Pengikut

Selasa, 31 Maret 2020

SELASA 31 MARET 2020


Update Pengumpulan RPP

Kemdikbud akan meluncurkan portal Guru Berbagi: https://guruberbagi.simpkb.id/ pada tanggal 31 Maret yang dapat membantu guru-guru berbagi salah satunya adalah berbagi RPP. 

Kemdikbud membutuhkan bantuan guru-guru hebat seperti Bapak/Ibu untuk dapat membagikan contoh RPP yang dapat mengintegrasikan aplikasi Google for Education atau aplikasi vendor lainnya untuk membantu guru-guru di berbagai daerah.

Link Pengumpulan RPP
Bapak/Ibu dapat mengumpulkan langsung disini: https://guruberbagi.simpkb.id/rpp/

Panduan RPP
Baca panduan RPP dari Kemdikbud di PDF yang ter lampir.

Atau bisa ikuti juga format saya di https://docs.google.com/document/d/1PSSY5aW60LZZUb36KnvaxNpOcfnGzvuVtqr_v39IeVM/copy



Indonesia itu keren menewen. Masing-masing daerah memiliki kuliner yang khas. Saya berasal dari Sumatera Barat. Satu provinsi ini saja jenis kuliner khasnya sangat banyak. Tidak bisa saya jelaskan satu per satu. Namun yang paling terkenal adalah rendang.

Sekali waktu, ketika saya berjalan-jalan di pusat kota Padang. Tiba-tiba perut dengan naluri alamiahnya meminta untuk di upgrade. Tidak tau kenapa, selera saya lagi malas untuk makan nasi. Akhirnya saya putuskan untuk melanglang buana mencari pengganjal perut selain nasi.

Rasa lelah membuat saya harus mengistirahatkan badan barang sebentar. Pas di depan tempat saya duduk, saya membaca tulisan "ketoprak" pada sebuah gerobak. Saya pun menghampiri yang punya gerobak. "Da, gerobak ini buat manggung ya da?" saya mencoba bertanya pada lelaki yang duduk di samping gerobak. Dia terlihat bingung. "Abang mau makan?" lelaki itu balik bertanya. "Uda jual makanan?" saya balik nanya lagi. "Ini bang, saya jual ketoprak". "Lah...ketoprak bukannya yang macam main sandiwara gitu da?" saya menimpali. Lelaki itu semakin bingung. Kemudian dia membuka tirai gerobaknya dan memperlihatkan bahan-bahan seperti lontong, timun, tauge, bihun, tahu dan saus kacang. "Jika abang mau makan, saya bikini seporsi ketoprak bang". Kata lelaki itu. Saya tepuk jidat. "Oalaaaah...ketoprak makanan ya da, ya udah kalau gitu pesan satu porsi ya da" kataku sambil tepuk jidat. Sambil lelaki itu membuat ketoprak saya pun mewawancarainy. Ternyata ketoprak merupakan makanan khas dari Jakart


KETOPRAK

Lagi-lagi istriku mengomel. Entah masalah apalagi kali ini yang membuatnya tak berhenti mengomel. Di teras rumah kulihat kedua anakku asyik bermain. Tak lama kulihat mereka terlibat perkelahian. Ah, anak laki-laki memang selalu begitu, bukan? Toh sebentar lagi pasti mereka akur lagi. Dan benar saja, beberapa menit kemudian tak lagi terdengar tangisan.

Kudengar istriku masih saja mengomel. Kali ini, Mak Pik, asisten rumah tangga kami yang jadi sasaran omelannya. Penyebabnya pun sederhana. Mak Pik salah meletakkan kursi. Sederhana. Ya, selalu sederhana penyebab omelan istriku tersayang ini. Tapi, hal sederhana itu selalu menjadi besar ketika sampai padanya.

Dan, akhirnya sampailah omelan itu padaku. Tanpa tahu sebabnya ia mengomeliku. Panjang kali lebar kali tinggi. Aku pun tak tahan. Dengan sedikit menahan emosi, kutanya ia dengan nada bicara yang agak tinggi, “Bunda kenapa sih, dari tadi ngomel aja? Anak-anak, Mak Pik, dan sekarang Ayah!” Tanyaku penuh selidik. Mendengar pertanyaanku, ia pun menghentikan aktivitasnya menyapu. Dengan nada yang juga sedikit meninggi ia menjawab singkat, “Bunda pengen makan KETOPRAK!”


KETOPRAk.                          Setahuku dulu, ketoprak itu  adalah nama kesenian dari daerahku Jawa tengah,ketika temanku mengajak jajan atau membeli ketoprak aku tertawa,aku sempat berkata " ketoprak" makanan kok ketoprak,bukannya sandiwara seperti wayang orang,temankupun ikut tertawa.                          Ternyata,ketoprak  yang dimaksud adalah salah satu jenis makanan khas dari daerah, saya lupa dari daerah mana itu,,kalau di daerah saya pecel,ya hampir sama.Bumbunya sama,hanya bahan-bahannya yang berbeda.         Ketoprak terdiri dari mi,toge,tahu, bumbu dan kerupuk, rasanya sangat lezat bagi yang menyukainya.banyak orang membeli ketoprak untuk sarapan,namun ada juga untuk makan siang,mengapa? Karena dengan makan ketoprak sudah sangat mengenyangkan kita.Mungkin karena bahannya yg tergolong makanan berat,Apabila  aku menyantap ketoprak di siang hari,maka kenyangnya sampai sore hari,jadi  pulang dari sekolah tidak buru-buru untuk makan.            Maka nya aku jarang membeli makanan yang seperti itu.                           Ketoprak ada juga dijual di daerah kami, tapi orang lebih memilih pecel atau lotek yang sayurannya lebih banyak.  Lusia Wijiatun.                    SDN 2 Rejang Lebong.         Curup.




KETOPRAK PEDES PENGUSIR NGANTUNG
Melihat postingan ketoprak dan uraian singkat Om Jay serasa sedang bertamu sambil ngobrol tentang bagaimana belajar menulis dengan 3 alinia seperti yang diajarkan oleh Guru Besar Bloger Indonesia yang sangat luar biasa dalam menuntun dan membimbing kami di graup ini agar bisa menulis.
Dengan Trik dan Tip yang diberikan membuat kami semakin terpicu untuk menulis sekalipun dengan bahasa yang sangat sederhana dan apa adanya.
Terbukti dengan postingan pesanan ketoprak yang dipesan Om Jay membuat saya mulai mencoba menulis  sekalipun masih jauh dari apa yang diharapkan.
Ketoprak yang merupakan kuliner khas betawi memang jadi makanan favorit saya ketika masih menyelesaikan studi di UNJ apalagi ada tugas yang membuat harus ngelembur.
Sebagai teman setia ketika sedang ngelembur di kos kosan maka Ketoprak Pedas adalah andalan untuk mengusir ngantuk dan tugaspun selesai.
Terima Kasih Om Jay
Ilmunya Sangat Bermanfaat๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป




Sudah lama sekali aku tidak makan ketoprak. Kiranya puluhan tahun kali ya aku  tidak ingat lagi. Tapi rasa enaknya masih aku ingat. Karena alasan kesehatan aku jadi sama sekali tak pernah menyentuhnya lagi
Namun pagi  hari ini entah kenapa tiba-tiba rasa kepingin makan ketoprak terlintas dalam benakku. Rasa ingin yang begitu menggebu-gebu layaknya perempuan hamil muda yang lagi ngidam saja. Aku membayangkan betapa nikmatnya makan ketoprak setelah itu menyuruput teh tua pahit  kegemaranku.
Lalu aku bergegas beranjak ke dapur mengambil piring dan keluar menuju teras rumah. Sekarang memang setiap membeli makanan dari luar aku usahakan menggunakan peralatan makan sendiri. Aku tengok jam di HPku, ah baru pukul 08.14, sepertinya masih terlalu pagi untuk lewat di depan jalan rumahku. Jadi kupikir menunggu di dalam rumah saja  sambil mengerjakan tulisanku yang belum rampung dan memasang tekinga tajam,-tajam. Benar saja kira,,-kira 30 menit berselang, terdengar sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara pukulan sendok dengan piring khas pukulan penjual ketoprak. Aku buru-buru beranjak keluar menuju pagar rumah. Dan menengok ke kanan ke arah suara itu. Namun, alangkah kecewanya aku, karena yang kudapatkan adalah sebuah gerobak penjual ketupat sayur yang biasanya juga lewat depan rumahku. Memang antara kedua penjual itu menggunakan alat dan bunyi yang sama untuk .memberikan isyarat kedatangannya kepada pembelinya. Tapi aku tetap  memanggil penjual ketupat sayur itu untuk membelinya. Aku pikir mungkin hari ini memang adalah rejeki bapak ini. Ada peribahasa orang lapar, tak ada ketoprak, ketupat sayurpun jadi. Lain kali kutuntaskan deh makan ketopraknya.
Edy Maryadi


Prof Zainuddin Maliki Kritik KBM Daring
https://pwmu.co/139322/03/23/prof-zainuddin-maliki-kritik-kbm-daring1/



https://gurukreatif.wordpress.com/2020/03/24/5-cara-agar-anda-menjadi-guru-yang-handal-saat-mengajar-secara-online/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenangan di Yogyakarta

  Jogya 14 Juli 2022 Salam literas @asnati