tetap
menulis dalam setiap keadaan, sehat, sakit, lapang, sempit, dan memang rasanya
sudah banyak yang ingin ditumpahkan dalam goresan syair kehidupan sobat blog,
tapi masih menunggu saat yang tepat, Ashar ini. Kebiasaan baru menulis menjadi
hiburan disela lelah yang mendera.
Mengapa guru harus menguasai kompetensi
digital ?
Jawabannya adalah karena saat ini kita
sudah memasuki abad 21 dimana salah satu jenis keterampilan yang harus dimiliki
baik oleh guru maupun siswa adalah Literasi. Dan salah satu literasi dasar yang
harus dimiliki adalah Literasi Digital.
Pertanyaan sekaligus jawaban menggelitik
yang disampaikan langsung oleh nara sumber Milenial kelas malam Belajar Menulis
bersama Omjay. Merangsang keingintahuan saya untuk membuka cakrawala ilmu
terkait digital yang menyeramkan. Seram karena terkait tekhnologi canggih,
tergagap saya dibuatnya.
Ditemani moderator Pak Sucipto atau pak Cip
sapaan akrab beliau. Ibu Theresia Sri Rahayu, kelahiran Kuningan 13 September
1984, bersama suami sekarang tinggal di Sumba, NTT. Terkenal dengan panggilan
Cikgu Tere, Tere tanpa Liye. Sebutan Cikgu Tere terkenal saat ikutan Short
Course 1000 guru ke luar negri dan beliau berkesempatan praktek
mengajar di salah satu sekolah dasar berlokasi di George Town,
Penang-Malaysia. Beliau pun mendapatkan Best Achievment tembus
diatas angka 30, luar biasa!
Jum'at malam tanggal 15 Januari 2021
mengambil tema materi yang sangat menarik, Blog sebagai Identitas Digital
Bagi Guru Milenial. Disajikan dengan penuh Inspirasitif. Meleburkan
sedikit rasa gagap saya terhadap digital. Biodata cikgu Tere dapat dilihat
pada link beliau seperti berikut.
https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html
Bagi guru kolodnial, begitu kami istilahkan
bagi kami sendiri para pendidik dengan rentang usia 50 tahun keatas. Seringkali
mencari alasan untuk menghindari segala hal yang berbau digital. Gagap
tekhnologi. Iya ngga sih atau hanya perasaan saya saja, speechless.
Merubah mindset sangat
penting, untuk mengisi zaman ini dengan lebih optimis karena kita adalah pelaku
sejarah itu sendiri. Masa depan itu hari ini sobat, hadir dihadapan kita,
percayakah? Banyak orang akhirnya bisa menguasai digital, hal yang menakutkan
dengan merubah mindset kita.
Pembelajaran di masa pandemi dengan Blanded
Learning adalah salah satu moda pilihan terbaik. Istilah daring-dalam
jaringan-dimana saat pembelajaran berlangsung semua terkoneksi dengan
internet. Maupun pembelajaran luring-luar jaringan-tidak semua pembelajaran
terkoneksi langsung dengan internet bukan berarti harus offline saat
luring.
Menurut Digcom 2.0, European
Comission (2015), salah satu kompetensi digital yang perlu
dikembangkan adalah kemampuan untuk menciptakan konten digital, dalam hal ini
adalah konten blog yang menarik dan berkualitas.
Pilihan Blog sebagai media pembelajaran menjadi alternatif yang
dapat memblanded memadukan materi untuk mempersiapkan pembelajaran asyncronus tersebut.
Siswa yang kita hadapi saat ini adalah
generasi milenial. Mereka mempunyai kecakapan digital yang cepat. Karena mereka
tumbuh dan terbiasa dengan teknologi di sekitarnya.
Sehingga, ketika guru membuat konten
digital di dalam blog harus dapat dibuat semenarik mungkin namun tetap menjaga
kualitas, tidak membosankan bahkan membuat rasa keingintahuan siswa tumbuh,
tumbuh rasa penasaran.
Sebenarnya ada berkah dibalik pandemi.
Salah satunya adalah guru belajar memanfaatkan teknologi. Mau tidak mau.
Termasuk saya belajar membuat blog baru bulan Juni 2020 lalu. Untuk
memaksimalkan potensi blog yang kita miliki sebagai media pembelajaran,
tentunya kita harus menerapkan model pembelajaran inovatif. Salah satunya
yaitu Blended Learning.
Teknis blanded didalam
blog, kita bisa menulis materi pembelajaran, memasukkan link video, link latihan
soal, dan semua terkait pembelajaran ke dalam blog yang kita miliki kemudian
membagikan link blog tersebut kepada siswa di kelas.
Diresume kali ini saya coba masukkan konten
video sekolah, bisa dilihat diawal bahasan dan berhasil. Terima kasih Cikgu
Tere saya jadi lebih berani utak atik blog.
Beberapa tips membuat blog agar menarik dan
berkualitas yang diberikan Cikgu Tere:
Hindari plagiat (buat konten yang
orisinil), konten mudah dipahami dan diterapkan, tulis konten yang singkat,
padat dan jelas, kombinasikan tulisan dengan gambar atau video, buatlah
konten up to date, no hoax (saring sebelum sharing),
ciptakan engaging content, lakukan swa editing untuk
menghindari typo.
Tentang engaging content ini
maksudnya konten yang melibatkan pembaca atau dengan kata lain menarik minat
pembaca karena menyajikan suatu gagasan baru dan segar terkait topik tertentu.
Ketika kita sebagai guru menulis sebuah
artikel, tentunya kita juga harus menerapkan kaidah PUEBI yang tepat. terkait ejaan
dan tanda baca. Swa editing menjadi penting karena akan
membantu pembaca memahami tulisan yang kita buat. Dengan cara meminimalisir
kesalahan penulisan.
Beberapa contoh link blog
dengan personal branding, judul yang menarik dan konten yang up to date.
https://www.cikgutere.com/2020/03/personal-branding-memang-penting.html. Personal branding
https://www.cikgutere.com/2020/04/download-gratis-materi-belajar-di-rumah.html contoh konten up to date
https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html. contoh judul menarik
Agar blog kita ramai dikunjungi maka
sedapat mungkin kita membuat tulisan atau artikel dengan melihat tips yang
telah diuraikan diatas, sering mengunjungi blog yang lain dan mengomentari blog
tersebut, juga mempelajari fitur-fitur baru yang menarik dalam blog.
Mempelajari gaya penulisan orang lain dan
terus memperbaiki gaya penulisan diri sendiri. Menulis sesering mungkin diblog
terkenal seperti kompasiana. Teruslah berinovasi dalam menulis. Maka jadilah
kita guru blogger kolodnial yang milenial.
Tidak ada suatu hal yang menyeramkan
tatkala sudah kita datangi, kata orang di sana menakutkan ketika sudah
didatangi ternyata berbeda, biasa saja atau bahkan menyenangkan.
Janganlah berlebihan, terlalu menyenangi
karena bisa jadi suatu saat akan membenci demikian sebaliknya janganlah
berlebihan, terlalu membenci karena bisa jadi besok jatuh kepada
mencintai.
Awalnya seram, takut dengan hal yang berbau
digital setelah belajar ternyata menyenangkan. Guru yang mencintai profesinya
pasti berupaya memberikan pembelajaran yang terbaik dengan penuh keikhlasan
untuk mencerdaskan anak bangsa. Sehingga ia pun akan berjuang menaklukkan rasa
takut dan merubah mindsetnya.
Mencintai kebaikan kecil yang kita sebarkan
melalui tulisan yang menarik dalam blog kita, bisa jadi kebaikan kecil itu yang
akan mengantarkan kita masuk dalam syurgaNya.
Semangat literasi!, semangat menulis dan
mengisnpirasi.
Salam literasi sobat blog yang hebat dan
keren.
Rekam Jejak Penulis Antar Masa
Begitu bersemangat
mengikuti kelas belajar menulis dengan nara sumber yang penuh kejutan, 3
bukunya menjadi doorprize bagi 3 orang yang bertanya. Ibu Noralia banyak
berbicara pada tataran teknis bagaimana cara membuat buku.
Pengalaman yang beliau
ceritakan dengan menjadi penulis di berbagai penerbit, juara lomba karya tulis,
program fasilitasi karya ilmiah tingkat propinsi, membuat 8 buah buku dalam
waktu kurang dari satu tahun dan masih banyak prestasi lainnya, sungguh
fantastik.
Yang sangat menarik bagi saya pesan beliau
diakhir materi, "Buatlah karya yang dikenang sepanjang masa agar kehidupan
menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk sesama". Mungkin inilah
sebabnya beliau bisa membuat buku yang benyak dalam waktu relatif singkat. Luar
biasa, menakjubkan!
Bagi penulis, buku merupakan kehidupan itu
sendiri. Darinya terdapat sumber kehidupan, mata air penghidupan, identitas
kehidupan, bibit kehidupan, DNA kehidupan, dan rekam jejak kehidupan bagi
sang aksara literat, goresan penanya mengukir indah antar masa. Waktu menjadi
saksi berjuta makna kebermanfaatan tersebar di segala penjuru kehidupan.
Lintasan waktu itu
sampai kepada kami, Senin malam 18 Januari 2020 peserta pelatihan menulis
bersama Omjay gelombang 17 pertemuan ke 7. Kembali moderator super lincah
membuka acara dengan penuh keceriaan, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd mendampingi nara
sumber yang menakjubkan seorang guru SMP Negeri 8 Semarang.
Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau
kelahiran Kudus, 2 Juni 1989. Subhanalloh hampir 20 tahun beda usia dengan
saya. Generasi muda yang sudah mampu memberikan rekam jejak yang
istimewa, Produktif Menulis Buku, menjadi pilihan tema malam ini.
Beliau membuka pertemuan dengan mengajak peserta guru-guru
hebat-demikian sapaan beliau-kepada kami, peserta belajar menulis gelombang 17
untuk berempati, berdo'a terhadap saudara di daerah yeng terkena musibah di
Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan wilayah lainnya.
Secara tidak langsung beliau mengajak untuk
menjadi seorang penulis, harus ditumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama agar
goresan pena semakin menjiwai dan memiliki ruh kehidupan.
Ibu Noralia banyak memberikan trik-trik membuat buku baik sebagai
materi maupun dalam menjawab pertanyaan peserta.
Trik untuk banyak membuat buku menurut
Ibu Noralia, diantaranya:
Mengikuti program menulis antologi atau
kolaborasi bersama rekan yang lain.
Menulis setiap hari di blog, meskipun
awalnya berbagai tema setelah banyak bisa digabungkan tema yang sama untuk di
jadikan buku.
Menulis di media sosial dan konsisten.
Menulis buku harian.
Ajak siswa untuk menulis. Caranya,
karya dapat dibuat berupa tugas siswa, misal siswa diberikan tugas untuk
menulis puisi, cerpen atau pantun dengan tema tertentu. Lalu bukukan karya
tersebut.
Adapun cara penulisan buku ada
trik beliau yang menarik yaitu beliau belajar banyak dari buku UKTUB karya
bapak Akbar Zainuddin, dengan jurus TOJTRP dari bapak Akbar, jurus
itu adalah sebagai berikut:
Tema, tentukan
tema buku yang akan ditulis.
Outline / TOC/ Daftar isi, dalam penulisan
buku, pembuatan TOC/ outline/ daftar isi merupakan langkah kedua setelah
penentuan tema.
Jadwal, jadwal ditentukan berdasarkan outline yang sudah dibuat, misal ingin 1 bulan selesai sementara ada 5 bab di outline, tinggal dibagi saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu untuk menyelesaikan buku 5 Bab dalam 1 bulan.
Tulis, setelah outline siap, jadwal
fix , referensi ada, tinggal tulis sesuai dengan outline yang sudah
dibuat.
Revisi, yang memakan waktu paling
lama. Setelah semua tulisan selesai hingga bab akhir, lakukan
revisi. Revisi dapat dilakukan dengan swa editing atau
dengan bantuan.
Penerbit, boleh penerbit mayor atau
penerbit indi.
Mengapa pembuatan Daftar Isi menjadi penting, ada beberapa terkait hal
tersebut, seperti berikut ini:
Daftar isi merupakan kerangka pikiran
dalam menuangkan setiap ide dalam buku
yang akan ditulis.
Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab
dalam buku.
Dapat mengetahui awal dan akhir dari buku
melalui daftar isi ini.
Membantu dalam mencari referensi / pustaka
yang dibutuhkan.
Agar tulisan dalam buku lebih terfokus dan
tidak sampai keluar bahasan / topik.
Dan yang paling penting, adanya daftar isi
ini akan membantu untuk menjadwalkan kapan buku harus selesai.
Dengan kata lain target waktu selesainya buku. Misal jika memiliki
5 bab dalam daftar isi, maka dapat menargetkan kelima bab ini harus
selesai dalam 5 bulan. Berarti 1 bab HARUS selesai dalam 1
bulan.
Bagaimana cara membuat daftar
isi? Ada 2 yang akan di bahas yaitu naskah non fiksi dan naskah fiksi.
A. Penulisan naskah non fiksi.
Ikuti pedoman 2W+ 1H
1. Bab awal merupakan bab yang
menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini BAB awal dapat berupa
Mengapa ...
Pentingnya ....
Alasan ...
2. Bab selanjutnya menjawab WHAT
artinya apa.
Artinya bab tersebut menjelaskan
pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan ditulis.
Sebagai contoh
Mengenal Media....
Apa Itu Media ....
Spesifikasi Media ...
3. Bab berikutnya yang biasanya
merupakan bab akhir, biasanya menjawab HOW artinya bagaimana. Untuk
menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap
pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan.
Misal :
Penerapan Model ....
Implementasi ...
Perancangan....
Hubungan Model ....
Kelebihan dan Kekurangan Model ....
B. Penulisan Naskah Fiksi seperti
novel, cara membuat daftar isi sebagai berikut:
1. Tentukan prolog.
Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita,
awal cerita. Di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat
karena masih merupakan bagian awal dari cerita.
2. Tentukan konflik cerita.
Di bab2 pertengahan sudah mulai muncul apa
yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab
inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca.
3. Tentukan klimaks dari
konflik.
Masih ada di bab pertengahan yang merupakan
puncak dari konflik yang terjadi.
4. Tentukan solusi dari konflik yang
ada.
Ini bagian bab sebelum akhir bab. Penulis
menyajikan solusi permasalahan dari konflik yang terjadi, jalan keluar, adanya
hikmah dan pesan kepada pembaca.
5. Tentukan epilog
Merupakan akhir dari cerita dan tentunya
merupakan bab penutup dari cerita di naskah fiksi. Akhir cerita boleh happy
ending atau sad ending tergantung dari penulis.
Setelah membuat daftar isi baik untuk
naskah fiksi atau non fiksi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut.
Tuliskan sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam daftar isi.
Bisa jadi di tengah jalan, akan ada
tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah, ASAL tambahan tersebut
tidak keluar dari TEMA yang telah ditentukan.
6. Referensi.
Untuk mendukung penulisan buku. Baik buku
fiksi atau non fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini sangat
berguna.
Banyak membaca maka akan menjadikan kita
lancar menulis. Karena dengan membaca akan semakin memperkaya diksi
penulis.
Tentunya membaca yang produktif dapat
menghasilkan sebuah karya. Pilihlah bacaan yang sesuai dengan minat penulis,
dalami isi bacaan tersebut, jika perlu buat ulasan dari bacaan itu, dari
situlah seseorang akan terbiasa menulis. Karena menulis ulasan, resensi juga
merupakan awal dari kebiasaan menulis.
Sungguh sangat menginspirasi pengalaman belajar
dari seorang yang memiliki banyak karya, seluruh nara sumber yang dihadirkan
dalam Belajar Menulis bersama Omjay sangat membuka wacana literasi penulis
pemula.
Hingga kami peserta gelombang 17, khususnya
saya pribadi begitu antusias berharap bisa mengikuti jejak yang sudah tertera
sehingga kami mampu memiliki sendiri, rekam jejak penulis yang menyinari
antar masa. Walhasil kebermanfaatannya terasa bagi kehidupan. Semoga, aamiin.
"Authentic Learning and Experience is
The Best Teacher"
salam semangat literasi, semangat menulis
dan mengisnpirasi,
salam sobat blogger,
The Power Of Mind Set And Publisher
Berbicara soal penerbit mayor dan indi bagi
saya yang masih pemula dalam menulis merupakan impian. Apakah mungkin bisa
terbitkan buku sendiri? buku yang berkualitas? buku yang dicari dan diminati
orang-orang? buku populer? buku keren? buku yang dirindukan? Ups,
mengkhayalkannya tidaklah jadi solusi karena ia takkan kunjung mewujud. Tapi
semua bermula dari mimpi, keinginan dan cita-cita.
Tekad yang kuat dalam menulis hingga
selesai itulah saran Cak Inin, nara sumber Belajar Menulis bersama OmJay dalam
Komunitas Sejuta Guru Ngeblog-KSGN-PGRI, dipertemuan ke 8, Rabu malam 20
Januari 2021 didampingi moderator pengganti Mr. Bams yang sedang
berhalangan-semoga dimudahkan semua urusannya-Pak Cip segera ambil alih
estafet, duet kompak bersama Cak Inin dengan penuh semangat mendampingi peserta
gelombang 17 hingga 18 pertanyaan tuntas dijawab. Keren.
Bapak Mukmini, S.Pd, M.Pd. Akrab di panggil
Cak Inin. Lahir di Jombang. 6 Juli 1965. lulus D2 IKIP Negeri Surabaya tahun
1987. Lulus S1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S2 UNISDA Lamongan 2012. Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berkah mengikuti kegiatan Menulis Bersama
Omjay di angkatan 8, di bulan Maret hingga Desember memiliki 2 buku solo, 8
buku antologi dan 1 penerbitan buku ber ISBN KAMILA PRESS LAMONGAN. Dalam kurun
waktu 4 bulan (September-Desember 2020) menerima lebih dari 20 judul jasa
menerbitkan buku dari pulau jawa, sumatera, NTT, dan Kalimantan. Luar biasa!
Berikut ini link biodata
lengkap Bapak Mukminin owner Kamila Press.
https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke
Penerbit menjadi tema pilihan untuk kami diskusikan. Banyak pertanyaan
seputar penerbitan buku, dipertemuan 8 ini para peserta sudah tidak banyak
bertanya perihal menulis. Sepertinya sangat antusias untuk menerbitkan bukunya.
Cak Inin membekali tips menulis sebelum pembahasan perihal penerbitan
buku.
Tips Menulis menurut beliau:
1. Keberanian dan tekad yang kuat untuk
mempublikasikan tulisan.
Dengan harapan berbagi pengalaman. Menulis itu bukan
karena bakat tetapi niat kuat untuk menulis dan terus menulis serta terus
berlatih.
2. Berpola pikir bahwa menulis itu
mudah.
Jangan berkata menulis itu sulit. Dengan berkata
menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati diberi kemudahan. Kalau
dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati untuk menulis
bahkan akan mengalami kebuntuan.
Karena terpola, membentuk kuatnya pikiran
yang menguatkan hati dan mewujud kepada ucapan serta tindakan. The
power of mind set. Maka lahir tulisan dari apa yang dilihat, didengar,
dibaca dan dirasakan. Jadilah menulis semudah bicara seperti handpone menulis
dengan writter plus or color note. Selesai menulis jadilah buku dan
diterbitkan.
3.
Kenali
pasion Anda ( potensi Anda).
Apakah suka menulis buku bisnis, agama, pendidikan,
fiksi ( cerpen, novel, roman, motivasi, dll). Dengan mengenali potensi maka akan
mempermudah untuk menulis.
4. Banyak membaca. Untuk menjadi penulis
buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan. Banyak membaca buku
wawasan akan bertambah dan bisa ditulis menjadi buku yang menarik.
Tips menulis disaat sibuk, yang perlu kita
lakukan:
1. Tulislah segera saat ada ide.
Tulis 5W + 1H, atau tulis di buku
catatan atau langsung bicara direkam di hp.
2. Tentukan waktu untuk
menulis.
Setiap orang tidak sama, ada habis sholat
subuh, ada sebelum tidur. Kembangkan pokok-pokok tulisan menjadi tulisan yang
baik, enak dibaca dengan kalimat pendek, sederhana mudah dipahami dan gunakan
istilah umum.
3. Tampilkan tulisan dengan ciri khas
gaya sendiri (trade mark), setiap orang punya style.
4. Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir
saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja
sampai selesai baru diedit hingga benar-benar bagus sesuai dg EYD / EBBI.
Mempelajari bagaimana buku itu
diterbitkan.
a. Bagaimana membuat cover buku.
b. Bagaimana membuat judul menarik perhatian
pembaca.
c. Apa saja yang harus dikirim ke penerbit
dari naskah / tulisan menjadi buku
d. Siapkan kata pengantar
e. Daftar Pustaka
f. Biodata penulis
g. Sinopsis berisi inti dari isi buku,
kelebihan buku kita dan untuk promosi.
h. Semua jadikan 1 file kirim ke email
penerbit dan ke nomor wathsaap.
Penerbit buku ada 2 macam. Pertama
penerbit Mayor dan kedua penerbit Indie. Apa perbedaanya?
bisa dilihat pada uraian berikut ini :
1. Jumlah Cetakan.
# Penerbit mayor: mencetak bukunya secara
masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000
eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie: hanya mencetak buku
apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print
On Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook,
Twitter, Instagram, Youtube, WAG, dll.
2. Pemilihan Naskah.
# Penerbit mayor:
Naskah yang akan diterbitkan harus melewati
beberapa tahap prosedur. Penerbit mayor mencetak bukunya
secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka
ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan
berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima.
Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera
pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit indie:
Tidak menolak naskah. Selama naskah
tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak
cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan
pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan.
3. Profesionalitas.
# Penerbit mayor:
Penerbit mayor tentu saja profesional
dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie: juga profesional, tapi
sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit
indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli
memilih penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas
masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran
penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam
coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus).
4. Waktu Penerbitan.
# Penerbit mayor:
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau
tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada
giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai
bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak
sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat
didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan
penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan
ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie:
Tentu berbeda naskah yang sudah deal antara
penulis dan penerbit maka segera memproses naskah dengan cepat. Dalam hitungan
minggu buku sudah bisa terbit. Penerbit Indie tidak fokus pada selera pasar
yang banyak menuntut ini dan itu. Menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya
tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki
pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti.
# Penerbit mayor:
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti
penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis
setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie:
Umumnya 15-20% dari harga buku.
Dipasarkan dan dijual penulis lewat Fb, Instagram, WAG, Twitter, status,
dll
6. Biaya penerbitan.
# Penerbit mayor:
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya
mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut
dinilai bagus oleh mereka. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan
yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku
terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie:
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing
penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan
dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Berikut adalah contoh penerbit mayor dan
penerbit indie:
Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka
Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka,
Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain sebagainya.
Contoh penerbit Indie adalah KAMILA PRESS
LAMONGAN sebagai penerbit Indie, melayani cetak buku , jasa lengkap dengan jasa
desain cover buku, Lay out, editing dan ISBN. Jasa Penerbitan KAMILA PRESS
LAMONGAN.
Pengiriman naskah untuk buku: Ketik diatas
kertas A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2
cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri
atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA Cak Inin atau
email gusmukminin@gmail.com, lebih lengkap lihat link penerbit Kamila
Press, yaitu:
https://cakinin.blogspot.com/2021/01/cetak-awal-10-buku-dan-cetak-ulang.html
Pesan Cak Inin:
* Menulis itu mudah, ayo terus menulis
.
* Tiada kata terlambat untuk menulis,
tulislah segera apa yang Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca
dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan (Cak Inin 2020)
* Torehkan penamu dari hikmah jejak
kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu (Cak Inin 2020)
* Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka
Menulislah (Cak Inin 2020)
Menakjubkan torehan sejarah yang terukir,
dari belajar menulis terus menuai berkah memiliki penerbitan buku, membantu
memilihkan alternatif bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya. Berbagi
kebaikan dengan memberikan tips menulis yang tertuang dalam goresan pena.
The power of mind set menjadi secercah
cahaya yang mampu menularkan semangat menulis di seluruh penjuru bumi dipijak.
"Sejarah bangsa ini diukir oleh para
guru yang ikhlas mengabdikan seluruh hidupnya untuk perjuangan mencerdaskan
anak bangsa, pahlawan yang menakjubkan"#Bunda Utami121
Terima kasih Cak Inin, salam ta'zhim dari
kami semua.
Salam Literasi, salam guru blogger.
Mengolah Mental Seorang Penulis
Ibarat menanam pohon, perlu diolah dengan penuh kesabaran,
ketelatenan, perawatan ekstra, memupuk media tanamnya, memangkas dan merapihkan
ranting serta bunganya, hingga membuahkan hasil yang manis baik secara nyata
juga finansial dan dapat dinikmati setiap orang.
Luar biasa menyaksikan video nara sumber
Menulis Bersama Omjay dipertemuan 9, Jum'at 22 Januari 2021. kesan pertama
smart, energik, multi talent, cerdas, memotivasi dan menginspirasi, excellent!
beliau adalah ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. hemm nama belakang yang sama dengan
nama panggilan saya bunda Utami.
Saya baru berkesempatan membuka chat
belajar menulis habis subuh sabtu dini hari dan begitu ta'jub akan kebesaran
allah, diingatkan Ibu Ditta manfaatkan waktu selagi usia masih ada untuk
menghasilkan karya, bahagialah dan terus berkarya. hingga karya kita masuk
ke penerbit mayor atau paling tidak penerbit indie.
Membakar semangat untuk wujudkan karya. Meskipun masih kecil karya
kita, bahkan kita belum apa-apa tapi semua akan bertumbuh menjadi besar
asalkan terus konsisten. Meskipun pelatihan ini telah berakhir nantinya.
Proses itu hari ini sedang dilalui, apakah
mental kita siap untuk menjadi penulis besar? bagaimana mengolah mental
sesungguhnya jadi seorang penulis-waduh, seolah saya sudah menjadi
penulis-pemaparan yang lugas dalam video maupun penjelasan dalam chat yang
sangat sayang untuk tidak diabadikan dalam resume saya kali ini.
Didampingi moderator yang keren Pak Cip
begitu klop memainkan peran memandu pertemuan bersama nara sumber cantik nan
cerdas dan mempesona Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd dari awal hingga waktu
pertemuan berakhir. Sejenak kita berkenalan dengan nara sumber pertemuan kali
ini.
Beliau, Ditta Widya Utami, S.Pd. adalah salah
satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa
Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I.
dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq.
Selain aktif di MGMP, penulis juga aktif di bidang literasi.
Karya
beliau 4 buku solo dan 10 buku karya bersama dengan berbagai prestasi dan
aktifitas yang luar biasa tetap luangkan waktunya agar bisa menulis diberbagai
media sosial setiap hari, keren. Lebih jauh mengenal beliau dapat dilihat pada
link berikut: https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html
Untuk menjadi seorang penulis andal, selain
mengetahui teknik menulis, penting untuk memiliki mental yang kuat dan sehat.
Mental siap konsisten, siap dikritik, siap belajar, siap ditolak dan siap
menjadi "unik". 5 kesiapan mengolah mental ala Ibu Ditta yang
dipaparkan dengan apik dan menggugah wacana literat insan.
Jika membaca kisah beberapa penulis
tersohor baik di dalam maupun di luar negeri, ternyata banyak yang harus jatuh bangun
ketika memulai karirnya sebagai seorang penulis. Namun, karena mereka (salah
satu faktornya) memiliki mental yang kuat, mereka bisa bangkit kembali dan
akhirnya meraih kesuksesan.
Mari kita saksikan video pembelajaran
beliau pada malam hari ini. bisa dilihat langsung pada alamat: htpps://youtu.be/UkRDLmA4dUY
Jadi, mental yang dimaksud lebih kepada
sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons suatu hal.
Sebagaimana yang dilakukan para penulis hebat dalam menghadapi setiap
tantangan. Demikian Ibu Ditta mengawali kelas pertemuan gelombang 17 belajar
Menulis Bersama Omjay.
Untuk menambah wacana menulis, mari tengok
karya tulisan ibu Ditta dialamat berikut:
https://www.kompasiana.com/ditta13718
https://dittawidyautami.blogspot.com/
https://www.storial.co/book/djogja-backpacker
https://www.wattpad.com/480692862-precious-1-terdampar-di-upi
https://www.wattpad.com/794784777-mengapa-tak-kau-tanyakan-saja-tamat-mengapa-tak
Sobat blogger berikutnya mari kita baca
penjelasan nara sumber terkait tema yang dipilih beliau yaitu Mental
Seorang Penulis.
Apa sajakah
persiapan mental seorang penulis? berikut uraiannya:
1. Siap Konsisten
"Teruslah menulis setiap hari dan
buktikan apa yang terjadi." (Omjay)
Satu kutipan di atas sebetulnya sudah cukup
menjadi bekal untuk kita sebagai penulis pemula.
Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan
skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja.
Artinya, harus ada tindakan nyata.
Salah satu tips agar bisa memiliki mental
untuk konsisten adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apa
pun yang menghadang, kita akan tau apa yang harus kita lakukan.
2. Siap Dikritik
Saat kita memutuskan untuk memublikasikan
hasil tulisan kita di blog/buku/media sosial/media massa, dsb, maka penting
kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "milik publik".
Dengan demikian, kita harus menyiapkan
mental untuk menerima masukan dari publik. Tak hanya bersiap untuk
komentar baik, kita pun harus bersiap bila ternyata ada yang mengkritik dengan
cukup tajam atas tulisan kita.
3. Siap Belajar
Jika sudah senang dan konsisten menulis,
sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental
untuk belajar bertumbuh.
Ada dua cara yang dapat ditempuh :
a. Melakukan riset
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah
dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung
ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang
menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb.
b. Tambah Bacaan
Saat ini, dimana literasi begitu
digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi seorang
yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca.
Daya baca berbeda dengan minat baca.
Berikut tulisan saya tentang daya baca :
https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/01/minat-baca-vs-daya-baca.html
4. Siap Ditolak
Mental berikutnya yang perlu kita sadari
adalah siap ditolak oleh media maupun penerbit, dll.
Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan
lagi. Atau cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau
dipublish di berbagai media sosial.
JK Rowling pernah ditolak belasan penerbit.
Dewi "Dee" Lestari sang penulis Supernova pun pernah merasakan
ditolak penerbit. Bahkan sekelas novelis horor Stephen King pun pernah ditolak.
Bayangkan, jika mereka
berhenti berjuang saat ditolak penerbit satu dua kali, mungkin saat
ini kita tidak akan mengenal karya karya hebat mereka. Tidak ada film Harry
Poter sampai kepada kita.
5. Siap Menjadi "Unik"
The last but not least. Mental yang perlu
kita tanamkan untuk menjadi penulis adalah just be yourself. Jadilah
diri sendiri. Jadilah unik.
Maksudnya dalam menulis tidak perlu terlalu
ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Tulis saja apa yang paling kita sukai.
Yang paling sesuai dengan diri kita.
Omjay misalnya selalu unik dengan tulisan
setiap harinya. Mr. Bams unik dengan kalimat-kalimat positifnya. Dan Bu Kanjeng
yang unik dengan gaya bahasanya yang begitu hidup.
Tengok blog atau buku Raditya Dika, isinya
pasti humor. Jika membaca buku-buku Justin Gaarder (penulis Dunia Sophie),
jangan heran jika terselip unsur filsafat. Karena basicnya beliau memang pernah
jadi guru filsafat sebelum menjadi penulis.
Jadilah penulis jujur yang apa adanya dan
ada apanya. Tidak dibuat-buat/dipaksakan (apa adanya) namun tetap berbobot (ada
apanya). Tingkatkan dengan terus berlatih menulis dan membaca.
Subhanalloh belajar hari ini sangat
teresapi, mengolah mental untuk menjadi penulis andal perlu upaya kesungguhan,
azzam yang kuat membaja, tekad yang membara. Mental ada dalam jiwa, mengolahnya
perlu seni keberanian untuk hadapi tantangan kehidupan. Ambil kesempatan,
peluang itu terkadang tidak datang dua kali. Ya, hidup ini hanya sekali.
"Jika terjadi hari kiamat sementara di
tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika mampu sebelum
terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah." (H.R. Bukhari &
Ahmad)
Salam Literasi, salam semangat menulis dan
menginspirasi.
Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat
Kehidupan setiap manusia sudah digariskanNya,
perjuangan hidup dimulai dari kemenangan satu sel sperma sehat yang mengalahkan
100 juta sel sperma menembus indung telur. Jadilah kehidupan dalam rahim wanita
yang terus bertumbuh dan pada saatnya siap lahir dipentas kehidupan dunia.
Menjadi orang sukses, menjadi orang hebat, tidak dapat
dilakukan dengan instan semua ada proses, perjuangan, kegagalan, pantang
menyerah, terus bangkit dan rebut impian.
Sekelumit pengandaian penulis gambarkan dari
pengalaman hidup nara sumber kita malam ini Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd bersama
moderator Mr Bams yang ternyata satu angkatan bahkan menjadi ketua kelas di
kelas menulis, pastinya banyak kenangan yang indah.
Mampu bangkit setelah tertinggal dari rekannya di
kelas Menulis Bersama OmJay dan PGRI gelombang 8, kemudian mampu melewati
proses dan lulus digelombang 12 yang melahirkan buku, "Mengukir Mimpi Jadi
Penulis Hebat." Sejak itu bergabung menjadi bagian penting sebagai
moderator kelas Menulis Bersama Omjay.
Kata kunci beliau, bangkit dengan semangat, bisa
membagi waktu dan fokus. Untaian kalimat yang indah dari
beliau "Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu
berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari." Luar biasa,
sangat menginspirasi.
"Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam
mimpi".- Andrea Hirata.
Sejenak berkenalan dengan nara sumber kita malam hari
ini, beliau adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas,
tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan di SD Bintangresmi 02, SMP
Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA
BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012.
Sebagai Ibu sekaligus kepala sekolah SMPS MAHIDA
Cipanas di mana beliau bertugas, tentu sangat sibuk sekali namun banyak buku
yang telah dihasilkannya dari kelas belajar menulis ini. Seperti buku antologi
berjudul ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng”Juli 2020, “Kisah
Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020, “Jejak Digital Motivator Andal” Desember
2020 dan buku solo berjudul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020.
kolaborasi bersama Prof. Eko Indrajit yang berjudul “Parenting
4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple
Intelligence.” juga sedang dalam proses akhir. Luar biasa
torehan emas mengukir mimpi mulai diwujudkan satu persatu, salut buat bu Aam
Nurhasanah. Lebih jauh mengenal beliau dapat dilihat pada link berikut:
https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html
Kelas Belajar Menulis malam ini, Senin 25 Januari 2021
mengambil tema Teknik Membuat resume Menjadi Buku didampingi Mr Bams
yang sangat kompak dan keren menemani kelas belajar hingga waktu belajar pun
berakhir.
Di awal narasumber mengingatkan peserta gelombang 17
-bapak ibu yang hebat- demikian beliau menyapa kami, malam ini akan berbagi
tentang cara membuat resume yang baik dan merubahnya menjadi sebuah buku.
Materi yang sangat menarik.
Resume adalah sebuah ringkasan atau rangkuman materi.
Tidak disarankan mengcopy tulisan narasumber secara utuh. Kekeliruan yang
sering terjadi dari peserta pemula kelas belajar menulis, menganggap semua
materi yang disampaikan penting. Banyak yang hanya copas, tanpa edit sedikit
pun.
Baiklah penjabaran materi dari 7 langkah
proses merubah resume menjadi buku bisa dibaca pada penjelasan berikut:
1. Mengumpulkan resume dalam file word.
Memposting tugas resume, hendaknya simpan juga filenya
di word. Itu akan memudahkan untuk menyusun naskah buku nanti.
2. Menentukan tema.
Memilih tema yang sama untuk bisa dijadikan satu bab.
Misalnya ada narasumber bahas tentang penerbitan seperti Penerbit Mayor
(PT Andi) atau Penerbit indie (Gemala, Kamila Pres, YPTD), itu dibisa di satu
file kan. Jika ada narasumber yang memuat motivasi, atau membahas teknik
menulis buku, itu juga bisa menjadi bab terpisah.
3. Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar Isi.
Bisa dibuat berdasarkan dari kumpulan tema yang sudah buat tadi.
Misalnya Bab 1 isinya tentang kelas belajar menulis. Ada sudut pandang yang
berisi pengalaman saat mengikuti kelas belajar menulis. Memberi gambaran
tadinya berpikir menulis itu susah, ternyata menulis itu terasa mudah.
Ada juga penulis dengan model tanpa mencantumkan bab. Itu semua
bisa disesuaikan dengan gaya penulis masing-masing.
4. Mulai Mengembangkan TOC.
Membahas lebih mendalam isi perbab dan selingi dengan
pengalaman pribadi supaya buku terasa hidup.
5.
Review,
Revisi, dan Edit Naskah.
Jika naskah sudah selesai diketik, lakukan swasunting
ejaan dan perbaiki tulisan berdasarkan kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Hal ini untuk meminimalisir typo atau salah ketik.
6. Lengkapi Kata Pengantar, Kata Sambutan, Kata
Persembahan dan Sinopsis Buku.
Mintalah kata pengantar kepada Omjay bila naskah sudah
selesai. Sebab beliau yang mengasuh kelas belajar ini. Kata sambutan
kepada orang terdekat atau orang terpandang. Jangan lupa profil penulis
buku dengan foto diri disimpan di halaman paling
belakang. Sinopsis dibuat untuk menarik perhatian
pembaca.
7. Kirim ke Penerbit.
Naskah yang sudah rampung secara utuh, segera kirimkan
ke penerbit. Biasanya prosesnya 1-2 bulan. Tergantung antrean percetakan.
Pada akhirnya seorang pemenang bukanlah mereka yang
tampil menyombongkan diri tapi Ia dapat mengambil ilmu dari setiap proses dalam
kehidupannya dan mau berbagi. Hikmah menjadikan setiap diri mampu mengambil
momen untuk menjadi pemicu keberkahan Allah sampai kepada dirinya. Mimpi itu
akhirnya menjadi kenyataan.
Belajar di masa tua memang banyak kesulitan, namun
masa tua memiliki banyak hikmah yang telah dilalui untuk dibagikan sebagai amal
jariah. Mungkin saja amal ini yang dapat mengantarkan sampai kepada syurgaNya
kelak. Maka menulis hikmah hidup bagaikan mengukir mimpi diatas kertas yang
bisa terwujud.
"Hidup penuh dengan mimpi, ukirlah lukisan hidup
dengan keindahan yang bersambung dengan akhirat maka ia akan menjadi
kekal." -Bunda Rince W Utami.
Salam Literasi, salam semangat menulis dan
mengisnpirasi.
Penerbit Indi Wujudkan Impian Penulis Pemula
Baru setengah jalan mengikuti materi
bahasan kelas Belajar Menulis bersama Omjay. Rabu 27 Januari 2021 mata ini
sudah berat. Deretan huruf tidak lagi dapat di cerna dengan baik. Aku putuskan
malam ini untuk menutup hp serta laptopku dan bergegas istirahat.
Ya setelah beraktifitas dari pagi, sore
waktu Ashar sempatkan untuk membaca dan menulis di grup legerunal yang sayang
saja materi dari Pak D untuk tidak di simpan.
Menjelang maghrib baru selesai tulisan
#selasa berbagi dan ceritanya sih, bersiap untuk kelas malam tapi
sampai bagian tanya jawab, sudah tidak sanggup untuk melanjutkan, alhasil harus
kupenuhi hak mata dan tubuh ini, istirahat.
Malam terbangun entah pukul berapa karena
tidak lihat jam dan tergelitik untuk segera menulis. Kebetulan sedang halangan
bulanan, kembali kutelusuri barisan aksara yang terserak dan mulai menyusunnya.
Mr Bams membuka percakapan, menyapa dengan
ramah peserta malam hari ini untuk menemani kelas dengan hidangan dan minuman
hangat. Moderator handal kompak banget dengan narasumber dimana keduanya jago
ngeblog.
Narasumber malam ini seorang guru muda yang
hebat entrepreneurnya, Jago ngeblog. Segudang prestasi dan aktivitas membantu
menerbitkan buku rekan guru. Terhitung 23 buku yang telah terbit dan 17 buku
masih menunggu proses penerbitan. Luar biasa. Beliau adalah Raimundus
Brian Presetyawan, S.Pd. Tulisannya sudah bisa dinikmati di beberapa buku
beliau, baik buku antologi atau solo.
Dapat dilihat secara lengkap profile
beliau di link berikut ini. http://www.praszetyawan.com/p/profil.html
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html ini link buku pertama pak Brian.
Untuk menerbitkan buku rekanan pak Brian
bisa dilihat pada di link berikut:
http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html
Pak Brian memulai materi dengan merefleksi
perjalanan peserta gelombang sebelumnya. Beliau berkata, berdasarkan pengalaman
gelombang sebelum-sebelumnya, banyak yang sudah mencapai 20 resume tapi masih
kurang PeDe atau masih bingung untuk lanjut menerbitkan buku.
Padahal sudah ada modal bahan naskah yaitu
20 resume. Sangat disayangkan kalau tidak dituntaskan menjadi
buku. Maka tema pertemuan malam ini adalah "Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di Penerbit Indie"
Kita semua pun tahu kalau kirim naskah ke
penerbit mayor ada kemungkinan ditolak. Ketika naskah diterima pun proses
penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab
rintangan-rintangan tersebut.
Naskah pasti diterbitkan ✅ Proses penerbitan mudah dan cepat ✅
Tapi memang kalau di penerbit
indie, perlu biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Bagi
penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian
memiliki buku karya sendiri.
4 penerbit indie di dalam
grup. Ada baiknya kita kenali, penerbit apa sajakah itu ?
1. Kamila Press milik Cak
Imin
2. Penerbit rekanan saya (Pak
Brian)
3. YPTD
4. Penerbit rekanan Bu
Kanjeng
Sebaiknnya adalah memahami
betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok. Karena keempat
penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.
Mari kita mengenal penerbit indie rekanan pak Brian lebih dekat.
Ketentuan khusus yang
harus diperhatikan di penerbit rekanan pak Brian, yaitu:
1. Tidak tercantum fasilitas
editing.
Pak Brian ataupun penerbit
rekanannya tidak melakukan editing terhadap naskah. Salah ketik maupun
penulisan yang kurang pas lainnya tidak dikoreksi oleh penerbit. Karena tidak
ada fasilitas editing. Berikut ini tips dalam mengedit naskah:
- Penulisan kata jangan
disingkat-singkat (yg, tdk, blm).
- Jangan sampai ada
tulisan yang salah ketik (Typo).
- Satu Paragraf jangan
berisi terlalu banyak kalimat.
- Mulailah membiasakan
membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan
membingungkan.
- Setiap bab baru selalu
dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.
2. Cetak ulang
lagi,
Bila ingin cetak ulang harus
kembali ke penerbit pertama. Bila menerbitkan di penerbit rekanan pak Brian
maka cetak ulang juga harus di penerbit rekanan pak Brian. Jumlah minimal cetak
yaitu 10 eksemplar. Harga per buku tergantung jumlah halaman. Misalnya 114
halaman harganya 33.000 per buku. Maka jika 10 eksemplar: 33.000 x 10 =
330.000. Jumlah eksemplar yang dicetak ulang, kita sendiri yang menentukan.
3. Keterangan
biaya
Rp.300,000 itu untuk maksimal
130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan.
4. Jangan memberi
target
Kapan buku harus selesai
terbit belum ketahuan. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses
penerbitan paling cepat 1 bulan.
5. Sebelum terbit, akan
diberi naskah buku PDF (dengan watermark)
Untuk dicek kembali naskah
oleh penulis. Watermark adalah tanda yang tercantum disetiap halaman bahwa pdf
tersebut jangan disebar luaskan dalam bentuk apapun tanpa izin penerbit.
6. Kelengkapan naskah
buku, yaitu:
a. Cover ( judul buku dan
nama penulis saja),
b. Prakata.
Prakata wajib ada dan ditulis
oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib
ada.
c. Daftar isi (tanpa nomor halaman),
d. Profil Penulis,
e. Sinopsis (3 paragraf.
Masing-masing paragraf 3 kalimat)
Itulah ciri khas penerbit
indie. Setelah mengetahui hal tersebut tentunya menerbitkan buku
bisa dibilang semakin mudah. Pada awalnya menerbitkan buku itu suatu
khayalan tinggi yang susah atau lama tercapai. Karena kita tahunya
penerbit mayor yang bukunya ada di toko buku.
Sekarang tidak lagi ternyata
ada banyak tempat yang memungkinkan untuk menerbikan buku hanya saja siapkan
dahulu naskah kita, sederhana bukan? semangat menerbitkan buku sobat bloger.
Terima kasih pak Brian materi yang luar biasa. Semoga segera terwujud buku-buku
kami semua, aamiin.
"Hal yang sulit bermula
dari cara pandang demikian halnya kemudahan bermula dari cara pandang, rubahlah
cara pandang kita dengan kesederhanaan maka akan mewujudkan impian."-
Bunda Rince W Utami.
Bekasi, 27 Januari 2021
Mahkota Menulis C-L-B-K
Hemm seperti sebuah judul film yah, cinta
lama bersemi kembali. Sepertinya ngga salah juga sih.. kalau memang sedang
bersemi cintaku kepada... menulis. Dalam benakku fikiran ini berbisik,
seandainya benar terjadi mahkota menulis itu mewujud... oh kenapa tidak?
asalkan C-L-B-K ini benar dilaksanakan. Apa itu? strategi menaklukkan doi?
eiiit, sabar dulu donk..
Malam beradu bulir lembut sang dewi...
Ngengat malam pun tak hendak bersua...
Merambah syahdu petrikor alam sunyi...
Buncahkan asa jemari menggelitik aksara...
Malam ini terasa hangat, sedang hujan
diluar membuai harapan. Omjay membuka suasana ramah sapaan penuh sahaja di
kelas belajar menulis jum'at, 29 Januari 2021, mengantar kelas gelombang 17
untuk dilanjutkan oleh kelincahan moderator handal, dimana buku pengalaman
sebagai moderator telah menjadi saksi kiprahnya selama ini.
Ibu aam Nurhasanah, S.Pd menemani
narasumber yang dihadirkan dari Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan.
Canggihnya teknologi yang jauh pun menjadi dekat. Beliau Yulius Roma
Patandean, S.Pd. lahir di Tana Toraja, 6
Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas
Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Beliau alumni menulis gelombang 8
seangkatan dengan moderator cantik kita.
Meraih dua medali emas dan
tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020. Mantap. Buku-buku
yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit
Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia
Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Flipped
Classroom (Penerbit ANDI, 2020). Keren
Antologi Puisi
Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola
Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020);
Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang,
2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021). Luar
biasa. Lebih jelas bisa dilihat profile beliau di link berikut, https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html
Sobat bloger, sengaja saya
kutip prestasi beliau dengan buku-bukunya untuk memacu diri agar lebih PeDe
deketin doi ya.. hemm siapa bisa mendapatkan mahkota menulis itu..? siapapun
bisa loh.. buktikan dulu.
Malam ini beliau angkat
topik Menulis dan Berbagi dari pengalaman yang luar biasa. Saya coba
merangkumnya dari sesi beliau berbagi dan sesi tanya jawab peserta. Mari kita
simak penuturan beliau, dalam coretan kisah berbagi penulis pemula.
Karunia menulis dan
pengalaman ada pada setiap diri, beliau mengawali percakapan sebagai
refleksi diri. Dua hal tersebut menjadi penopang tulisan terstruktur agar
menjelma jadi sebuah buku. Jadikanlah kreatifitas menulis resume sebagai
menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk konsisten menulis.
Menulislah tanpa beban,
seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat
yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata
yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi
naskah yang bisa dibukukan.
Hasil karya
ber-ISBN itulah mahkota menulis akan diabadikan oleh negara di
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Trik beliau adalah tetap menulis
dan membuktikan dengan karya ... Ketika sudah ada karya yang terlihat,
sedikit demi sedikit orang akan tertarik. Jadi, senantiasa menCoba, Lakukan,
Budayakan dan Konsisten (CLBK)... saya yakin pasti bisa. Wow trik
jitu menaklukkan doi dari sang master. Luar biasa menginspirasi.
Sobat bloger sudah dapat
jawaban strategi menaklukkan doi ya, eiit jangan beranjak dahulu,
sekarang beliau juga akan berbagi bagaimana hasil karya bisa menambah income, kenaikkan
pangkat sekaligus populer bak selebritis, maaf yah penulis bersemangat tapi
benar loh ... karena namanya telah terukir indah dipersegi ajaib (buku-red).
Info terkait buku dan berbagi dari beliau:
1. Menulis buku
ber-ISBN
Menurut UNESCO minimal 40
halaman kertas A5. Amannya bisa 60 halaman. Untuk Kenaikkan jenjang buku
bersama maksimal ditulis 4 orang dengan prosentase penulis utama 40%,
selebihnya mendapat 20%. Buku ber-ISBN mendapat nilai 3, buku dicetak penerbit
tapi tidak ber-ISBN nilainya 1,5.
2. Menulis Cerpen
Berpedoman ke Buku 4 Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru tahun 2019, buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen.
Masuk kategori kompleks dengan angka kredit 4. Buku cerpen ber-ISBN kategori
sederhana sebanyak minimal 5 cerpen dengan angka kredit 2.
3. Berbagi Artikel Refleksi Pembelajaran
Untuk bergabung di laman guru
berbagi, https://guruberbagi.kemdikbud.go.id maka mendaftar terlebih dahulu
menggunakan akun SIM PKB.
Setelah memiliki akun, maka kita bisa log
in. Ada dua pilihan bagi guru untuk berbagi, yakni berbagi
RPP dan berbagi Artikel. Sebenarnya informasi ini ada saat kita mengakses SIM
PKB.
Untuk lebih jelas bisa perhatikan
penjelasan berikut:
a. Ketentuan Teknis
Telah mengunggah RPP yang menjadi dasar
refleksi. Jumlah kata dalam artikel minimal 300 kata dan maksimal 1000
kata. Artikel berupa refleksi pembelajaran atau praktik baik pengelolaan
pembelajaran secara daring ataupun luring. Setelah klik SIMPAN, maka
Artikel Anda akan berstatus DRAF. Klik Ajukan, untuk mengajukan ke Kurator
Mapel terkait. Artikel Anda akan muncul di situs portal apabila telah
disetujui oleh admin, dengan sebelumnya melalui mekanisme kurasi oleh pihak
yang berkompeten.
b. Artikel Refleksi
Judul artikel menarik dan menggambarkan isi
artikel. Menceritakan pengalaman pembelajaran berkaitan dengan RPP yang
diunggah. Refleksi pembelajaran yang dilakukan, misalnya keunggulan atau
catatan penting dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. Dilengkapi
dengan respon/tanggapan siswa atau pihak yang terlibat dalam pembelajaran yang
dilakukan.
c. Ketentuan Lain-Lain
Tidak memuat unsur SARA dan
intoleransi. Tidak mengandung unsur pornografi. Bukan merupakan hasil
plagiasi dari karya orang lain. Jika anda memasukan foto wajah murid ke
dalam Artikel anda, pastikan anda sudah meminta izin pada anak dan orang
tuanya. Konten Artikel yang dikirimkan adalah sepenuhnya tanggung jawab
pengguna. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak membatalkan
penayangan artikel yang tidak sesuai ketentuan.
SOPnya bisa diunduh ketika sudah log
in di guru berbagi kemdikbud.
Ada 2 contoh tulisan
beliau di laman guru berbagi kemdikbud, bisa diunduh pada alamat berikut ini.
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pjj-dengan-perpaduan-kelas-virtual-4-plus-1/
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/belajar-efektif-dari-rumah-di-masa-darurat-covid-19/
4. Tambahan income
Sebagai bayangan tambahan pemasukan dari
menulis berbagi di laman kemdikbud selain tulisan dapat dibaca rekan guru
setanah air, bonus paket data yang lumayan untuk mendukung PJJ. Buku-buku yang
sudah diterbitkan dipenerbit indie bisa dijual langsung. Untuk buku yang
diterbitkan dipenerbit mayor akan mendapatkan 10% setiap 6 bulan dari
keuntungan penjualan.
Semakin malam hujan deras dan cuaca kurang
mendukung, khawatir jaringan WAG tersendat, narasumber mengakhiri kelas dengan
pesan yang penuh semangat. Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala
selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya
untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan
diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi
kita.
Nah sobat bloger sudah siap yaa...
menaklukkan doi? pantang menyerah karena selalu ada jalan keluar
dan taklukkan dulu musuh yang ada dalam diri kita. Ingat CLBK,
dan selamat menulis selamat merebut mahkotanya.
"Waktu akan terus beranjak dan takan
pernah kembali. Hilang tanpa debu kecuali lukisan indah dipersegi ajaib milik
kita, berharap jadi amal saleh pemberat timbangan diakhirat kelak."- Bunda
Rince W Utami.
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi.
JALAN JUANG SANG PENULIS
Refleksi Seorang Dian Kelana, Istiqomah Hingga Akhir
Menulis bukan sesuatu hal baru,
kebiasaan menulis setiap hari di blog itu yang baru buat saya
pribadi. Baru dimulai sejak awal Januari saat mengikuti kelas belajar menulis
bersama Omjay. Malam ini saya coba menulis untuk ikuti lomba blog PGRI, menulis
setiap hari selama 28 hari sepanjang bulan Februari.
Sebenarnya mengikuti lomba menulis di blog
setiap hari bagi saya untuk memacu diri dan mencoba konsisten dalam menulis.
Menulis menjadi pola kebiasaan baru, tentu tidak mudah perlu paksaan diawal
hingga menjadi terbiasa.
Menurut pakar, salah satu asumsi merubah
kebiasaan yang paling terkenal berasal dari buku Psycho Cybernetics oleh
Maxwell Maltz. buku yang dipublikasikan tahun 1960 menyebutkan bahwa seseorang
membutuhkan 21 hari untuk merubah kebiasaan dan terbiasa dengan hal baru.
Studi yang dilakukan peneliti di tahun 2009
terhadap 96 orang menemukan waktu yang bervariasi antara 18 hari hingga 254
hari, tergantung masing-masing individu dengan rata-rata 66 hari untuk menjadi
kebiasaan baru. Pembiasaan mengulang ini sangat menarik. Semoga dengan menulis
selama 28 hari bisa terbangun pola kebiasaan untuk menulis setiap hari untuk
seterusnya. Aamiin.
Faktor yang mendorong perubahan kebiasaan
baru adalah motivasi, lingkungan, daya dukung dan kondisi individu.
Kelas belajar menulis bersama omjay
merupakan lingkungan yang baik, mendukung serta memotivasi untuk memacu
melejitkan kebiasaan menulis setiap hari.
Pertemuan kelas Belajar Menulis malam ini,
Senin 01 Januari 2021, sudah dimulai sedang saya baru mulai menulis untuk lomba
jam 9 malam. Sehabis buka puasa sunnah badan terasa lelah. Saya istirahatkan
sejenak sebab Asharnya habis dibekam agak sedikit kurang sehat dari kemarin.
Saya baru membuka WAG kelas sehabis subuh. Ternyata pembicara berhalangan hadir
dan digantikan langsung oleh Omjay.
Omjay memotivasi peserta dengan memberikan
kabar adanya lomba Blog PGRI bersama YPTD, kabar yang saya terima dan baca di
senin pagi hari. Malam ini menjadi materi khusus dengan tema "Konsisten
Dalam Menulis"
Membaca materi yang tersaji dalam WAG malam
ini, bagi saya ada nuansa kepiluan, kerinduan, kebanggaan, sekaligus
peringatan untuk kita para guru. Omjay memaparkan sekaligus memotivasi
untuk menulis karena dengan menulis rekam jejak kita akan terus dikenang.
Kullu nafsin Dzaa iqotul maut, setiap yang berjiwa pasti akan mengalami
kematian, tidak ada hidup yang abadi. Berita duka orang dekat silih berganti
hadir, kita ikut berbela sungkawa dan mendo'akan yang terbaik.
Ketika kematian itu menghampiri kita
akankah orang-orang akan mengingat diri kita? Omjay memotivasi menulislah tiap
hari hingga menjadi buku dan rekam jejak digital akan terus bisa dibaca,
dilihat, disaksikan, dikenang meskipun kita sudah tiada.
Dengan motivasi kuat agar rekam jejak kita
melampaui masa usia biologis kita mulailah menulis dan konsisten, hasilkan
karya terbaik untuk diingat sepanjang masa. Semua perlu perjuangan
dan jalan juang seorang penulis adalah saat dia mampu menulis secara
konsisten.
Beberapa cara memacu diri untuk menjadikan
menulis sebuah kebiasaan yang dapat dirangkum dari materi malam ini, yaitu:
1. Ikuti Lomba Blog
Kegiatan lomba blog PGRI untuk melatih
konsistensi menulis dengan membaca tautan berikut ini:
Mekanisme lomba ada di blog http://wijayalabs.com
atau https://terbitkanbukugratis.id/wijaya/01/2021/lomba-blog-pgri-di-bulan-februari-2021/
Karena persyaratan peserta untuk mengikuti
lomba adalah guru anggota PGRI maka harus terdaftar sebagai anggota
PGRI. Untuk menjadi anggota PGRI bisa daftar online di http://pgri.or.id
Bila mendapatkan kesulitan saat masuk ke
link YPTD ikuti panduan berikut:
https://terbitkanbukugratis.id/dian-kelana/08/2020/bagaimana-posting-di-blog-yptd/
Atau hubungi Bapak M. Nuryadi YPTD di nomor
0857-1854-3696
2. Lihat Jejak Juang Sang Penulis
Menulislah dari hatimu, maka engkau akan
bertemu pembaca setiamu. https://youtu.be/eICx3Cn06M0
Saya sempat melakukan siaran langsung di
Youtube, untuk mengenang kepergian beliau di https://youtu.be/Ab9YOBplCUs
Saya mencoba membaca kembali blog beliau
di https://diankelana.web.id/
Saya juga membaca tulisan beliau di https://terbitkanbukugratis.id/author/dian-kelana/
Suatu ketika, saya membaca tulisan beliau
setelah Bang Dian berpulang di webiste terbitkan buku gratis di https://terbitkanbukugratis.id/dian-kelana/11/2020/belajar-jadi-orang-yang-bermanfaat/
3. Kesaksian Perjuangan
Omjay menuturkan dalam materinya sebagai
kesaksian melewati waktu bersama. Terus terang saya terharu dan menangis di
malam sunyi. Orang baik rezekinya baik dan akan bertemu orang baik. Itulah
falsafah hidup yang saya pegang. Akhir Tahun 2019, kami sempat mengisi workshop
pembuatan dan penulisan buku di desa talang babungo, Solok Sumatera Barat.
Saya copas sedikit tulisan beliau. Saya
menyambut tawaran di group WA tersebut dan menyatakan siap, Omjay deal. Lalu
mulailah saya merangkum, mengedit dan mendaftarkan naskah yang sudah lengkap
tersebut ke Pak Thamrin untuk pengurusan ISBN dan pencetakannya. Setelah
berproses, akhirnya terbitlah buku kumpulan artikel Omjay yang di Kompasiana
itu, dengan judul; “Agar PJJ Takan Lagi Membosankan”
Apakah saya tidak lelah sebagai sukarelawan
YPTD? saya akan menjawab tidak. Selagi dibutuhkan saya tetap siap membantu,
karena niat awal saya memang ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang
lain dan menjadikan apa yang bisa saya lakukan ini sebagai ladang amal saya.
Insya Allah.
Insya Allah beliau diterima Allah segala
amal salehnya, aamiin.
Omjay
berpesan, mantra ajaib yang ada dalam buku. Menulislah setiap hari dan buktikan
apa yang terjadi selalu saya praktikkan setiap hari. Dengan begitu konsistensi
dalam menulis saya selalu terjaga. Saya menulis dari apa yang dikuasai dan
disukai.
Selain itu Omjay membina kegiatan kelas
belajar menulis bersama guru-guru se-nusantara setiap hari Senin, Rabu, dan
Jum'at. Untuk kelas belajar bicara setiap hari Selasa dan Kamis. Mengadakan webinar
memacu untuk menulis di malam Minggu dan bincang-bincang seputar penulisan pada
malam Senin. Jadwal yang sangat padat.
Banyak hikmah dan motivasi yang bisa
dipetik pada malam hari ini semoga terus membawa berkah dan kebermanfaatan bagi
para narasumber juga kita semua yang sedang belajar, aamiin.
"Bergeraklah terus, torehkan keindahan
kanvasmu hingga relung hati setiap insan mengucap tasbih, memuji
keagunganNya."-Bunda Rince W Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginsporasi
AIR KREATIF, 'NOTHING NEW UNDER THE SUN'S'
Luar biasa kegiatan kelas belajar menulis
bersama Omjay dipertemuan ke14, Rabu 03022021. Ada chat di hp lebih dari 150
belum terbaca. berarti WAG lama tidak dibuka mungkin setengah hari. Sempatkan
buka disekolah di pagi hari berkejaran dengan tugas dan aktifitas harian di
bulan ini, menulis diary februari.
Diary februari bukan sekedar curhatan
seorang pengajar semata. Tulisan dalam diary akan dibukukan gratis oleh YPTD
bila berhasil memposting tiap hari tulisan kita selama sebulan penuh. Diary ini
berisi tentang pelaksanaan strategi RAMPES menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, proyek dan program sekolah.
Dikemas dengan seting harian sekolah dan
alur cerita mengalir agar tidak lelah membaca namun pesan mengena. Diharapkan
hasil bukunya bisa dinikmati oleh guru, orang tua dan siswa.
Bagi pemula seperti saya, ini merupakan
proyek besar literasi yang akan diwujudkan. Semoga bisa terus konsisten dalam
menulis dan menjadi karya yang bermanfaat, aamiin.
Saya tertarik dengan ulasan narasumber
terkait "Air kreatif". Ibarat seperti air mengalir yang tidak pernah
habis selama sumber masih ada. Ide kreatif akan terus mengalir dari sumber
utama yaitu kehidupan. Selama masih ada kehidupan akan terus mengalir ide-ide
baru dan segar yang dapat dilukiskan diujung pena sang pujangga, manusia itu
sendiri.
Seperti biasanya Omjay yang tak pernah
surut ide membuka pertemuan, memberi motivasi menulis dan langsung diserahkan
kepada moderator. Mr Bams moderator keren menemani narasumber hebat yang
sekarang berdomisili di Sorowako. Kita akan berkenalan sejenak dengan Bpk Agus
Sampurno yang luar biasa sudah dapat meluangkan waktunya dikelas belajar
menulis gelombang 17.
Saat ini beliau menjabat sebagai Education
specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako Sulawesi Selatan.
Sebelumnya dari tahun 2015- sampai Oktober 2020 beliau adalah Konsultan sekolah
dan project leader pada Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach
Jakarta. (Tahun 2018) menjadi Master Trainer Sertifikasi BNSP.
Pengalaman mengelola sekolah dan mengajar
menjadi Kepala sekolah Ananda Islamic School Jakarta Barat setelah sebelumnya
selema 13 tahun menjadi guru dan Koordinator kurikulum di Global Jaya
International School Jakarta.
Penghargaan yang diraih pada tahun 2009)
Blog Pendidikan terbaik Detik.com ( Tahun 2010) menjadi guru Microsoft
Indonesia Innovative Educators. Tahun 2011 diberik anugerah Guru Era Baru
oleh Acer Indonesia. (Tahun 2012) penghargaan blog terbaik dari Deutsche
Welle Germany ( Tahun 2014) menjadi Penulis Buku Program Sarjana Mendidik
di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T). (Sejak tahun 2014 menjadi
Pengkaji Naskah Pustekkom Jakarta dan juri pada event yang
diselenggarakan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juri pada lomba
inovasi pembelajaran TK-SMA.
Berikutnya adalah pemaparan materi dan
diskusi yang dirangkum untuk memudahkan pemahaman.
IDE DALAM MENULIS
1. Abaikan perkataan orang tentang tulisan
kita.
90% ide tulisan muncul ketika Anda tidak
peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan anda. 10%
keberhasilan penulis baru, mengenai seberapa anda konsisten dalam menulis.
2. Menulislah dengan hati, mengeditlah
dengan pikiran.
3. Hambatan penulis
Terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri
sendiri saat mulai menulis.
4. Mengedit sebuah tulisan
Adalah sebuah upaya pembersihan dan akan
terasa membosankan serta bisa juga membuat frustrasi, tetapi juga bersifat
terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis anda. Mengedit seperti yang
sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tak perlu. Utamakan
yang inti.
5. Tiga prinsip dalam menulis.
a) Sederhanakan pesan.
b) Buatlah tulisan yang menyenangkan,
menakutkan, menegangkan, atau mendidik.
c) Buatlah tulisan yang begitu menarik
sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya.
6. Menulis dan berpikir baik.
"Menulis dengan baik berarti berpikir
dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda tidak
dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis
ulang juga penting. Dan ... apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah
memikirkan ulang ide tulisan anda." -(David Perell)
7. Terus mengolah tulisan.
Tulisan awal Anda akan seperti air kotor,
tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda.
8. Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan
menulis.
Carilah ide dan buatlah daftar. Baru
kemudian ambil satu persatu untuk anda tuliskan.
9. Kegiatan mengedit tulisan.
Sama pentingnya dengan menulis itu sendiri.
Jika membaca tulisan di blog yang 'mentah' itu berarti nafsu si penulis hanya
menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikiran nya yang terbaik.
Mentah berarti si penulis langsung menekan
tanda 'terbitkan' saat menulis blog di internet tanpa membaca kembali. Tulisan
banyak typo. Kalimat berputar putar. Baca yang keras tulisan yg ibu hasilkan.
Sensitifkan telinga anda dan tempatkan diri sebagai orang yang akan membaca.
Ide dan gaya bahasa yang ditulis akan berasa 'matang'.
10. Judul tulisan adalah sebuah seni.
5 kata kunci yang dapat membantu dalam
membuat judul. 5 Persuasive Words That Controls Minds :
a. You, anda
b. Free, bebas atau gratis
c. New, baru atau terkini
d. Now, sekarang
e. Secret, rahasia
Misalnya
a. Tips bagi anda, guru kreatif dalam
menaklukan kelas yang pasif selama PJJ
b. Gratis untuk anda, resep membuat video
pembelajaran yang memukau siswa
c. Aplikasi terkini pembelajaran jarak jauh
d. Temukan sekarang, 10 penyebab murid
malas saat pembelajaran jarak jauh
e. Tujuh rahasia guru yang dirindukan
siswanya saat PJJ
11. Konsisten dalam menulis
Anda akan menemukan diri anda sebagai
penulis saat anda konsisten dalam menulis.
12. Jangan pernah berpikir untuk punya ide
anda sendiri.
Lakukan ATM terus menerus amati tiru dan
modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang
asli produk dari dirinya. akibatnya ia malah tidak pernah menulis.
Ada istilah 'nothing new under the sun's
artinya di dunia ini sebenarnya tdk ada yang sama sekali baru.
Temukan siapa penulis yang disukai.
Pelajari dan lakukan modifikasi. Semakin sering lakukan riset dan lihat
keunikannya maka akan melahirkan keunikan sendiri.
ATM adalah cara untuk seorang penulis
menyusun tenaga agar bisa konsisten kemudian punya gayanya sendiri.
13. Menjadi sosok yang berbeda di
internet
Cari keunikan anda, pelajari sebuah hal
yang akan jadi brand anda, jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan
orang lain.
Intinya brand adalah hal yang disukai dan
dengan senang hati akan ajarkan orang lain caranya. Dalam menulis brand bisa
berarti sebuah cara orang tertarik kepada tulisan. Brand membuat orang punya
julukan dan citra yang melekat.
Saat ini jamannya praktisi dan bukan
jamannya seorang ahli.
Seorang ahli akan membantai tulisan kita
sedemikian rupa. Karena ia meninjau dari sisi teori. Sementara seorang praktisi
akan mengkritik dengan caranya sendiri karena ia tahu bahwa perjuangan
seseorang untuk ada di posisi sekarang tidak lah mudah. Kritik hanya akan
mengundang kebuntuan dalam berkarya jika ditelan mentah mentah. Menerima kritik
dengan tetap menghargai pencapaian diri sendirilah yang paling penting.
Ini konteksnya utk penulisan di media online:
1. Judul menarik
2. Tulisan tdk terlalu panjang
3. Mengungkapkan sisi pribadi boleh saja.
Namun disarankan hindari saja kecuali sudah sekelas @Om Jay (Wijaya Kusumah)
PGRI.
4. Kekinian
5. Tulisan mengalir
Kesimpulan akhir dari narasumber:
* Menulis berarti mengasah pikiran. Kata
mengasah disini berarti menyingkirkan hal hal yang membuat tulisan anda kurang
tajam.
* Caranya dengan menempatkan proses mencari
ide sama penting nya dengan proses menulis itu sendiri.
* Hal lain adalah kegiatan mengedit tulisan
berarti anda sedang memastikan bahwa pikiran anda sudah tajam untuk disampaikan
pada pembaca.
Luar biasa paparan materi dan diskusi yang
terjadi, tidak mudah menjadi penulis hebat. Bagaimana pun mencoba lebih baik
daripada tidak sama sekali. Semoga bisa terus konsisten menghasilkan tulisan
yang tajam, dalam maknanya dan bermanfaat.
"Ide kreatif ada dalam mata air
kehidupan, temukan, dapatkan direlung seni hidup kita. Sejatinya kehidupan,
sesungguhnya adalah hidup sesudah kematian."-Bunda W Utami.
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi.
AIR KREATIF TAMAN BACAAN MASYARAKAT
Mengelola taman bacaan sepertinya mudah
namun setelah dibuka dan dijalani ternyata tidak semudah yang diperkirakan.
Saya pribadi pernah membuka taman bacaan, letaknya agak jauh dari rumah.
Memanfaatkan kios berupa gerobak bekas warung yang tidak terpakai yang didesain
sedemikian rupa.
Bagaikan hidup segan matipun tak mau. Hanya
awal-awal saja ramai pengunjung dan pengelolaan pun terbengkalai. Kesibukan
lain tidak bisa ditawar. Rekan relawan memiliki kesibukan masing-masing.
Akhirnya Manca (taman baca) kami tidak buka lagi. Keputusan yang memilukan,
sedih sekali.
Malam ini kelas belajar menulis bersama
Omjay. Jum'at 5 Februari 2021 mengingatkan kembali kenangan 2006 silam tentang
Manca kami karena tema yang diusung Mengelola Taman Bacaan.
Dengan moderator pak Cip yang keren.
Membuka kelas begitu semangat dan antusias mendampingi bapak Bambang Purwanto,
S.Kom atau nama bekennya Mr Bams.
Pak Cip memberi julukan pendekar literasi
dari Jawa Barat, memang wajar karena kepiawaiannya
mengelola TBM melekat kepadanya. Sehingga TBMnya mendapatkan beberapa
penghargaan dari propinsi Jawa Barat. Luar biasa.
Mr Bams menceritakan pengalaman yang
menginspirasi, berikut ini pemaparannya.
Motivasi dan Kiat Membuka Taman Bacaan
Masyarakat (TBM)
1. Niat tulus untuk anak-anak
Karena senang dengan anak-anak. Kebiasaan
sebagai pendongeng yang dimulai tahun 2004.
2. Senang anak-anak
Senang bila anak-anak membaca. Bahagia bila
melihat anak-anak rajin membaca.
3. Membuka di rumah dan Kolaborasi dengan
anggota rumah
Rumah kecil kami type 21 tak menyurutkan
untuk mendirikan TBM. Rumah yang kami tempati dari tahun 2007, mulai digunakan
untuk TBM pada tahun 2011. Tepatnya 5 Oktober 2011. Istri adan anak ikut
membantu kegiatan TBM di rumah.
4. Buku-buku pribadi untuk berbagi baca
Saat tahun 2011, Salwa puteri semata wayang
kami baru berusia 8 tahun. Setiap malam kami menyiapkan buku cerita anak
sebanyak 20. Majalah bobo 20 dan koran yang hari kemarin. Buku, majalah
dan koran yang setiap kami siapkan setiap malam disimpan di rak plastik 3
trap. Rak kami simpan di teras halaman.
5. Memberi nama TBM AS (Ayah Salwa) Lebakwangi
TBM kami berikan nama awalnya TBM Ayah
Salwa. Ayah Salwa itu nama pendongeng dari Bambang Purwanto yang sudah ada
sejak 2004.
6. TBM terbuka untuk masyarakat kapan pun
Rumah kecil kami tidak ada pagarnya. Jadi
walau rumah kami tinggalkan, anak-anak bisa membaca buku yang sudah
disiapkan. Suasana sore memang sangat menyenangkan buat anak-anak. Mereka
asik bisa membaca buku. Modal buku saat berdirinya TBM hanya sekitar 200.
Buku berasal dari koleksi pribadi.
7. Hari libur tetap buka
Bila hari minggu saya keluarkan meja.
Buku-buku di rumah saya pajang di atas meja. Anak-anak asik mampir ke rumah
untuk melihat-lihat sampai membaca buku.
8. Penataan TBM secara bertahap untuk
kenyamanan
Pertama membuat tempat duduk dengan
menggunakan bambu dengan alas masih tanah. Berikutnya alas tanah berganti jadi
tembok. Selanjutnya tempat duduk bambu sudah berganti menjadi
tembok. Anak-anak sudah merasa lebih nyaman.
9. Memberikan pelayanan gratis
Membaca buku artinya memakmurkan penulis.
Karena karyanya bisa dinikmati. Layanan kami gratis alias tidak bayar asal
mau saja untuk datang ke rumah kami
10. Mendapat berkah dengan TBM
Rumah yang kami tempati dari tahun 2007.
Kemudian tahun 2011 bergabung dengan taman baca, di tahun 2012 kami mendapatkan
kejutan bisa membeli rumah yang hanya berbeda 3 rumah.
11. TBM AS (Ayah Salwa) mulai dikenal luas
Bila menggunakan mesin pencari google
dengan kata kunci TBM AS Lebakwangi, maka akan muncul banyak informasi tentang
taman baca yang kami kelola. Tahun 2021 nanti di tanggal 5 Oktober, usia
TBM AS Lebakwangi genap 10 tahun. Kami TBM AS Lebakwangi bergabung dengan
Forum TBM yang ada dari tingkat Kab/Kota, Provinsi dan Nasional.
12. TBM terbuka untuk anak sekolah dan
masyarakat umum.
Selain anak-anak yang dekat dengan rumah,
kami sering kedatangan anak-anak dari sekolah. Mereka jalan kaki menuju
perumahan lebakwangi asri tempat TBM beroperasi.
13. Berbagai kegiatan bisa dilaksanakan di
TBM
Berikut adalah kegiatan di TBM AS, yaitu:
a. Baca buku
b. Pinjam buku
c. Mendongeng
d. Belajar menulis (TK/SD)
e. Belajar baca
f. Mewarnai
g. Menggambar
h. Menulis Puisi
i. Komputer
j. Internet
k. Main catur
l. Puzle
m. Pelatihan
n. Menulis resume
o. RAMPAK MACA bareng Kepala
Dinas Perpus Kab Bandung, dll
14. Perizinan TBM
a. Awalnya hanya membuat izin tetangga.
b. Surat domisili dari Desa
c. Akte Pendirian dari Notaris
d. Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan
Kab Bandung.
Berikut adalah link untuk mendapatkan
informasi tentang TBM AS Lebakwangi.
https://lebakwangimembaca.wordpress.com/
15. Penghargaan yang diperoleh
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) AS ini telah
menghasilkan 3 Piala , yaitu :
1. Piala Juara 2 Pengelola TBM dalam
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
2. Piala Juara 1 Pengelola TBM dalam
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasj Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
3. Sabilulungan Award 2018 dari Bupati
Kabupaten Bandung
Piala adalah penguji keikhlasan, piala
hanya simbol penghargaan, penghormatan. Piala untuk mengukur seberapa ikhlas
kita terus berjuang membangun TBM ini semakin bermanfaat. Semoga menjadi
penyemangat agar taman baca ini terus bisa berkarya.
16. Kendala TBM
Buku selalu menjadi kendala yang utama bagi
pengelola Taman Bacaan Masyarakat (perpus, TBM, pojok baca)
Banyak cara untuk memperoleh bahan
bacaan:
1. Cari sponsor (orang tua, perusahaan
sekitar sekolah). Walau tidak mudah.
2. Buat program donasi buku
3. Bisa juga kerjasama dengan program
pinjam dari TBM yang ada di sekitar.
4. Hubungi Dinas Perpustakaan, biasanya ada
mobil perpus keliling.
5. Komunitas 1001 buku itu rajin ngasih
donasi buku.
6. Gabung dengan komunitas / organisasi
Forum TBM yang ada di Provinsinya masing-masing
17. Tagar TBM AS
#tbmaslebakwangi
#tbmaslebakwangi2019
#tbmasmenujusewindu2019
18. Pesan
Tak akan pernah ada yang sia-sia bila kita
lakukan untuk membahagiakan orang lain.
Lakukan saja, lakukan saja.
Menginspirasi selalu pengalaman dari
keberhasilan apapun dari seseorang. Kesabaran dan ketelatenan dalam memulai
menjalankan kegiatan dengan mengikutsertakan anggota keluarga. Ketulusan sikap
seluruh anggota keluarga akan menghidupkan suasana usaha yang sudah dirintis
dan akhirnya membuahkan hasil yang indah. Terima kasih Mr Bams atas
penglamannya yang luar biasa.
"Pekerjaan yang dilakukan tulus ikhlas
akan membuahkan kebahagiaan dunia akhirat"- Bunda Rince W Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi
STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI
Dari judulnya berarti kita harus menjadi
penjual buku, banyak buku yang bisa kita jual tidak hanya harus buku milik
kita. Sebagai sebuah wacana ilmu Strategi penjualan atau pemasaran apalagi
disampaikan pelaku pemasaran itu sendiri tentu pengalamannya menjadi yang
sangat berharga.
Pengalaman itu malam ini bisa kita dapatkan
dari perusahaan penerbitan besar, yaitu PT Andi. Narasumber hebat dari Penerbit
Mayor. Beliau adalah Bapak Agustinus Subardana, Selaku Direktur Pemasaran
Penerbit Andi. tentang beliau bisa dilihat di dalam link berikut. http://literasikangagus.blogspot.com/
Suatu kehormatan saya bisa hadir lagi di
grup belajar menulis tema saya malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku
di saat Pandemi.. beliau membuka acara di Senin malam tanggal 8 Februari 2021
dengan semangat
Kondisi toko buku hari ini
Kilas balik mengenai pemasaran buku saat
pandemi memasuki tahun 2021. Industri Buku di Pasar Global Bertumbuh, di
saat pandemi.
Data yg kita peroleh bahwa Di tengah melesunya
bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku
justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjulan buku di global
hingga akhir pekan di bulan Juli 2020 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup
signifikan.
Masih merujuk data tersebut, genre buku
yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang
pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre
Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh
37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh
11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult
Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit
Indonesia (Ikapi) Rosidayati Rozalina, seperti yang kita kutip dari situs
resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak
cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku,
sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.
Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak
58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh
penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam
kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2%
penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga
bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.
Kendati demikian, tidak semua penerbitan
buku mengalami penurunan penjualan. Ada sejumlah penerbitan buku di Indonesia
justru mengalami pertumbuhan yang signifikan selama pandemi di 2020.
Alhamdulilah puji syukur , kami Penerbit Andi Offset masih bisa bertahan dan
bertumbuh.
Dan tahun 2021 ini Kami Penerbit Andi akan
membuka cabang representative (Stokis) sebanyak 120
titik di kota & kabupaten di indonesia..
Fenomena menarik di industri penerbitan
buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online..
Dalam rangka untuk mempertahankan Industri
Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan
buku yang maksimal maka kita perlu strategi pemasaran.
Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai
oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat
dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat
dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di
terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku.
Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset
menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku
( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku
Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis – jenis katagori buku tersebut
disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori
buku yang diterbitkan.
Pada umumnya kegiatan pemasaran buku
berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi
pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi yaitu Mikro dan Makro.
Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset
sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun
dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di
kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website kami : www.andipublisher.com ).
Strategi Pemasaran buku yang telah kami
petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan
Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ), dengan
berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Beberapa
strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran buku serangan
udara/online, menggunakan sarana digital marketing.
Beberapa manfaat dengan strategi digital
marketing diantaranya, yaitu:
a. Murah.
b. Daya jangkau luas.
c. Mudah menentukan target pasar bukus
esuai kebutuhan.
d. Komunikasi mudah samapi kepada pembaca.
e. Lebih cepat populer.
f. Digital dapat membantu pemasaran.
g. Mudah di evaluasi dan mudah
dikembangkan.
h. Lebih proaktif, masif untuk mendapatkan
konsumen baru.
i. Bisa membentuk citra produk untuk
menjaga konsumen lama.
2. Strategi dengan memanfaatkan
komnitas-komunitas yang ada, baik di grup guru, sekolah
maupun umum.
a. Menjalin komunikasi yang efektif,
proaktif, efesien, di dalam komunitas tersebut yang ada
dalam jaringan.
b. Menyelenggarakan webinar-webinar melalui
youtube TV Andi dengan tema menarik dan
aktual.
c. Memberikan discount khusus
secara berkala
3. Strategi serangan off line/serangan
darat.
Dengan memetakan wilayah-wilayah pemasaran,
membuka cabang di kota/kabupaten yang potensial, membuka stokis yang
representatif, stokos yang ada sudah ada 42 cabang.
4. Jaringan toko buku
a. Toko buku modern seperti toko buku
Gramedia yang jaringanya ada 127 di seluruh Indonesia.
b. Toko buku semi modern seperti toko buku
Toga Mas, Gunung Agung
c. Toko buku tradisional seperti toko buku
kecil dan tidak menggunakan sarana online.
Untuk penjualan di toko buku ini dengan
cara proaktif membuat banner, acrilik yang ditonjolkan, promo-promo buku yang
sedang in seperti soal CPNS, AKM, dll
5. Mengembangkan sistem Directselling
Pemasaran Buku melalui Directselling ini
kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan. Jenis
Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa
target pasar yaitu :
- Buku
Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang
TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku
Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah.
- Buku
Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut
diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran
dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Pembelian buku bisa langsung kunjungi
di andipubliser.com
Pembelian buku dengan siplah,
kunjungi Belanja.com dan cari cv Andi offset.
Kata2 mutiara :
"Jangan pernah ragu meniru penulis
lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model.
Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis
yang Anda tiru"
Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi
TEMBUS TULISAN DI PENERBIT MAYOR
Kelas belajar menulis
bersama Omjay malam ini, Rabu 10 Februari 2021 tidak terasa sudah memasuki
pertemuan ke 17. Nomor yang sama dengan gelombang 17 kelas kami, semoga membawa
berkah. Pas sekali dengan libur Imlek 2 hari lagi.
Hubungannya dengan materi kali ini, semoga
saja bisa tembus tulisan kami kelas gelombang 17 di penerbit mayor, aamiin.
Harapan adalah do'a yang akan terus menggelora dalam bentuk upaya
mewujudkannya.
Ya. malam ini mengambil tema,
"Bagaimana Menembus Tulisan di Penerbit Mayor." Dipandu
moderator yang keren pak Cip memperkenalkan bapak narasumber dari penerbit Andi
yaitu Bapak Edi S Mulyanta. Peserta dipersilahkan bertanya sedalam-dalamnya
terkait dengan penerbitan. Penerbit Andi adalah salah satu penerbit mayor yang
masuk dalam anggota IKAPI.
Baiklah, penjabaran materi malam ini
sebagai berikut:
Definisi
Penerbit dan hal terkait menurut Undang-undang no 3 th 2017 tentang Sistem
perbukuan.
~ Penerbit adalah lembaga pemerintah atau
lembaga swasta yang menyelenggarakan kegiatan penerbitan Buku.
~ Penerbitan adalah seluruh proses kegiatan
yang dimulai dari pengeditan, pengilustrasian, dan pendesainan Buku.
~ Penulis adalah setiap orang yang menulis
Naskah Buku untuk diterbitkan dalam bentuk Buku.
~ Penulisan adalah penyusunan Naskah Buku
melalui bahasa tulisan dan/atau bahasa gambar.
~ Buku adalah karya tulis dan/atau karya
gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi
elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.
~ Naskah Buku adalah draf karya tulis
dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Mengenal Penerbit
Sebenarnya tidak ada penggolongan Mayor dan
Minor, yang ada adalah penerbit seperti definisi UU no 3 th 17 tersebut. Akan
tetapi dalam perkembangan dunia penerbitan yang berorganisasi di bawah IKAPI
atau Ikatan Penerbit Indonesia, akhirnya secara alami penerbit ini berproses
secara mandiri produksi bukunya.
Setiap penerbit anggota
IKAPI berhak mengelola terbitannya yang dipantau oleh Perpustakaan Nasional
yang mengeluarkan nomor ISBN.
Jumlah judul yang diproduksi oleh penerbit
berbeda-beda dengan genre yang berbeda pula sehingga akhirnya membentuk
pengelompokan tersendiri dalam jumlah output produksinya.
Perpusnas akhirnya memberikan kode-kode
tersendiri di dalam ISBN untuk menentukan penggolongan penerbit dengan jumlah
produksi tertentu.
inilah struktur rentang ISBN yang
menunjukkan penerbit tersebut masuk di golongan mana
Jika melihat ISBN Publication Element
adalah jumlah produksi bukunya, sehingga penggolongan ini menjadikan digit semakin
besar adalah penerbit yang mempunyai kapasitas jumlah produksi yang besar.
Penerbit mayor tentunya mempunyai rentang
produksi dari 3 digit hingga 4 digit, karena kapasitas produksi dan
penjualannya bisa mencapai jumlah tertentu.
Hal inilah menjadikan masyarakat akhirnya
memberikan istilah ada penerbit mayor dan minor, karena jumlah terbit
dan besaran pemasarannya.
Dengan jumlah produksi yang besar, penerbit
dapat mendistribusikan secara merata di seluruh Toko Buku dan Outlet penjualan
yang lain secara nasional, sehingga menambah penyebutan penerbit skala
nasional.
Penyebutan ini akhirnya diadopsi pada
peraturan-peraturan sesudahnya dalam hal pengukuran
indeks, yang digunakan oleh penulis-penulis yang tergabung dalam
beberapa profesi pendidik yang mengharuskan menghasilkan luaran
atau outcomes berupa hasil tulisan dalam peraturan Permeneg PAN ..
angka kredit penulisan buku menjadi unsur yang penting dalam kenaikan pangkat.
Pada tahun 2019, keluar peraturan
pemerintah PP 75 yang mengatur pelaksanaan UU perbukuan no 3 th 2017 tersebut
dengan membagi jenis2 buku yang dapat ditulis oleh para calon penulis.
Jenis-jenis buku yang diatur oleh PP 75
tahun 2019
Dengan dasar ini, penerbit-penerbit di
bawah IKAPI akhirnya menentukan segmentasi buku yang sesuai dengan visi dan
misi mereka serta tentunya mencari keuntungan dengan menjual buku hasil tulisan
dari para penulisnya.
Berikut ini cara menentukan jenis buku
untuk diterbitkan.
1. Menentukan terlebih dahulu tema apa yang
memang menjadi keahlian dan komptensi kita.
2. Lihat contoh buku-buku yang telah terbit
di penerbit-penerbit yang menjadi tujuan pengiriman tulisan kita, sehingga bisa
cocok dengan genre yang menjadi andalan penerbit tersebut.
3. Terbagi menjadi beberapa jenis buku,
yaitu buku teks pelajaran yang mempunyai nilai angka kredit yang tinggi,
terutama yang bisa lolos Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
4. Buku Non Teks berupa buku pengayaan maupun buku referensi, atau
buku modul pelajaran.
5. Buku umum karya Fiksi atau novel.
Sudut Pandang Penerbit
1. Penerbit akan melihat kemungkinan
terbitnya dari dasar 4 kwadran prioritas terbitnya.
2. Melihat sudut pandang penerbit dalam
memandang calon naskah yang akan diterbitkannya.
3. Terlihat bahwa unsur market cukup
dominan, karena yang diterbitkan tentunya harus mempunyai market yang besar.
4. Buku teks pelajaran mempunyai effort
yang cukup berat baik dari sisi penulis maupun penerbit, karena harus
menilaikan ke BNSP secara nasional.
5. Buku yang lebih mudah dimasukkan adalah
buku pengayaan, modul pelajaran.
Dari sudut pandang penerbit ini, kita dapat
menyesuaikan dengan bahan naskah yang akan ditulis, sehingga dapat
diterima oleh penerbit yang memang satu visi dan satu misi.
Cara Memasukkan Naskah Buku ke Penerbit
1. Tulislah Proposal
Pengajuan proposal naskah terlebih dahulu
yang bisa ditawarkan ke penerbit.
Isi proposal ini adalah:
a. Judul
b. Sub Judul jika ada
c. Sinopsis buku
d. Outline
e. Sampel Bab minimal 2 bab
f. CV penulis
2. Berikan penjelasan ke Penerbit
Terkait sasaran pasar, pesaing buku lain
yang telah terbit, untuk membantu penerbit dalam memandang naskah yang
dikirimkan. Berikan data-data market sasaran, positioning materi pesaing,
keunggulan buku dibanding pesaing, untuk mempermudah penerbit dalam melakukan
review naskah.
Tidak semua buku bisa diterbitkan oleh
penerbit karena keterbatasan modal, strategi pemasaran, serta visi misi mereka.
Apalagi saat pandemi seperti saat ini, di mana outlet toko buku sedang terkena
PSBB sehingga proses penjualan dan distribusi buku menjadi terkendala.
Seleksi Naskah oleh Penerbit
1. Penerbit ANDI hanya menerbitkan 20-30
persen saja dari naskah yang masuk yang jumlahnya bisa mencapai 200 an
perbulan.
2. Proses review naskah terkadang
membutuhkan kecermatan, agar produk yang telah diputuskan diterbitkan dapat
terserap di pasar dengan baik.
Pasar Saat Pandemi
Kami tampilkan
prosentase outlet buku-buku yang telah terbit saat ini sebagai berikut
1. Semua saluran outlet buku saat ini telah
bergeser sedemikian rupa sehingga banyak penerbit yang belum siap akan
perubahan ini.
2. Model pemasaran buku telah bergeser
tidak seperti pola pemasaran sebelum pandemi melanda. Hal yang perlu
dipersiapkan adalah terus berkarya, dan bersiap dengan hal-hal yang baru.
3. Setiap buku terbit di tempat kami, telah
kami persiapkan sarana-sarana promosi kekinian, seperti webinar, bincang
daring, worshop online, podcast hingga channel youtube untuk membantu
memperkuat resonansi gaung pasar buku yang ditulis sampai ke calon pembaca.
4. Produksi buku juga perlahan bergeser ke
ranah digital, dengan kerjasama bersama Google Play, kami juga telah masuk ke
pasar digital dalam bentuk E-Book di google. Bisa kunjungi di http://bukudigital.my.id atau http://ebukune.my.id untuk melihat hasil produksi e-book
kami.
5. Menyambut perubahan teknologi ke
arah digitalisasi buku, sehingga kami mencoba untuk tetap up
to date dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama dalam hal
tetap memroduksi bahan-bahan tulisan untuk dapat dinikmati pembaca, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa seperti visi dan misi penerbit kami.
Kiat-kiat Tulisan Menembus
Penerbit Mayor
Pertama: pelajari buku-buku yang telah
diterbitkan penerbit tersebut. Dan sesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki.
Tidak ada salahnya menawarkan naskah dalam bentuk rencana tulisan atau proposal
penerbitan buku. Tidak harus diselesaikan bukunya, akan tetapi ada
sampel-sampel bab yang dapat disertakan dalam pengajuan proposal tersebut.
Kedua: Kirimkan ke beberapa penerbit,
supaya mereka memahami penawaran tulisan. Jangan terpaku hanya di satu
penerbit. Ada 600 penerbit yang masih aktif di IKAPI. Akan tetapi perlu
mengetahui keaktifan penerbit di IKAPI, apakah masih berjalan proses bisnisnya
atau sudah berhenti.
Penerbit IKAPI akan lebih dihargai dalam
bentuk angka kredit yang maksimal. Jangan lupa tanyakan keanggotaan IKAPI nya
dalam bentuk surat IKAPI seperti contoh berikut.
Ketiga: jangan takut ditolak atau
tidak diterbitkan, setiap penerbit mempunyai pandangan sendiri dalam
menerbitkan bukunya
Perlu strategi menawarkan naskah dengan
lebih terstruktur. Mencoba dengan meminta kata pengantar dari tokoh yang
dianggap mumpuni sesuai dengan kompetensinya. Atau tokoh ini mempunyai sosial
media yang banyak pengikutnya, sehingga akan membantu promo buku atau tulisan
kita nanti.
Belajar dari Penulis Besar
Penulis besar Andrea Hirata, mengalami hal
yang sama saat memasukkan naskah pertama beliau. Saat itu semua penerbit tidak
ada yang tahu siapa itu Andrea Hirata, naskahnya juga ditolak penerbit di
sana-sini karena tidak ada rekam jejak sebelumnya dari Andrea Hirata. Akan
tetapi ada satu penerbit yang berani mengambil tantangan ini, akhirnya buku ini
menjadi buku paling laku di Indonesia.
Penerbit mayor, terkadang menyisihkan
anggarannya untuk terbitan-terbitan penulis pemula yang mempunyai tulisan yang
di luar trend. Terkadang justru melawan trend. Dengan risiko memang buku
tersebut tidak laku di pasar. Akan tetapi manajemen risikonya telah
diperhitungkan di awal penerbitan buku.
Pesan beliau
Jangan pernah putus asa menawarkan tulisan
kita ke penerbit, karena penerbit juga membutuhkan naskah-naskah yang
memberikan warna baru di dunia tulis-menulis, dan sekaligus mencari keuntungan.
Karena dengan keuntungan tersebut, penerbit bisa bertahan di tengah gempuran
teknologi yang kian semakin kejam saat ini.
So, teman-teman penulis pemula kita jalani dahulu
semua prosesnya semoga dimudahkan dan mendapatkan akhir yang indah, aamiin.
"Terus menulis, temukan pembaca
setianya. Kita tidak pernah tahu sebelum mencoba dan menjalani semua usaha.
Tawakal adalah akhir setelah proses usaha dilaksanakan."-Bunda Rince W
Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi
MENJADI MANAGER DIRI SELESAIKAN TULISAN
Malam ini dengan narasumber istimewa,
istimewa sekali karena beliau seorang besar dalam dunia perbukuan. Beliau
asesor BNSP, penulis buku bersertifikasi BNSP, ketua 1 IKAPI DIY, Anggota Dewan
Pertimbangan IKAPI DIY dan Direktur Penerbitan, Penerbit Andi. Beliau adalah
Bapak Joko Irawan Mumpuni. Sangat Istimewa dan luar biasa sekali bukan,
mendapat kehormatan menjadi murid dalam kelas belajar menulis bersama Omjay
malam hari ini.
belajar bersama orang besar banyak sekali
ilmu yang didapat resume ini saja tidak cukup, apalagi malam ini masih
menyelesaikan tugas menulis bersama yang sempat tertunda. Bersyukur Bapak Joko
memberikan materi dengan cara blanded power point dan voice note. Jadi bisa
dilakukan sambil meneruskan ketikan, mata fokus dilayar dan tangan diatas
laptop tetapi telinga mendengarkan materi yang luar biasa menginspirasi.
Ya ibu-ibu memang terbiasa melakukan
beberapa kegiatan sekaligus. Menulis sambil masak, sambil suapin anak yang
punya anak kecil, sambil beres-beres, loh kok bisa? bisa kok, hehe.. disekolah
sebagai managerial dan leader di rumah juga bisa jadi manager cantik yang
keren. hehe..
"Ummi cepat sekali masaknya, 3 masakan
cuma 10 menit tadi kakak hitung, enaak lagi.. " ucap bungsuku yang sudah
semester 5 tapi belum bisa masak.
"Kan, sudah dibantu kakak tadi untuk
siapin bahan-bahannya, jadi tinggal olah deh.." terangku ditemani kakak
kali ini masak sayur asem, ikan kembung panggang siram sambal matah tumis,
tempe goreng dan ikan asin plus sambal tomat pesanan yayangku, semua masakan
favorit keluarga. hehe.. sederhana ya sobat..
"kakak rapihkan meja makan dan bekas
masak tadi ya, selamat makan..Ummi mau nulis lagi.." seruku, sejurus
berikutnya aku sudah berada di depan laptopku.
Begitulah caraku menulis, masih di sambi
kerjaan lain. Tulisan yang baik adalah yang selesai ditulis, pesan
yang selalu kuingat dan memberi semangat untuk selesaikan tiap tulisan meski
ada saja halangannya.
Saya akan lanjut buat resume semalam yang
tertunda, sementara pagi ini ada fooging di RT jadi yaa..begitu deh..
Setelah selesai dua tulisan berbeda malam
ini, materi kelas malam terserap dengan mendengarkan simak lewat voice note
hingga selesai. Giliran pagi hari untuk menuangkannya dalam tulisan tapi
sebelumnya menyiapkan sarapan buat keluarga tercinta. Intinya kita bisa
memanage semua dengan baik dan berhasil membuahkan karya. Memang perlu
perjuangan untuk konsisten menulis. Sebenarnya ini cara menghibur diri karena
padatnya agenda.
Tema malam ini adalah, "Menulis
Buku Ajar" Moderator kelas yang keren, seperti biasa telah membuka
acara istimewa malam ini sekaligus mendampingi narasumber istimewa. Dengan
sapaan akrab Pak Cip mengingatkan untuk bersiap memasuki kelas menulis dan
memberikan nomor bila ada perrtanyaan.
Perhatikan tangga pertanyaan berikut,
pertanyaan akhir merupakan tangga terakhir dari perenungan diawal membuka kelas
belajar menulis, sengaja saya buatkan translate agar lebih
memudahkan untuk memahami.
Bapak Joko mengingatkan langkah pertama
masuk kelas menulis ini tentu karena ingin menulis dan harus menulis, jadi
teruskan langkah ke tangga berikutnya hingga kita berhasil lewati tangga-tangga
menulis dan akhirnya buku kita selesai ditulis, saat itulah kita berhasil
menjadi penulis.
I won't do it ~ Saya tidak akan
melakukanya
I can't do it. ~ Saya
tidak bisa melakukannya
I want to do it ~ Saya ingin
melakukannya
How Do I do it ? ~ Bagaimana saya
melakukannya?.
I'll try to do it. ~ Saya akan
mencoba melakukannya
I can do it ~ Saya bisa
melakukan itu
I will do it. ~. Saya akan
melakukannya
Yes, I did it! ~ Ya, Saya
berhasil melakukannya!
Selanjutnya materi mengalir lancar hanya
sempat tertunda sejenak akibat mati lampu. Mendengarkan penjelasan dari voice
note memang berbeda dengan membaca naskah pada power poin. Jadi belajar secara
langsung lebih teresapi dan memang berbeda dengan hanya membaca.
Apa yang saya tuliskan hanyalah poin-poin
dari pembelajaran pada malam hari ini. Bapak Joko menjelaskan dengan sangat
terperinci proses terbitnya sebuah buku. Semua saling terkait dengan sebuah
ekosistem kehidupan, tidak bisa berdiri sendiri.
Pembaca adalah konsumen yang menikmati
produksi dari penulis dan konsumen tidak dapat menikmati hasil produksi bila
tidak ada penerbit dan penyalur. Tentu penerbit dan penyalur juga sangat
bergantung kepada penulis selaku produsen. Secara singkat bisa dilihat alur
berikut:
Ekosistem penerbitan
disederhanakan menjadi Penyalur -> Pembaca -> Penulis -> Penerbit
-> Penyalur
Penghambat pertumbuhan industri
penerbitan/literasi
1. Minat Baca
Budaya baca
Kurangnya bahan bacaan
Kualitas bacaan
2. Minat Tulis
Budaya tulis
Tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan
Anggapan yang salah tentang dunia penulisan
dan penerbitan
3. Apresiasi hal cipta
Pembajakan
Duplikasi non legal
Perangkat hukum
Penerbit yang baik memiliki ciri-ciri:
1. Memiliki visi misi yang jelas
2. Memiliki Bussines core lini produk
tertentu
3. Pengalaman penerbit
4. Jaringan pemasaran
5. Memiliki percetakan sendiri
6. Keberanian mencetak jumlah eksemplar
7. Kejujuran dalam membayar royalti
Ciri-ciri penerbit yang harus di waspadai:
1. Hanya bertindak sebagai broker naskah
2. Alamat tidak jelas
3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan
yang baik
4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan
distribusi sendiri
5. Tidak memiliki percetakan sendiri
6. Prosentasi royalti yang tidak wajar
7. Laporan keuangan yang tidak jelas
Penulis akan memperoleh:
1. Kepuasan batin
~ Buku sebagai karya
monumental yang akan dikenang sepanjang masa
2. Peningkatan karir
~ Adanya peningkatan status
jabatan
~ Peluang karir di institusi
atau perusahaan
3. Reputasi
~ Buku sebagai karya yang
terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya
4. Peningkatan Finansial
~ Royalti
~ Diskon pembelian barang
~ Seminar/mengajar
Naskah yang bisa diterbitkan:
1. Tema tak populer, penulis populer
2. Tema tak populer, penulis tak populer
3. Tema populer, penulis populer
4. Tema populer, penulis tak populer
Kategori penulis:
1. Penulis berfikir Idealis, kesempurnaan
sebuah karya lebih penting daripada produktifitas
2. Penulis berfikir Industrialis, imbalan
finansial menjadi tujuan utama
3. Penulis berfikir Idealis-Industrialis,
memperhatikan kualitas dan kebutuhan pasar
4. Penulis berfikir tidak Idealis-tidak
Industrialis, tidak berkarya
Menjadi penulis yang Idealis-Industrialis
dengan ciri:
1. Tetap memperhatikan kebutuhan pasar,
tetap berani mengambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan
penulis lain.
2. Terbuka terhadap masukan tetapi tetap
memiliki pendirian yang kokoh
3. Finansial penting namun tetap
memperhatikan kualitas
4. Keseimbangan antara karya dan
produktifitas.
Model persaingan buku:
Buku teks, meskipun isinya sama tetap
terjadi persaingan. Kualitas dan reputasi penulis sangat berpengaruh terhadap
reputasi pembeli.
mengirimkan naskah:
1. Cetak naskah lengkap
2. Sertakan biodata diri
3. Sertakan segmen pasar yang akan diraih
4. Masukkan amplop dan kirim ke penerbit
5. Tunggu pemberitahuan apakah naskah anda
diterima atau tidak.
Model Kerja Sama, Penerbit Andi - Penulis
1. Kerjasama Reguler
~ Naskah belum tentu diterbitkan
2. Kerja sama MOU antar lembaga
~ Naskah ada
jaminan pasti diterbitkan
~ Logo kampus
dicantumkan dalam cover
~ Meningkatkan
rangking Webometrik kampus karena buku tersebut akan di upload di googlebook.
~ Wajib dipakai/dibeli
kampus minimal 300 eks/pesenan
3. Kerjasama MOU perorangan
Pesan motivasi.
1. "Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang ditengah masyarakat dan dari
sejarah (Rumah kaca, h 352)." Pramudya Ananta toer.
2. Bila kau bukan anak raja, juga
bukan anak ulama besar, maka menulislah (Al Ghazali)
Pesan penutup dari pak Joko:
6 ekor burung berada pada dahan yang sama 4
ekor burung berencana akan terbang, pertanyaannya berapa ekor burung yang berda
di dahan tersebut? jawabnya adalah 6 ekor burung, sebab yang 4 ekor burung baru
punya rencana akan terbang tapi belum dilakukan. Sama seperti kita sekarang
kalau baru punya rencana menulis tapi belium dibuktikan dengan menulis maka
tidak akan pernah mewujud menjadi buku.
Semoga bisa menambah wawasan dan menguatkan
tekad menyelesaikan tulisan kita, aamiin.
"Tulisan yang baik adalah yang ditulis
sampai selesai (motivasi). Perbaiki niat untuk menulis semoga hal itu membantu
selasainya tulisan kita" Bunda Rince W Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi
MENULIS DENGAN RIANG dan BAHAGIA
Sebuah nama populer yang
tidak asing, nama besar yang dikenal secara nasional bahkan jagat raya sebab
jurnal beliau menginternasional. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko
Indrajit, M.Sc.,MBA.,Mphil.,MA. Saya pernah mengikuti beberapa webinar PGRI yang
disampaikan beliau dengan materi yang sangat luar biasa. Biodata beliau bisa
dilihat langsung pada link berikut ini.
https://id.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit
Malam hari ini berkesempatan
mendapatkan berkah inspirasi seperti guyuran air hujan diluar sana yang semakin
deras tertumpah ruah tanpa tahu sumbernya, seakan takkan pernah habis.
Bersama moderator lincah Ibu
Aam Nurhasanah memandu acara belajar menulis bersama Omjay yang sudah memasuki
pertemuan ke 19. Senin, 15 Februari 2021.
Prof. Eko memang luar biasa
kecepatan beliau dalam mengetik materi hingga menjawab pertanyaan peserta tidak
kurang 60 paragraf dihasilkan dalam kesempatan malam hari ini.
Dengan tema "Kiat
Menulis Buku Satu Minggu" menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta
yang baru belajar menulis seperti saya, apakah bisa? Mungkinkah?
Di dalam uraian materinya
beliau berikan beberapa trik di dalam menulis agar tidak merasa menjadi beban
bahkan kerap beliau katakan menulislah dengan senang, menulis sambil tertawa,
sambil becanda bahkan sambil main kartu. Terkait menulis beliau katakan
seperti ini.
"Bagi saya menulis
adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh (supaya tidak mudah terjangkiti
covid). Karena dengan menulis saya dapat membuat orang lain bahagia, tersenyum,
gembira, tertawa..... Itulah hebatnya sebuah pena... eh, itu jaman dulu ya,
jaman sekarang pakai keyboard....atau jempol di handphone."
"Sebagai pribadi saya juga
ingin agar anak, cucu, cicit, dan cicit-cicitnya saya nanti bisa mengenal siapa
kita sebagai mbah-mbah-mbah buyutnya. Karena apapun yang kita tulis akan
terekam abadi di dunia maya."
"Saya biasanya setiap
hari menulis 1-3 halaman, tapi pas hari Sabtu atau Minggu bisa berpuluh-puluh
halaman - isinya macem-macem, dari mulai cara mengajar, teknik main sulap
kartu, update teknologi terbaru, dan lain sebagainya."
Saya kutip langsung
pernyataan beliau dalam whatsaap group agar dapat merasakan kehidupan dalam
tulisan resume ini. Luar biasa, terasa memompa semangat buat kita para
peserta.
Trik-Trik dalam
Menulis Secara Umum.
1. Mengubah
berkomunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan.
Adalah cara jika ingin
menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu. Artinya menulis sama dengan
kita bicara sehari-hari, ubahlah bicara dengan menuliskannya.
2. Menulis yang di SUKAI dan
KUASAI.
"jika anda melakukan
hal-hal yang anda sukai, anda tidak akan merasa bekerja satu detik pun!"
Mengalir saja, karena menulis, bekerja, mendidik, mengasuh anak, itu adalah
satu tarikan nafas.
3. Menulis pengalaman dari
hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, dll
Yang suka Manchester United
silahkan setiap hari bicara apa saja mengenai MU, yang suka kulineran silahkan
bicara mengenai makanan, yang suka main catur silahkan cerita mengenai taktik
bermain catur, yang suka nyanyi silahkan kumpulkan lagu-lagu nostalgia anda,
yang suka bikin puisi monggo buat satu puisi per hari.
4. Membiasakan menulis setiap
hari
Intinya sederhana. Kalau
setiap hari kita biasa sholat lima waktu bagi yang muslim atau berdoa bagi yang
lain, maka ditambahkan sekarang dengan cara menulis satu halaman per hari
(seperti yang diajarkan Oom Jay)
5. Menaikkan intensitas
menulis bila sudah terbiasa 2-5 halaman per hari.
6. Lakukan menulis tanpa
harus menunggu
7. Menulis diselingi kegiatan
sehari-hari.
Ide terkadang muncul
sendirinya, saat menulis kehilangan ide bisa diselingi dengan olah raga, memasak,
bermain bersama keluarga, dll
8. Menulis dengan
menghadirkan suasana hati.
Terkadang menuliskan hal yang
sedih bisa menangis atau sebaliknya.
9. Menulis bunga rampai.
Menulis karya bunga rampai
(koleksi) jauh lebih mudah daripada membuat buku yang di dalamnya terdapat
struktur bahasan yang logis dan teratur.
10. Menulis dengan bahagia,
hadirkan penilaian positif dalam kedukaan.
Syukuri yang ada, sambil
terus berbuat sesuatu tanpa henti, hingga nafas dan titik darah penghabisan.
Hambatan dalam Menulis
1. Dari dalam diri
sendiri.
Seringkali tidak ada waktu,
banyak aktifitas padahal banyak celah untuk menulis, WFH banyak
kesempatan untruk menulis. Taklukan hambatan terbesar dari dalam diri ini. Kita
yang harus mengatur waktu. Kondisi Covid-19 ini adalah saat yang baik untuk
belajar mengelola waktu.
2. Sudah memiliki modal
menulis.
Sebagai blogger sudah ada
tempat, jangan biarkan tempat menuggu, lakukan segera.
3. Hilangkan keraguan dalam
menulis.
Tulisan itu sudah ada
pembacanya masing-masing. Tidak mungkin buat tulisan yang bisa memuaskan banyak
orang.
4. Kuat mental tahan banting.
Pepatah yang mengatakan
begini "dalam menghasilkan karya tulisan, tidak perduli beberapa kali kita
jatuh dan dicemoohkan orang, tapi lihatlah berapa kali kita dapat bangun dan
bergerak untuk menulis lagi setelah belajar dari peristiwa masa lalu!".
Pemicu atau Motivasi
dalam Menulis
1. Keluarga besar.
Istri, anak, ayah dan ibu
bisa menjadi luapan bahagia dan mengikat cinta serta kasih sayang di dalam
anggota keluarga. Anak menjadi semakin cinta karena dapat surat yang
menunjukkan kebanggaan dari ayah atau ibunya. Banyak hal romantis dapat
diciptakan dengan menulis untuk pasangan. Kata-kata atau nasihat yang terkadang
malah cuek atau tidak didengarkan.
2. Tantangan menulis, membuat
target menulis.
Bisa dengan cara mendisrupsi
diri sendiri. Memberikan tantangan untuk diri sendiri, ataupun menerima
tantangan dari kumunitas.
3. Melatih kecepatan dalam
menulis.
Berniat melatih diri tentu
beda dengan menulis tanpa niat. Dengan berniat menulis untuk melatik kecepatan
dalam menulis memacu untuk menjadi sebuah buku. Mencari waktu yang tepat bagi
diri untuk melatih kecepatan dalam menulis apakah saat hening atau ditengah
keramaian.
4. Menulis dalam tekanan,
pressure.
Berada dalam tekanan
terkadang memunculkan daya tahan untuk berjuang dan mendapatkan keberhasilan
yang tidak terduga.
5. Menulis untuk sharing
pikiran dengan tulus, jadi valid dan benar.
6. Menulis dengan mendapat
dukungan penuh dari keluarga.
Intinya adalah komunikasi
dengan mereka yang ada di sekitar kita. Sebab kalau tidak dikomunikasikan,
mereka suka berasumsi dan memiliki persepsi yang salah. Tapi kalau jadwal itu
dikomunikasikan mereka pasti mengerti.
Trik Menulis dalam Seminggu
1. Mengetahui syarat-syarat
dari publiser, melakukan riset dalam internet. Untuk menuliskan hingga
diterbitkan di penerbit Andi bisa diperhatikan syarat-syaratnya pada link
berikit ini.
https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY
2. Sudah memiliki Judul,
Tema, atau Fokus yang ingin dituliskan.
3. Luangkan waktu 2 jam
sehari untuk TIDAK DI GANGGU siapapun.
4. Berkomitmen tinggi untuk
hasilkan buku.
5. Mencari waktu yang tenang
untuk menulis, manajemen waktu yang baik.
6. Menulis sampai tuntas.
Referensi
Sumber atau referensi adalah
pendukung ide atau gagasan yang kita tulis, terutama jika kita ingin membuat
karya ilmiah. Tujuannya adalah agar pendapat kita secara akademik memiliki
dasar ilmunya. Sementara untuk tulisan fiksi, cerita, dsb cukup didasarkan pada
imajinasi kita.
Untuk tulisan yang
membutuhkan referensi dari jurnal, bisa dilakukan dengan dua cara.
1. Tulis dahulu semua yang
ada di kepala kita tanpa melihat referensi, setelah jadi baru mencari referensi
pendukungnya.
2. Baca sebanyak mungkin
referensi yang ada, baru kemudian kita mulai menulis sampai tuntas.
Jika memakai atau menyitir
karya orang lain, silahkan menyebutkan referensinya dengan tata cara yang
benar. Tidak ada yang dilanggar dalam konteks itu. Yang tidak boleh dilakukan
adalah mengakui karya orang lain sebagai karya kita.
Terakhir pesan beliau
Teman-temanku tercinta,
harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama. Artinya adalah bahwa dari semenjak dulu nenek moyang kita
ingin agar kita menulis, karena hanya dengan menulislah maka kita dapat hidup
seribu tahun lagi....
Selamat berkarya
teman-temanku tercinta. Seperti kata Oom Jay, menulislah, dan lihatlah apa yang
terjadi. Menulis adalah doa, menulis adalah cinta, menulis adalah karya,
menulis adalah jiwa, menulis adalah manusia....
"Ciptakan kebahagiaan
dalam setiap moment kehidupan. Tuliskan dengan tulus kebahagiaan kita agar
menular ke setiap orang. Surga itu penuh dengan kebahagiaan. Bahagialah dunia
akhirat. Sahabat surgaku."-Bunda Rince W Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan
menginspirasi.
KOMITMEN BERKARYA di BLOG
Luar biasa kuliah malam di
kelas belajar menulis bersama omjay tidak terasa telah memasuki pertemuan
ke 20, malam ini Rabu 17 Februari 2021 bersama Mr Bams moderator handal
menemani narasumber hebat. Hebat dengan karya-karya dalam blognya.
Mengelola Blog sejak 2005
hingga sekarang tentu sudah berapa banyak postingan yang dihasilkan dalam
blognya. Dan tentu ada penghasilan juga mengikutinya. Meskipun beliau tidak
lakukan meonetisasi (mengkomersilkan) blog ataupun youtube yang dimilikinya,
beliau berjalan sesuai visi dan misi sendiri, fokus menjadi pendidik
di sekolah, beliau tidak mencari uang dari blog namun penghasilannya
bisa membeli mobil secara cash. Hebat dan keren bukan..
Perkenalkan, beliau adalah
DEDI DWITAGAMA, guru di SMKN 50 Jakarta mengajar bidang studi Matematika, kalo
mau kenal beliau lebih jauh silahkan klik tautan berikut.
https://open.spotify.com/show/682AwWJf6kp1X8GfdJumED
Follow instagram dan youtube
Bapak Dedi :
https://www.instagram.com/dwitagama/
https://www.youtube.com/channel/UCQ5AfrY8CL1yB1yAviQZL0w
Tema malam ini Komitmen
Menulis dan Berkarya Melalui Blog yang Menggoda
Dengan tema ini narasumber
mengajak peserta untuk mengenal lebih jauh keberadaan blog, manfaat blog, hasil
yang memungkinkan dari blog, bahkan memberikan tutorial membuat blog tentunya
dengan memberikan link-link blog yang beliau miliki untuk dipelajari lebih jauh
oleh peserta.
Saya termasuk yang kurang
cepat dalam hal teknologi, baru belajar menulis. Tentu yang menjadi fokus saya
saat ini adalah menulis dan diposting dalam blog sederhana yang cantik ini.
Hehe.. sederhana itu cantik menurut saya, ini untuk menghibur diri
saja.
Apalah diri ini yang baru
mengenal blog. Blog kosong semenjak dibuat juli 2020 lalu, mulai mengisi blog
Januari 2021 itupun karena mengikuti kelas belajar menulis bersama Omjay. Blog
sederhana yang saya miliki hari-hari ini menemani saya siang malam.
Mencoba untuk konsisten
menuliskan dan berharap suatu saat nanti tulisan ini menjadi sebuah karya.
Untuk itulah saya memilih judul resume malam hari ini, Komitmen Berkarya di
Blog. Sebagai pengingat diri untuk terus menulis membersamai blog sederhana
saya. Berikut resume malam ini.
Mengenal Sejarah Blog.
Blog adalah bentuk aplikasi
website yang berbentuk tulisan-tulisan pada sebuah halaman website.
Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sbelum
diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian.
Sejarah blog, mulai 2003, ditemukan oleh Evan Williams, lahir di Nebraska pada
31 Maret 1972.
Bapak Dedi mulai mengelola blog sejak 2005 di blogger.com, ini blog pertama
bapak Dedi http://dwitagama.blogspot.com/
Mulai 2007 muncul wordpress.com, dan saya berpindah ke
wordpres, dan ini blog beliau, https://dedidwitagama.wordpress.com/
Sebenarnya sebelum blogger.com dilaunching, di Indonesia sudah ada
aktifis media yang menulis di website berbasis msn, dulu berupa website biasa
polanya mirip blog tetapi lebih ramai lagi tahun 2004 setelah blogger
ditemukan.
Manfaat Blog.
Banyak manfaat yang bisa
dilakukan dalam blog diantaranya:
1. Membuat konten
pembelajaran jarak jauh.
Blog sebagai media
pembelajaran, siapkan bahannya berupa meteri pembelajaran dalam bentuk apa saja
seperti word, power poin, foto, video, dsb.
Lalu masukkan bahan itu di
blog dan berikan kepada murid atau teman sejawat yang memerlukannya. ini
contoh PJJ dengan murid" di era pandemi https://dedidwitagama.wordpress.com/2021/02/15/perbandingan-trigonometri-sudut-sudut-berelasi/
2. Blog sebagai dokumentasi
Dokumentasikan perjalanan di
dalam dan luar negeri di blog beliau khusus https://trainerkita.wordpress.com/
3. Blog sebagai dokumentasi hobi
Hobby fotografi dan lainnya serta mendokumentasikannya di blog https://fotodedi.wordpress.com/
Kelebihan Blog.
1. Teknologi terbaru umumnya
melebihi teknologi sebelumnya dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada
edisi lebih lama lebih bagus pastinya.
2. Peminat blog sangat
relatif, sama dengan fenomena instagram dan tiktok, baik dan tidak baik
batasnya bias, soal mana yang lebih diminati itu juga tak ada pedoman,
3. Wordpress,
lebih kaya dan lebih mudah, bahkan ada aplikasi nya di playstore.
4. Blog yg baik itu sangat
relatif, blog yg ramai pengunjungnya adalah blog yang banyak menjawab
kebutuhan pengguna internet.
5. Cara menghasilkan uang
bisa dengan klikbait atau jumpa pengunjung, menulis sesuai kebutuhan
dan bermanfaat, gunakan tag-tag yang sedang ramai dibicarakan orang, iklan
akan datang sendiri, mereka akan menghubungi lewat email dan telepon, baiknya
mencantumkan nomor kontak di blog.
6. Hak otoritas pemilik blog
sepenuhnya, konten apapun yang mau ditulis, tulis saja dan terbitkan/upload jika
terasa ada yang kurang bagus beberapa hari kemudian, bisa diedit, kalau menurut
anda tak bagus postingan bisa juga dihapus, tetapi harus hati-hati UU ITE.
7. Blog berbayar atau
gratis secara penampakan hampir sama, bedanya kalau yang bayar iklannya bisa
dikendalikan oleh pemilik, sedangkan yang gratis iklannya tergantung dari
penyedia platform.
8. Blog berbayar, jika satu
tahun tidak membayar iuran, maka blog akan hilang terhapus dr jagat maya,
sedang kan kalau gratis blog tayang terus walau sudah tidak kita urus dan tidak
kita bayar.
9. KALO ADA YANG GRATIS
KENAPA HARUS BAYAR, judul ini ditulis oleh Budi Rahardjo, PhD, blogger dosen
ITB, beliau mengklaim sebagai pembuat website pertama di Indonesia yang
websitenya masih jalan sampai sekarang.
Ini blog Bapak Budi https://rahard.wordpress.com/
10. Mengelola blog harus konsistensi dan komitmen blogging.
Jika kehabisan ide bikin
tulisan di blog, biasanya melakukan blogwalking atau
berkunjung ke blog teman-teman atau siapa saja, membaca apa saja, lalu
menemukan ide dan tulis dengan bahasa sendiri, dilengkapi gambar ilustrasi dan
pendukung lainnya, lalu upload. Dua alinia cukup kadang cuma
satu baris kalimat saja.
Pesan beliau
Blog adalah teknologi yang
sesungguhnya, menerapkan konsep peribahasa lama kita, "Gajah mati
meninggalkan...." mau mati meninggalkan apa? Harta? jangan-jangan
sebelum mati pun banyak hutang karena ingin rumah mewah, mobil terbaru, gadget
terkini yang saat mati belum dilunasi.
Blog bisa jadi
"gading" yang kita tinggalkan buat anak cucu dan generasi penerus
atau anda mau mati sia-sia? Selamat berjuang jadi pribadi yang punya arti
atau tidak menjadi apa-apa hingga tak bisa apa-apa. Pilihan ada ditangan kita
sendiri.
"Tinggalkan rekam jejak
dengan jelas agar dapat diikuti. Jejakkan penuh kebermanfaatan maka jejak kita
akan selangkah lebih maju dari orang lain."
-Bunda Rince W Utami
Salam Literasi, semangat menulis dan Menginspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar