Oleh : Asnati, S.Pd., M.TPd
( SDN 17 Rejang Lebong)
Pendidikan pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mendewasakan peserta didik, yang ditandai oleh adanya kemandirian dari diri peserta didik. Kemandirian yaitu kemampuan dalam mengambil suatu langkah atau keputusan untuk hidupnya sendiri tanpa harus selalu tergantung pada orang lain. Melalui kerangka pendidikan berlalu lintas pada pesrta didik dalam pembelajaran di sekolah merupakan solusi dan langkah strategis untuk bisa memahami berbagai peraturan dan tata tertib didalam sekolah khususnya dandilingkungan umumnya. Pendidikan pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mendewasakan peserta didik, yang ditandai oleh adanya kemandirian dari diri peserta didik. Kemandirian yaitu kemampuan dalam mengambil suatu langkah atau keputusan untuk hidupnya sendiri tanpa harus selalu tergantung pada orang lain.
Melalui kerangka pendidikan berlalu lintas pada pesrta didik dalam pembelajaran di sekolah merupakan solusi dan langkah strategis untuk bisa memahami berbagai peraturan dan tata tertib didalam sekolah khususnya dan dilingkungan umumnya. Pendidikan berlalulintas didasarkan pada pemikiran bahwa memberikan pendidikan berlalu lintas melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif, khususnya upaya dalam meningkatan kedisiplinan, ketertiban, tanggungjawab terutama yang terkait dengan keselamatan sesama pengguna jalan pada saat peserta didik baik berangkat maupun pulang sekolah. Namun pendidikan berlalulintas ternyata berdampak cukup baik pada lingkungan keluarga atau orang tua dalam interaksinya yang terjadi dalam keseharian baik orangtua dan atau adik dan kakaknya atau anggota keluarga dan masyarakat lainnya.
Mengapa pendidikan berlalulintas bagi peserta didik itu dirasa penting? Hal ini mengingat peserta didik merupakan kelompok yang sangat potensialuntuk menerima perubahan atau pembaruan,pada taraf ini peserta didik dalam kondisi peka terhadap stimulasi sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup untuk tertib, disiplin, tanggungjawan. Keterlibatan institusi pendidikan atau sekolah dalam membantu terciptanya suasana tertib, disiplin dan tanggungjawan sangatlah membantu apaarat petugas kepolisian misalnya dalam menekan jumlah maupun korban kecelakaan lalu lintas telah. Sesuai Surat Ketetapan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.03/III/KB/2010 dan No.B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang “Mewujudkan Pendidikan Nasional dalam Berlalu Lintas”. Berdasakan SKB tersebut memungkinkan terintegrasinya kurikulum berlalulintas dalam kurikulum pendidikan nasional. Implementasi dan mekanisme yang dapat ditempuh agar materi pendidikan berlalu lintas dalam kurikulum pendidikan disekolah hendaknya: 1) Dimasukannya materi pendidikan berlalu lintas ke dalam kurikulum sesuai dengan kelompok umur; 2) Dimasukannya kursus pelatihan keselamatan jalan bagi para murid dan guru. Upaya meningkatkan tertib, rasa disiplin dan tanggungjawab dalam segala hal termasuk berlalulintas sangatlah penting untuk dikembangkan disekolah dan oleh orang tua. Penanaman ketertiban, kedisiplinan tersebut bisa dilakukan para guru sebagai pelaluk pendidikan disekolah, karena guru atau pembimbing pasti punya banyak trik yang bisa lebih dikembangkan, dalam keikut sertaan mensukseskan program pemerintah, yakni pendidikan nasional dalam berlalu lintas, untuk mengurangi angka kasus maupun jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia.Pembelajaran keselamatan dijalan raya bagi pelajar sering dilakukan pihak sekolah bekerja sama dengan pihak terkait yaitu kepolisian. Maka sangatlah penting adanya pembinaan pendidikan sejak dini tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas. Memang keselamatan dijalan raya tugas dari pihak kepolisian dan tugas guru disekolah untukmemberikan pendidikan yang baik termasuk pendidikan sosial masyarakat. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah pendidikan pertama selalu datang dari rumah atau orang tua, para orang tua harus sadar,bahwa keselamatan adalah hal paling utama ketika berada di jalan raya. harus bisa memberi contoh pada anak-anaknya saat berkendara di jalan raya dengan mentaati peraturan lalu lintas.
Penggunaan kendaraam bermotor oleh siswa pihak sekolah pun tidak berdaya melarang para siswanya yang membawa sepeda motor ke sekolah. Orang tua memberikan sepeda motor kepada anaknya dan membolehkan mereka mengendarainya dengan alasan menggunakan sepeda motor dapat lebih cepat sampai sekolah, lebih mengirit waktu dan lebih ekonomis. Kondisi transportasi publik yang kurang aman dan nyaman menjadikan pelajar lebih senang membawa sepeda motor ke sekolah. Harus ada cara khusus atau tersendiri bagi polisi dalam memberikan pendidikan berlalu lintas bagi pelajar. Dengan melalui bentuk penyuluhan, penyebaran selebaran, melibatkan pelajar dalam kampanye keselamatan berlalu linta, pemutaran film dan sebagainya. Pihak kepolisian bisa secara pro aktif datang kesekolah atau pihak sekolah mengundang kepolisian untuk memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada pelajar. Melalui cara itu, diharapkan muncul kesadaran dari pelajar terhadap pentingnya keselamatan berlalu lintas di jalan raya.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa implementasi pendidikan berlalu lintas pada peserta didik disekolah maka diharapkan dapat meningkatkan keselamatan jalan, karena ketertiban, kedisiplinan dan tanggungjawab sudah tertanam pada diri peserta didik dengan baik sebagai langkah -langkah lain yang lebih preventif, selain itu pendidikan lalu lintas bentuknya bisa penyuluhan, penyebaran selebaran, melibatkan pelajar dalam kampanye keselamatan berlalu lintas, pemutaran film, dan sebagainya. Sehingga cara itu, diharapkan muncul kesadaran dari pelajar terhadap pentingnya keselamatan berlalu lintas, pentingnya taat terhadap peraturan lalu lintas dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar