Pengikut

Selasa, 31 Maret 2020

BELAJAR MENULIS DI BLOG


RANGKUMAN

Pantun Karantina Jilid 2

Alam nan indah pelancong terpesona
Berjalan dipantai menyusuri sawah
Usai sudah14 hari karantina Lanjutkan sampai korona punah

Karantina Jilid 2
BHP 300320
TD




Selama 20 kali pertemuan kita akan belajar menulis gratis melalui WA Group. Aplikasi WhatsApp yang bisa juga dibuka lewat komputer ternyata cukup manjur juga untuk digunakan belajar menulis bersama. Omjay sudah membuktikannya.

Salah seorang dari kami bergantian menjadi nara sumbernya, dan kami berbagi ilmu dan pengalaman masing-masing. Kami percaya bahwa di atas langit ada langit. Jadi kita sama sama merendahkan diri untuk belajar. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

Pelatihan menulis ini GRATIS dan diikuti 256 orang peserta. Bila ada yang mundur, maka secara otomatis akan ada orang baru yang menggantikan sehingga jumlahnya selalu full atau penuh sesuai kapasitas WA Group.

Terkadang ada beberapa hari sampai 257 orang karena lewat jaringan link tautan. Mereka yang fokus dan mau belajar pasti akan bertahan dan mengamalkan ilmunya sehingga dapat menulis dan menerbitkan buku.

Anda akan bertemu maya dengan para pengelola penerbit mayor hingga indie. Nanti anda bisa memilihnya sesuai dengan kemampuan anda menulis.

Beberapa teman trainer dan motivator serta guru berprestasi saya minta untuk menjadi nara sumbernya, yaitu:

1. Bapak Agus Sampurno, dengan tema Menemukan Ide dalam Menulis dan Komitmen Menulis di Blog yg melahirkan personal branding.

2. Bapak Dedi Dwitagama, dengan tema Membangkitkan Gairah Menulis Guru di Blog dan Media Sosial serta menjaga motivasi menulis dan mengelola blog dgn baik.

3. Bapak Dudung Nurulah Koswara, dengan tema Belajar Menulis Setiap Hari di Media Sosial dan diterbitkan menjadi buku yang menarik.

4. Bapak Taufik Hidayat, dengan tema Menulis Kisah Perjalanan Keliling Dunia atau Traveling yang Menginspirasi pembaca.

5. Bapak Namin AB Namin AB Ibnu Solihin, dengan tema Membangun Personal Branding dan menjadi nara sumber dengan public speaking yang mumpuni.

6. Ibu Sri Sugiastuti, dengan tema Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Indie dan Mayor serta royakty buku yang diterima.

7. Bapak Lukman Hakim. Dengan tema Menyusun Penelitian Tindakan Kelas dan Menerbitkannya menjadi Buku Bermutu serta mebuat media pembelajaran online di youtube.com

8. Ibu Emi Sudarwati, dengan tema Menjadi Juara Inobel dan Menerbitkan Buku Sendiri hingga bisa keliling dunia dari buku.

9. Ibu Lilis Ika Herpianti Sutikno, dengan tema Membuat Buku Guru Inspiratif dan Menjadi Pemenang Indonesia Digital Learning telkom indonesia

10. Ibu Betti Risnalenni, dengan tema Mendirikan dan Mengelola Sekolah Insan Kamil menjadi sekolah yang diminati masyarakat

11. Bapak Edi S Mulyanta, dengan tema Mengirim dan Menerbitkan buku di Penerbit Andi Yogyakarta

12. Bapak Encon Rahman, dengan tema Menjadi Guru Berprestasi Tingkat Nasional dan Tipsnya menjadi juara dengan banyak menulis di media masa.

13. Ibu Hati Nurahayu, dengan tema Pengalaman Mendirikan Penerbitan Indie dan menjadi finalis inobel Kemdikbud

14. Ibu Sri Melni, Menulis dengan Aplikasi Writer Plus yg sangat mudah. Menulis layaknya anda bicara.

15. Bapak Asep Suparman, dengan tema Menjadi Pemenang Buku Non Fiksi PGRI dan membuat penelitian best practice.

16. Bapak Ramdhan Hamdani , Membuat Opini di Media Sosial dan membuat artikel opini yang menarik.

17. Bapak Much. Choiri , Menjadi Editor yang baik dengan menjadi pembaca yang baik.

18. Bapak Johan Wahyudi, Membuat dan Menerbitkan Buku Menjadi Best Seller di penerbit besar atau mayor.

19. Bapak Indra Charismiadji, Merdeka Belajar seperti apa yang kita inginkan?

20. Bapak Fathur Rahim. Tema belajar di luar negeri secara mandiri dan tips menjadi juara indonesia digital learning telkom Indonesia.

Ada 20 pertemuan yang saya rancang dalam pelatihan gelombang ketiga ini dan setiap pertemuan berlangsung selama dua jam dari pukul 19.00-21.00 WIB.

Juga ada bonus 10 pertemuan dari nara sumber yag pakar di bidangnya. Jumlah bisa mencapai 30 kali pertemuan bila anda mampu bertahan dan menjadi salah satu nara sumbernya.

Saat selesai pelatihan, setiap peserta akan mendapatkan sertifikat 40 jam pelatihan dengan syarat sudah mengumpulkan resume atau ringkasan materi yang diberikan selama 20 kali pertemuan. Resume dikirimkan ke omjaylabs@gmail.com.

Kami berharap kawan kawan peserta sudah punya blog pribadi di blogger.com, wordpress.com atau blog keroyokan di kompasiana.com dan gurusiana.id, sehingga materi yang diberikan dapat dibaca oleh banyak orang yang membaca blog anda.

Kami juga akan menyiapkan hadiah kejutan buat para peserta yang rajin dan inspiratif dalam menulis. Komunitas Sejuta Guru Ngeblog atau KSGN sudah menyiapkannya dengan baik. Kaminjuga akan menerbitkan tulisan kawannkawan yang bagus untuk dirajut menjadi buku belajar menulis lewat aplikasi whatsapp ata WA.

Saya sebagai founder dan pak Namin AB Solihin sebagai Sekjen sudah membuat disain sertifikat buat kawan kawan peserta  dan nara sumber pelatihan menulis online ini. Kitavtak perlu bertemu di dunia nyata. Cukup di dunia WA saja. Sekali sekali kita tampilakn foto dan video kita di wa group.

Semoga pelatihan menulis gratis lewat WA Group dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Sehingga ketika ditanya bisakah belajar menulis lewat WA Group?

Maka Jawabnya pasti bisa karena kita sudah langsung mempraktikkannya di Wa Group Belajar Menulis dan hasilnya bisa dibaca di blog http://omjaylabs.wordpress.com dan http://omjaylabs.blogspot.com.

Salam Blogger Persahabatan
Wijaya Kusumah
Guru Blogger Indonesia
Mari menulis bersama Omjay di WA Group guru menulis,

WA 08159155515 untuk join di wa group.


Jangan lupa tgl 31 Maret 2020 adalah batas terakhir  sensus penduduk online (SPO), kabarkan kepada keluarga, tetangga.

 Caranya mudah kok:

1. Siapkan Dokumen Kependudukan seperti : KTP-el, KK, Akta Nikah/Cerai dan dokumen kependudukan lainnya.

2. Siapkan HP/PC/Tablet/Laptop yang sudah terkoneksi ke Internet, buka laman sensus.bps.go.id
Masukan NIK dan NO KK
Jika benar, maka system akan menampilkan seluruh data anggota keluarga sesuai dengan KK.

3. Periksalah data setiap anggota anggota Keluarga.

4. Perbaharui data setiap anggota keluarga, seperti nama lengkap, pekerjaan, alamat dll.

5. Tambahkan Anggota keluarga baru, jika belum terdaftar, seperti bayi yang baru lahir.

7. Hapus anggota keluarga, yang seharusnya sudah tidak terdaftar, seperti anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

8. Perbaharui data tempat tinggal, seperti luas lantai terluas, daya listrik, kepemilikan, dll.

9. Simpan data.  sistem akan menampilkan tombol simpan / kirim jika semua data sudah terisi atau terupdate.

10. Selesai

Share ke teman, rekan kerja, sanak saudara, komunitas, grup medsos dan lain lain agar kita ikut berpartisipasi menyukseskan SENSUS PENDUDUK 2020

Mencatat Indonesia πŸ™



Terimakasih sudah diberi kesempatan untuk bergabung di group ini,  perkenalkan saya :
Nama : DEDI SUPRIYADI
asal Sekolah : SD NEGERI 1 AIRBAKOMAN KEC.  PULAUPANGGUNG KAB TANGGAMUS LAMPUNG
jabatan : GURU KELAS
salam kenal dan salam silaturahmi



Sepenggal Siang Di Kupang

Sri Sugiastuti

"Kupang aku datang dengan penuh harapan. Sahabatku, komunitasku, silaturahmiku, berbagiku, dan travelingku. Tetapi waktu begitu singkat, jelajahku, kegiatanku, kulinerku, dan city tourku?"  Gejolak batin Bu Kanjeng berdendang penuh tanya. Sampai akhirnya biar Allah yang maha mengatur apa yang menjadi kodratullahnya.

Sampai pada titik ini, Bu Kanjeng selalu optimis dan bersemangat walau hanya 3 hari di Kupang ia ingin menorehkan sejarah singkatnya dalam tulisan. Bu Kanjeng ingin tiap detik yang dirasakan bisa menginspirasi  pembaca juga mencerahkan. Ahay tentu ini bukan hal yang dipaksakan. Biarkan semua mengalir dalam sebuah tulisan.

Bu Kanjeng yakin ini bukan kebetulan tetapi lebih pada Allah lah yang menggerakkan hati keluarga Bu Syaidah mengantar dan mendampingi Bu Kanjeng selama di Kupang di sela kegiatan seminar dan Workshop di hotel Pelangi Kupang. Ia ingin waktu yang singkat di Kupang bisa berkualitas dan penuh manfaat.

Saat mengisi hari Ahad ceria di Kupang, sepulang dari pantai Lasiana membawa kisah pohon lontar, Bu Kanjeng transit sejenak di rumah Bu Syaidah sambil menunggu saat salat dzuhur. Bu Kanjeng yang fakir kuota karena sinyal 3 tidak ada, ia bisa menggunakan wifi rumah untuk berkabar ria dengan orang rumah. Dan yang terpenting berita penyebaran si Covid 19 dan kebijakan yang diambil pemerintah. Sungguh berita itu membuat hatinya was-was. Ia harus waspada dan jangan sampai terpapar virus Covid 19.

Alhamdulillah Bu Kanjeng bisa rehat sesaat. Usai salat dzuhur, syahibul bait menghidangkan semangok bakso lembut yang super yummy Pentolnya besar. Bu Kanjeng hanya sanggup menyantap 2 pentol. Sisanya masuk kotak tupple ware bisa untuk teman perjalanan. ( selalu ada celah untuk berhemat).

Koper keluar dari kamar dan menempati posisi di mobil bagian belakang. Begitu keluar rumah, udara asli Kupang menyengat. Bu Syaidah dan keluarga mengajak Bu Kanjeng makan siang di King Restro yang letaknya di tepi pantai. Bu Kanjeng punya kesempatan makan siang di King Restro yang keren dengan nuansa bambu dan view yang memesona. Sepenggal waktu yang ada sebelum menuju bandara El Tari. King Restro memang salah satu distinasi yang direkomenasikan oleh salah satu peserta seminar kemarin.

Perkiraan  Bu Kanjeng tidak salah, mobil menuju arah barat menyusuri jalan tepi pantai. Mereka melewati masjid raya yang semalam Bu Kanjeng diantar kesana untuk salat magrib. Seakan kembali menghapal jalan yang dilewati. Bedanya saat lewat malam hari dan siang.

Dalam hitungan 15 menit mobil berhenti. Bu Kanjeng dan Bu Syaidah turun menuju kios Se'i. Ada 2 bungkus kripik paru dan 1pak Se'i dibeli Bu Syaidah untuk Bu Kanjeng. Alhamdulillah.

Mobil kembali melaju menuju King Restro. Bu Kanjeng tidak menyia-nyiakan yang ada di depan matanya. Tadabur alam ala Bu Kanjeng mulai lagi. Ia membuat video juga menikmati suasana keindahan kehidupan di tepi pantai. Udara panas, langit cerah, lambaian gemulai daun lontar tertiup angin laut jadi bagian dari rasa syukur Bu Kanjeng saat berada di Kupang.

Memasuki area King Restro yang konsep bangunannya terbuat dari bambu kekaguman Bu Kanjeng bertambah. Apalagi letaknya yang menjorok ke pantai sangat memanjakan mata saat melihat laut lepas. Kalau bukan karena izin-Nya Bu Kanjeng tak akan sampai ke King Restro  Kupang. Ini semua disadari Bu Kanjeng bagian dari " Rahasia Silaturahmi" yang jadi potensi dirinya.

Andai Bu Kanjeng punya waktu yang longgar, pasti setiap sudut view di King Restro jadi korban jeprat jepret ala Bu Kanjeng. Kenyataannya ia cukup berswa foto ala kadarnya sambil memilih menu yang tertulis di buku menu yang tersedia. Keluarga Bu Syaidah dengan cepat memiliki menu yang diinginkan. Sementara Bu Kanjeng ingin sesuatu yang khas dari menu di King Restro.

Bu Kanjeng butuh gizi yang baik sebagai benteng pertahanannya agar terhindar dari virus Covid 19 yang sedang melanda dunia. Pesan Pak Kanjeng agar ia menjaga kebersihan dan kesehatan terutama daya tahan tubuhnya karena akan menempuh perjalanan pulang yang cukup jauh, apalagi harus transit di bandara Juanda Surabaya. Dan kota Solo dalam status KLB ( Kejadian Luar Biasa) Sudah ada korban dari penyebaran virus Covid 19.

Pertimbangan memilih menu sehat bermanfaat dan bisa jadi kekuatan untuk melanjutkan perjalanan agar sampai rumah dengan selamat, pilihan menu pun tertuju pada sepiring nasi putih, Se'i hot plate dan Banana float ice cream.

Sambil menunggu hidangan tersaji Bu Kanjeng meminta password wifi King Restro. Ya jaringan wifi ini sangat menolong Bu Kanjeng. Ia bisa Vicall dengan keluarganya di Solo, debgan Omjay sohibnya, juga dengan panitia workshop yang baru usai digelar.

Pesanan datang dan terhidang. Mata Bu Kanjeng terbelalak tak percaya, karena porsinya jumbo. Se'i Hot plate dan ice cream Banana flot meliriknya. "Ayo segera nikmati sensasinya. Se'i sapi khas Kupang akan segera dieksekusi.

#Kupang 15 Maret 2020
#KLB di Solo
#King Restro Kupang

Bersambung




[14.50, 30/3/2020] +62 856-4222-8448: Yth. Bapak dan Ibu Guru di Seluruh Indonesia

Mohon perkenan mengisi kuesioner pengalaman mengajar dari rumah berikut ini:

https://tigabelase.wordpress.com/kuesioner

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi untuk pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Terima kasih, salam dari peneliti:
Imam Fitri Rahmadi
[14.50, 30/3/2020] +62 856-4222-8448: Terima kasih untuk Om @wijayalabs yang sudah mengizinkan menyebarkan kuesioner di grup iniπŸ™




Imbauan Diam di Rumah (8)

Sri Sugiastuti

Ahad ceria penuh makna tak tahan untuk diam di rumah saja. Berkabar dengan kuota dan yang dipinta. Salah satu cara hindari corona. Maafkan ya Allah, ini terpaksa ke luar rumah karena hati mengajak untuk usaha, siapkan diri untuk masa depan yang jaya,

Bu Kanjeng seakan merekam dan menyimpan kegalauan buah hatinya yang tidak siap nganggur. Saat lulus dari kuliah di lembaga kedinasan dianggap jalan mulus terbentang, ternyata itu hanya halusinasi. Banyak kebijakan yang tak dipahami dan harus diterima dengan rendah hati tanpa emosi.

Nasihat dan semangat terus disiramkan Bu Kanjeng pada sang buah hati. Ingat ini ujianmu. Kenyataan kadang tak seindah harapan. Bekali dirimu dengan keimanan dan rasa syukur yang mendalam. Itu akan jadi modal hidupmu ke depan. Teruslah belajar! Gunakan akal sehatmu.

Dunia yang sedang melawan Corona memang nyata. Itu bukan ilustrasi atau prediksi seorang ahli. Kalau banyak berita benar dan hoax berseliweran di medsos, itu saat kau diminta punya filter khusus un tuk mencerna dan menyaringnya, " Pesan Bu Kanjeng saat ngudar rasa bersama anaknya.

" Ibu, aku boleh ke rumah teman di Bekonang pinjam catatan zaman kuliah dari tingkat satu sampai lulus. Aku ngga punya catatan lengkap untuk belajar dan menghadapi tes Airnav. Prakoso punya lengkap karena dia sang juara juga ngga pelit ilmu. Alasan anak Bu Kanjeng keluar rumah sangat jelas.

Tetapi bagaimana dengan imbauan diam di rumah? Bu Kanjeng yang memiliki potensi silaturahmi dan akrab dengan ibunya Prakoso langsung memberi izin, malah ia bersedia menemani. Langsung Bu Kanjeng lewat WA mohon izin ingin bertamu boleh atau tidak.

Tentu saja akan diterima dengan senang hati, hanya waktunya bergeser, tidak pagi hari tetapi siang hari. Lalu waktu pagi Bu Kanjeng untuk apa? Kembali otak nya berpikir keras. Tetiba otaknya mengingatkan ada yang bisa dieksekusi dari dalam kulkas.
Tiung tiung ingat isi kulkas ingat masak, ingat makan bareng keluarga, ingat cucu jadi nyambung kemana-mana. Itulah hebatnya otak yang diyakini Tony Busan dengan mindmaping

Rencana dibuat. Isi kulkas wotel kentang buuncis tomat telur lengkap dengan bumbu yang mau diolah jadi steak ala Bu Kanjeng disiapkan. Dapur dipindah ke rumah anak Bu Kanjeng yang baru saja punya gubuk mungil dekat rumah abesannya. Cuuz anak dan ibu meluncur ke tujuan pertama membeli kelengkapan demi tersajinya Steak ala Bu Kanjeng.

Jalan lengang menuju Superindo terdekat. Bu Kanjeng kecewa saat tiba disana. Matanya tertuju pada tagline merah yang menginformasikan buka pukul 11.00 tanpa parkir lanjut ke Hypermart hanya untuk mendapatkan daging giling dan bawang bombay. Ternyata juga sama pukul 11.00 baru buka. Ahay masih ada satu harapan, Pasar Tradisional Kadipolo yang baru selesai direnovasi. Ya perkiraan Bu Kanjeng tepat. Di pasar itu apa yang dicari tersedia. Alhamdulillah.

Setelah sampai di rumah anaknya say helo dan ikuti protokol masuk rumah ala melawan Covid 19. Bu Kanjeng masuk dapur. Dengan dibantu mantu dan anaknya 7 piring Steak ala Bu Kanjeng tersaji. Azan dzuhur terdengar. Disepakati selesai salat baru acara makan bersama dengan jaga jarak. Dua porsi diantar ke rumah besannya 5 porsi dimakan bersama dengan jaga jarak. Sungguh ini terlihat aneh dan kurang etis. Itulah kenyataannya.

Selesai makan Bu Kanjeng baru sempat buka hape, ternyata sudah ditunggu keluarga Prakoso. Bu Kanjeng pun berpamitan dan lanjut ke tujuan utama yaitu " Silaturahmi dan mengantar anaknya belajar bareng plus pinjam catatan. Sebenarnya melalui online bisa. Tetapi sang anak maunya offline.

Sampai di halaman rumah Prakoso, hand sanitazier menyambut mereka. Langkah pencegahan terpapar Covid 19 sesuai prosedur yang berlaku. Ribet? Ya tidak. Memang menjaga kebersihan itu penting. Ibu dengan ibu bertamu dengan jaga jarak. Anak dengan anak belajar offline pun jaga jarak.

Kegiatan pun tidak panjang lebar. Singkat padat berisi. Saatnya memang tidak tepat. Jadi banyak ritual bertamu yang dibuang. Metik rambutan di kebun belakang, dan berselfie ria. Begitu acara bertamu di zaman Karantina Wilayah dan Imbauan Diam di Rumah.

Dengan hati riang walaupun menerjang gerimis di jalan tak menghalangi mereka pulang. Bu Kanjeng pun bahagia, merasa ada yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah apa yang sudah dilakukan hari ini.

#Imbauan Diam di Rumah
#Makan bareng keluarga
#Ikhtiar mencari ilmu
#Melawan Covid 19
#Soloraya 29 Maret 2020

Bersambung


Hari ini aku dapat resep dari Bu Lusi

Resep sederhana Ibu Tika

Resep sayur bunga kates
Tidak semua tahu kalau bunga pepaya yang rasanya pahit dapat diolah menjadi tambahan sayuran kita.Terbukti saat saya berada di suatu desa, terlihat bunga pepaya bergelantungan dengan lebatnya di pinggir sawah,bahkan di halaman rumah,dibiarkan begitu saja,sayang sekali bukan?. Mari kta manfaatkan dengan mengolah agar menjadi tambahan hidangan keluarga.



Kita siapkan bahan yang sudah dicuci bersih: 
A.Bahan          :
                1. ¼ kg bunga pepaya(kates)
                2. 2 siung bawang merah dan putih
                3. 15 butir cabe merah
                4. 15 butir cabe rawit( boleh lebih)
                5.1/2 ons ikan teri ( dibelah)
                6. salam,laos,sereh  secukupnya
                7.Asam kandis 3 irisan
                8. Garam secukupnya
                9. Minyak untuk menumis.
B. Caranya           :
1.  Rebus bunga pepaya dengan menambahkan asam kandis selama kurang lebih 10   menit,angkat lalu tiriskan.
2.  Bumbu-bumbu yang sudah diiris serong, ditumis dengan minyak kurang lebih 3 sendok   makan,setelah layu masukan ikan teri sambil diaduk- aduk hingga matang,masukan sedikit air,sampai mendidih.
3.  Masukkan bunga pepaya,aduk-aduk,masukan juga garam secukupnya,tunggu hingga  agak asat( agak mengering)
            4.  Angkat dan siap dihidangkan.

SELAMAT MENCOBA.( Lusia Tukiman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenangan di Yogyakarta

  Jogya 14 Juli 2022 Salam literas @asnati