Pengikut

Selasa, 30 Maret 2021

Kunci Sukses Menulis



Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat di seuruh tanah air,.Malam ini kita akan memasuki pertemuan ke-37 di kelas belajar menulis PGRI.Sebelum kita mulai materi malam ini, mari kita doakan Om Jay, yang sedang berjuang untuk meraih gelar doktor. Semoga Lancar jaya dan sukses selalu buat Om Jay. Aminnn.

Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat di seuruh tanah air. Malam ini kita akan memasuki pertemuan ke-37 di kelas belajar menulis PGRI, sebelum kita mulai materi malam ini, mari kita doakan Om Jay, yang sedang berjuang untuk meraih gelar doktor. Semoga Lancar jaya dan sukses selalu buat Om Jay. Aminnn.

Saya mengenal beliau saat beliau menjadi narasumber tempo lalu. Beliau jugalah yang telah memberikan kata sambutan di buku saya yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi  Moderator Online"Malam ini kita akan ditemani narasumber sekaligus penulis hebat, beliau adalah Dr. Ngainun Naim, M.H.I. Beliau adalah seorang dosen di IAIN Tulungagung Jawa Timur.Baik, untuk mengefektifkan waktu, Kepada Dr. Ngainun Naim, silakan memasuki kelas. Terima kasih.

 Mari simak cv narsum malam ini






https://spirit-literasi.blogspot.com/2021/03/dari-sepuluh-halaman-menuju-satu-buku.html?showComment=1617018576108#c8452311771117449213


https://scholar.google.co.id/citations?user=SbPI0fkAAAAJ&hl=id&oi=ao


 Baik, saya ingin menyatakan bahwa KUNCI itu. Sebagai alat ia berfungsi untuk membuka "pintu" Saya malam ini diminta menyampaikan materi tentang KUNCI SUKSES MENULIS. Kelas menulis semacam ini saya ibaratkan sebagai usaha untuk mendapatkan KUNCI" Pintu" dalam hal ini ya menulis itu sendiri. Sangat mungkin lewat kegiatan semacam ini Bapak Ibu sekalian mendapatkan KUNCI MENULIS. Ini buku saya yang terbit Januari lalu, berisi tentang seluk-beluk menulis

Buku ini berkisah tentang 3 hal, yaitu dunia membaca, menulis, dan transformasi diri. Banyak mahasiswa yang bisa mengerjakan skripsi hanya dalam waktu sebulan karena terdesak deadline. deadlinebisa menulis hanya dalam satu jam sebelum deadline. Ya, deadline itu faktor eksternal yang membuat seseorang bisa menulis. Pada kasus tertentu, deadline itu penting agar sebuah tulisan bisa selesai. Tapi ini tidak bagus untuk terbangunnya tradisi menulis




Tradisi menulis itu akan terbangun secara kokoh karena seseorang memiliki MOTIVASI INTERNAL, Ya, motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri, Nah, saya ingin mengajak Bapak Ibu sekalian untuk menjadi menulis sebagai tradisi dengan membangun MOTIVASI INTERNAL, Apa motivasinya? Ya mari kita bangun. Kita ciptakan. Kita buat deadline untuk diri kita sendiri, Jika kita memiliki tradisi menulis, urusan karir akan lancar. Motivasi yang paling dekat ya memudahkan urusan karir kita sebagai guru.Bisa juga motivasinya materi. Seorang penulis yang rajin menulis biasanya akan mendapatkan keuntungan materi yang lumayan. Baik Bapak ibu, jika ada yang ingin bertanya silakan ketik nama, alamat dan pertanyaan kirim ke 085710996088. Terima kasih.

[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Saya menyimak dan sering mengunjungi blog banyak kawan. Isinya sangat bervariatif. Apapun isinya, bagi saya, itu adalah prestasi. Itu anugerah
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Bayangkan betapa banyak orang yang ingin bisa menulis dan keinginan itu sebatas cita-cita
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Ya, cita-cita sepanjang hidup
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Artinya, sepanjang hidup tidak menulis. Hanya bercita-cita menjadi penulis
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Desember 2019 saya mendapatkan kesempatan studi selama 12 hari di Brunei Darussalam. Gratis.
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Saya membayangkan seandainya saya tidak memiliki tradisi menulis, kecil kemungkinannya saya bisa lolos
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Keyakinan ini terus saya pertahankan sampai saat ini.
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Itu anugerah. Maka mari syukuri anugerah bisa menulis itu dengan MENULIS
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Soal mendapatkan uang, royalti, dan sejenisnya itu saya anggap efek samping.
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Perbanyak silaturrahim
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Kunci kelima adalah BERJEJARING.
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Lewat komunikasi, lewat silaturrahim, ada banyak hal yang kadang tidak terduga.
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Ya, kadang muncul ide. Kadang muncul pemikiran. Kadang muncul program dan hal yang lainnya
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Dengan sesama penulis. Dengan penerbit. Dengan orang yang berkompeten dalam kepenulisan
[29/3 19.58] +62 852-1958-5451: Mari rawat jaringan karena dengan banyaknya jaringan maka dunia menulis tidak akan sepi gagasan



[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Kunci kelima adalah BERJEJARING.
[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Dengan sesama penulis. Dengan penerbit. Dengan orang yang berkompeten dalam kepenulisan
[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Perbanyak silaturrahim
[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Ya, kadang muncul ide. Kadang muncul pemikiran. Kadang muncul program dan hal yang lainnya
[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Lewat komunikasi, lewat silaturrahim, ada banyak hal yang kadang tidak terduga.
[29/3 19.57] +62 813-7335-3014: Mari rawat jaringan karena dengan banyaknya jaringan maka dunia menulis tidak akan sepi gagasan
[29/3 20.02] +62 813-7335-3014: Siap Pak.. 6 Kunci menulis yang luar biasaa.
[29/3 20.02] +62 813-7335-3014: Semoga para peserta makin semangat dalam merampungkan naskah buku resumenya. 💪💪💪
[29/3 20.05] +62 813-7335-3014: Baik, Bapak Ibu hebat. Kita akan memasuki sesi pertanyaan. Mohon perhatikan kode antrian pertanyaan yang saya kirimkan ulang. Kita mulai dengan kode Pertanyaan Pertama (P1). Mohon narasumber beri kode "N" artinya "Next" untuk melanjutkan pertanyaan. Terima kasih.
[29/3 20.13] +62 813-7335-3014: P1

Assalamu'alaikum izin bertanya
Saya Rahmawati
1.Bagimana agar bisa fokus dengan 1 ide untuk menulis, masalah saya terlalu banyak ide dan sering tidak fokus menyelesaikan ide ide tulisan?
2. Bagaimana membangun konsistensi agr tetap bersemangat menulis dan produktif?
Terima kasih.
[29/3 20.13] +62 813-7335-3014: P2
Nanang Musafa' Trenggalek.
Assalamu ‘alaikum...
Salam literasi...
Dr. Naim ini adalah pemompa semangat menulis saya di grup Literasi Trenggalek. Tak menyangka kalau bisa bertemu beliau di sini.
Pertanyaan saya:
Bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari godaan “serakah” menulis. Maksudnya, seringkali satu naskah belum tuntas sudah tergoda untuk menulis yang lain. Akibatnya banyak tulisan yang lahir prematur atau bahkan terbengkalai. 
Matur suwun...
Wassalamu ‘alaikum...
[29/3 20.13] +62 813-7335-3014: Jd buat outline yah pak. Supaya ide tulisan ada benang merahnya. Klo konsistensi di mulai dari motivasi. Misal ingin mewariskan sejarah lewat apa yang kita tulis berupa karya buku.
[29/3 20.13] +62 813-7335-3014: Baik Pak Nanang Musafa'. Memang kadang antara kemauan dan energi itu tidak imbang. Inginnya mengerjakan dua atau tiga naskah tapi justru tidak ada satu pun yang selesai. Ini persoalan yang dihadapi oleh banyak penulis. Caranya memang harus disiplin membuat target. Misalnya, satu naskah harus selesai dan menjadi prioritas.
[29/3 20.13] +62 813-7335-3014: P3

Assalamualaikum, Izin bertanya. 
Saya Nana Wihana.

1. Indonesia termasuk paling banyak jumlah koleksi bukunya lima besar dunia. Sementara daya baca masyarakatnya masih rendah. Apa yang harus dilakukan agar buku yang ada bermanfaat.
2. Jenis tulisan apa yang bisa digunakan untuk kenaikan tingkat?

Terima kasih.
[29/3 20.16] +62 813-7335-3014: P3: Terima kasih. Buku banyak bukan jaminan banyak dibaca. Tapi punya buku banyak itu modal untuk membaca. Saya pernah menulis buku tentang membaca ini. Intinya: (1) buku itu harus dekat. Ke mana pun harus ada buku. Saat bepergian, taruh buku di tas, misalnya. (2) membaca itu kalau saya targetnya PAHAM, bukan KATAM. Buat apa katam jika tidak paham? Saya pembaca lambat, tapi terus membaca nyaris setiap hari. Sehari saya upayakan minimal 10 halaman. (3) Kondisikan keadaan agar membaca menjadi tradisi.
[29/3 20.35] +62 813-7335-3014: P4

Rahmawati Lombok. 
Bu Aam bisa nanya 1 lagi? 
Bagaimana mensiasati agar tulisan kita tidak terkesan plagiat. Misalnya sumbernya dari source yang sama tapi temanya sama
[29/3 20.37] +62 813-7335-3014: Baik mmm ibu Rahmawati ya mmm begini penulis itu ada empat kategori ya. Kategori pertama adalah penulis yang tidak menulis tapi memindah tulisan orang lain menjadi tulisan sendiri. Ya sederhananya seperti pemulung ya, mengambil tulisan orang lain, misalnya ingin membuat PTK, enggak mau susah-susah. Lalu cari di Google itu diganti judulnya, diganti tempatnya, diganti penulisnya, tapi isinya mungkinlah delapan puluh persen, sembilan puluh persen sama. Nah, ini plagiator, ya. Ndak boleh mulai seperti ini. Dalam jangka waktu sekarang ini, orang yang menggunakan modal menulis jenis itu menurut saya itu bunuh diri intelektual. Sengaja mengambil miliknya orang lain untuk kepentingan pribadi dan rawan eh ketahuan, karena zaman sekarang ada banyak alat untuk deteksi. Apalagi kalau kemudian tulisan kita diunggah di jejaring sosial itu lebih mudah untuk diketahu.
[29/3 20.37] +62 813-7335-3014: Mmm penulis kedua itu lebih bagus dibanding jenis yang pertama ya. Jenis kedua itu kalau orang belum terlatih menulis, biasanya bingung apa yang mau ditulis. Langkah yang dilakukannya itu buku-buku referensi lalu eh buku-buku dan referensi itu ditata di dekat proses menulis di dekat komputer, lalu dipindahkan ke apa ke tulisan. Menurut ini menurut ini, menurut ini, baru yang terakhir nanti dengan demikian maka bisa disimpulkan. Jadi eh penulis jenis kedua ini ya seperti seorang penjahit itu tugasnya memotong-motong kain lalu menghubungkan antara kain itu dengan jahitan. Nah, jadi fungsi penuladalah menyambungkan antar kutipan. Ya ini lebih bagus dibanding yang pertama. Tapi sebagaimana pertanyaannya Ibu Rahmawati ini, ini masih rawan terhadap plagiasi.
[29/3 20.37] +62 813-7335-3014: Nah, tulisan jenis ketiga, penulis jenis ketiga itu seperti peraju itu loh. Jadi, membawa benang, benang yang belum berbentuk, lalu diurai menjadi bentuk baru, ya. Menjadi bentuk baru. Nah, caranya bagaimana? Sebelum menguti dibaca dulu apa yang mau kita kutip. Setelah itu ditutup dipikir. Coba disusun dalam kalimat kita sendiri. Ya, disusun dalam kalimat kita sendiri. Jadi, setiap kita mengutip itu tutup, jangan dipindah ke tulisan kita, tapi kita pikirkan dengan bahasa kita sendiri. Kalau ditutup nanti, meski bahasanya berbeda. Saya yakin itu. Tapi kalau dibuka ya tentu tetap sama. Karena kita tergoda ya, tergoda untuk eh memindah itu. Nah, itubisa saya sampaikan. Terima kasih.
[29/3 20.37] +62 813-7335-3014: Mohon Maaf Pak Naim, saya bantu translet, soalnya ada peserta yang jaringannya kurang bagus jadi pesan suaranya muter2
[29/3 20.38] +62 813-7335-3014: Ada satu lagi ya jenis yang keempat yaitu penulis pencipta gaya. Ini levelnya adalah level penulis yang hebat ya, seperti Pramudia Natatur, atau penulis-penulis besar lainnya. Nah yang keempat ini tidak akan saya bahas, tapi kita cukup berada disatu, dua, tiga, dan memahaminya. Terima kasih.
[29/3 20.38] +62 813-7335-3014: P5

Terimakasih moderator atas diberikannys kesempatan bertanya kepada Narsum malam ini

Assalamualaikum pak. Naim

Terlebih dahulu izinkan saya memperkenalkan diri

Saya Agustiany dari SMK TELKOM JAKARTA

Menyimak paparan bapak saya sangat tertarik untuk dapat menulis kembali disela sela waktu antara tugas sekolah, rumah dan menulis

Sejujurnya agak sulit membagi waktu tersebut mengingat kemampuan fisik agak menurun.

Namun menulis, membaca dan belajar adalah merupakan hobi saya.

Nah yang ingin saya tanyakan, seberapa besar peranan buku (menulis) bagi insan pendidik, bila diluaran sana buku begitu melimpah dengan isi lbh dari 90% sama. Yg membedakan adalah gaya penulisan dari penulis. Saya rata rata membaca 3-5 buku per minggu hingga hampir hafal isi buku yg saya baca karena memiliki kesamaan isi.

Mohon petunjuk bpk
Terima kasih 🙏
[29/3 20.46] +62 813-7335-3014: Siapp, kuncinya MAU dan Mampu Menuliskannya yah pak. Semangatt buat Bunda Yenny. 💪💪💪
[29/3 20.46] +62 813-7335-3014: Saya yakin semua peserta di sini MAU dan MAMPU menerbitkan buku solo. Semangatt terus menggapai impian di depan mata. 🔥🔥🔥
[29/3 20.47] +62 813-7335-3014: P6

Om Jay Bekasi
Bgm cara menanamkan kesantunan dalam pemanfaatan media digital?
[29/3 20.53] +62 813-7335-3014: Dari Bu Agustiani

Aamiin. Terima kasih pak Naimm. 
Ia saya hobi baca dan belajar pak. Kadang2 1 minggu lbh dari 5 buku blm termasuk artikel2 kecil. Jika ada yg menarik perhatian saya, saya catat lalu saya pelajari.

Dengan doa semua pihak InshaAllah saya bisa menulis kembali tentunya juga atas bimbingan bpk, om Jay dan orang2 sukses lainnya.
🙏🙏🙏
[29/3 20.53] +62 813-7335-3014: P7

Saya Syafrina sari padang..
Assalamualaikum  pak..saya sudah menulis selama 2 tahun dan alhamdulillah  sudah menghasilkan  10 buku..
Tapi akhir2 ini saya sering malas karena tidak ada motivasi dari tokoh2 terdekat..
Bersama guru penulis lainnya saya sudah ikuti lauching 3 kali..
Tapi tanggapan dari berbagai pihak tidak ada pak.
Buku kami hanya untuk  kebutuhan  naik pangkat..
Saya ingin ada memperhatikan  nasib kita juga. Tapi apakah  mungkin ?
[29/3 21.07] +62 813-7335-3014: Jawabannya sangat bagus sekali. Seperti hal yang saya alami. Saya awalnya sedih saat mememenangkan juara 1 lomba  blog , tidak ada apresiasi dari PGRI Kabupaten Lebak. Namun, setelah banyak yang ekspos apa yang telah saya ukir, melalui 14 karya buku, besoknya saya ditelpon PGRI Kabupaten Lebak untuk menerima apresiasi. Terharu sekali bu. Intinya jangan patah semangat dan terus berkarya. Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita tapi mulailah menulis tentang kita sendiri agar dikenal orang lain. Suatu saat kebaikan akan kembali kepada kita. Tetap Semangat Bu  Syafrina.💪💪💪
[29/3 21.07] +62 813-7335-3014: P8

Assalamualaikum Pak Naim. Saya Bu Astuti (Bu Kanjeng) dari Solo. Mungkin pertanyaannya agar melenceng dari tema. Saya mengamati beberapa tulisan Pak Naim di dalam sebuah  Kata Pengantar itu sangat cetar , pas mantap. Nah saya sebagai pembelajar sejati, Ingin minta ilmunya. Sebenarnya di dalam sebuah kata pengatar yang baik itu berisi apa saja ya. Matur nuwun Pak Naim. Salam Literasi
[29/3 21.11] +62 813-7335-3014: Pak Naim, mohon maaf sebelumnya, apakah bisa nambah satu pertanyaan..Kasiann dari bengkulu
[29/3 21.11] +62 813-7335-3014: P9
Syamsul Badri, Bengkulu
Terimahkasih moderator saya mau tanya kepada moderator
Assalamualaikum pak, yang ingin saya tanyakan seandainya kita sudah menulis dibuku, kalau kita mau mindahkan tulisan kita kekertas apa? Ukuran samping kirikanan berapa? Terimakasih.
[29/3 21.12] +62 813-7335-3014: Luar biasa antusias para peserta. Terima kasih Pak Naim sudah mau memjawab pertanyaan tambahannya. 🙏
[29/3 21.16] +62 813-7335-3014: Terima kasih Pak Naim atas jawabannya. Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan Bapak bahwa menulis itu adalah berkah. Berkah yang saya dapatkan adalah memiliki banyak teman dari sabang sampai merauke.
[29/3 21.16] +62 813-7335-3014: Berkah lain yang saya dapat adalah menghasilkan 14 karya selama masa pandemi ini. Bertemu dengan kelas menulis Om Jay adalah anugerah terbesar yang membuka mata hati untuk produktif menulis dan berkarya.
[29/3 21.18] +62 813-7335-3014: Mari kita gaungkan literasi di masa pandemi, jadilah guru mulia karena karya.
[29/3 21.18] +62 813-7335-3014: Terima kasih Pak Naim, materinya sungguh luar biasa. Semoga  Kunci menulis yang Pak Naim berikan, digunakan dalam menaklukann tantangan membuat buku resume.
[29/3 21.25] +62 813-7335-3014: Saya sebagai moderator izin pamit, mohon maaf apabila ada kekurangan baik kata maupun bahasa. Salam blogger inspiratif. Aam Nurhasanah, S.Pd. SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS
[29/3 21.27] +62 813-7335-3014: Terima kasih Pak Naim, materinya sungguh luar biasa. Semoga  Kunci menulis yang Pak Naim berikan, digunakan dalam menaklukann tantangan membuat buku resume.
[29/3 21.27] +62 813-7335-3014: Saya sebagai moderator izin pamit, mohon maaf apabila ada kekurangan baik kata maupun bahasa. Salam blogger inspiratif. Aam Nurhasanah, S.Pd. SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah Baru

  Langkah Baru Harapan Baru Karya. Asnati Setelah sunyi langkah terhenti  Terkurung dalam diam sepi  Kini ku melangkah, hati berseri  Kembal...