Motivasi Menulis Buku
dan Berprestasi
Materi yang disampaikan Dr. H. IMRON ROSIDI,
S.Pd., M.Pd terkait dengan "Memotivasi Menulis Buku dan Berprestasi"
menggunakan dua cara dengan slide/presentasi dan langsung menggunakan
chat/obrolan pada grop. Persoalan yang paling utama dan sangat melekat pada
masing-masing pribadi terkait dengan menulis buku adalah “Mereka Tidak Mau
Menulis” bisa diartikan tidak berbuat. Sebagai guru ada alasan klasik kenapa
tidak menulis yakni pertama, belum menemukan alasan mengapa harus menulis
dan kedua, tidaktahu cara menulis.
Lakukanlah trik mau, tekun, nekat, dan baca dalam menulis niscaya pasti akan berhasil. Mau artinya berusaha melakukan kegiatan menulis, tekun menulis lakukan secara terus menerus karena kita tau menulis adalah sebuah keterampilan, nekat , menulislah dg jelek dan jangan takut salah dan yang terakhir baca yang sudah ditulis. Selain dengan itu penulis harus didukung Baca, baca pengetahuan tentang teori menulis dan hal-hal lain yg berhubungan dengan menulis, yang salah satu sumbernya biasa diperoleh dari buku.Sudah selayaknyalah kita sebagai guru sedini mungkin harus belajar menulis. Selain dari identitas dan tugas yang melekat, ada beberapa hal yang bisa diberikan kepada orang lain dengan menulis bisa berbagi inspirasi, menyuarakan kebenaran dan menyebarkan ilmu. Bonus lain tentu sebuah popularitas dan Uang atau royalty.
Ubahlah mainset kita bergeraklah dari seorang guru menjadi seorang penulis. Setelah mempraktekkan ilmu mau, tekun, nekat, dan baca. Lakukanlah Pendalaman Materi dengan 3 P ( Paper, Parson, Place). Dengan didasari Paper ( mengumpulkan literature) kita akan bisa menentukan jenis buku yang mau di tulis. Sebagai langkah awal Bisa dimulai dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku umum, atau buku-buku motivasi dan buku pelajaran. Berikutnya buatlah kerangka buku. Person banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis. Place, mendatangi tempat yg akan kita tulis. Setelah buku sempurna telah dibuat, langkah terakhir terbitkanlah buku. Ada dua cara yang kita bisa lakukan dalam menerbitkan buku, semua itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Rangkuman Jawaban dari beberapa tanya jawab:
Setiap bertemu langsung berbicara tanpa mikir. Tp ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal-hal yg saat ini sudah hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku.
Dari kecil saya suka membaca dan menulis dan slalu terputus ditengah jalan, karena slalu mencari alasan dan slalu ada alasan itu, salah satu nya adalah aturan pembuatan tulisan yang di paparkan bapak dalam ppt, mohon di jelaskan lebih spesifik lagi karena saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis... Terima kasih atas bantuannya pemahamannya Begini. Antara otak kita yg berjalan lancar dg tangan kita yg mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis anggaplah sdg berbicara. Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya kurang baik. Biarkan saja.
Terus menulis jangan takut salah. Setelah dianggap selesai, mungkin 4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi sambil membenahi yg salah. Masalah kemandegan, belum selesai berhenti, itu karena kurangnya motivasi dlm.menulis. kalau menulis artikel populer, cerpen, puisi hrsnya sekali duduk. Malanya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita ttg apa yg akan ditulis.
Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote 2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.
Selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya. Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau paragraf?
Paragraf itu gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu:
1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan,
2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan
3. Memberi konjungsi antarkalimat.
Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat
Beliu menulis sebenarnya baru masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itu bdia bilang, mana ada guru D3 tukisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul.
Penulis itu hrs mau mebgorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis. Jika ingin menerbitkan buku di penerbit mayor harus faham visi misi penerbit. Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik tulisan yang diterima.
Untuk kenaikan pangkat . Buku kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri, masing2 buku isi berapa. Untuk bisa dinilai. Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya korim.ke.mizan. kha gitu. Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr 20 nilai 4. Untuk saat ini, saat karakter anak jauh berbeda dengan zaman dulu.
Penggaris untuk Mengajar, bukan untuk Menghajar
(disadur dari http://guru-umarbakri.blogspot.com/)
Lakukanlah trik mau, tekun, nekat, dan baca dalam menulis niscaya pasti akan berhasil. Mau artinya berusaha melakukan kegiatan menulis, tekun menulis lakukan secara terus menerus karena kita tau menulis adalah sebuah keterampilan, nekat , menulislah dg jelek dan jangan takut salah dan yang terakhir baca yang sudah ditulis. Selain dengan itu penulis harus didukung Baca, baca pengetahuan tentang teori menulis dan hal-hal lain yg berhubungan dengan menulis, yang salah satu sumbernya biasa diperoleh dari buku.Sudah selayaknyalah kita sebagai guru sedini mungkin harus belajar menulis. Selain dari identitas dan tugas yang melekat, ada beberapa hal yang bisa diberikan kepada orang lain dengan menulis bisa berbagi inspirasi, menyuarakan kebenaran dan menyebarkan ilmu. Bonus lain tentu sebuah popularitas dan Uang atau royalty.
Ubahlah mainset kita bergeraklah dari seorang guru menjadi seorang penulis. Setelah mempraktekkan ilmu mau, tekun, nekat, dan baca. Lakukanlah Pendalaman Materi dengan 3 P ( Paper, Parson, Place). Dengan didasari Paper ( mengumpulkan literature) kita akan bisa menentukan jenis buku yang mau di tulis. Sebagai langkah awal Bisa dimulai dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku umum, atau buku-buku motivasi dan buku pelajaran. Berikutnya buatlah kerangka buku. Person banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis. Place, mendatangi tempat yg akan kita tulis. Setelah buku sempurna telah dibuat, langkah terakhir terbitkanlah buku. Ada dua cara yang kita bisa lakukan dalam menerbitkan buku, semua itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Rangkuman Jawaban dari beberapa tanya jawab:
Setiap bertemu langsung berbicara tanpa mikir. Tp ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal-hal yg saat ini sudah hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku.
Dari kecil saya suka membaca dan menulis dan slalu terputus ditengah jalan, karena slalu mencari alasan dan slalu ada alasan itu, salah satu nya adalah aturan pembuatan tulisan yang di paparkan bapak dalam ppt, mohon di jelaskan lebih spesifik lagi karena saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis... Terima kasih atas bantuannya pemahamannya Begini. Antara otak kita yg berjalan lancar dg tangan kita yg mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis anggaplah sdg berbicara. Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya kurang baik. Biarkan saja.
Terus menulis jangan takut salah. Setelah dianggap selesai, mungkin 4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi sambil membenahi yg salah. Masalah kemandegan, belum selesai berhenti, itu karena kurangnya motivasi dlm.menulis. kalau menulis artikel populer, cerpen, puisi hrsnya sekali duduk. Malanya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita ttg apa yg akan ditulis.
Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote 2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.
Selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya. Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau paragraf?
Paragraf itu gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu:
1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan,
2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan
3. Memberi konjungsi antarkalimat.
Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat
Beliu menulis sebenarnya baru masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itu bdia bilang, mana ada guru D3 tukisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul.
Penulis itu hrs mau mebgorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis. Jika ingin menerbitkan buku di penerbit mayor harus faham visi misi penerbit. Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik tulisan yang diterima.
Untuk kenaikan pangkat . Buku kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri, masing2 buku isi berapa. Untuk bisa dinilai. Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya korim.ke.mizan. kha gitu. Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr 20 nilai 4. Untuk saat ini, saat karakter anak jauh berbeda dengan zaman dulu.
Penggaris untuk Mengajar, bukan untuk Menghajar
(disadur dari http://guru-umarbakri.blogspot.com/)
Tantangan mengajarkan
bahasa Indonesia lebih tinggi. Siswa SMK pada umumnya lebih suka menerima
pelajaran produktif dan menganggap pelajaran bahasa Indonesia kurang penting.
Dengan berbagai strategi mengajar melalui pendekatan kasih sayang, aku berhasil
membawa siswa SMKN 2 Pasuruan senang bahasa Indonesia. Aku tidak jarang
menggunakan pendekatan personal ketika mengajar. Saat ini aku kemabali mengajar
di SMAN 2 Pasuruan.
Selain itu, aku beruntung bisa
mengajar di dua Pondok pesantren terbesar di kota dan kabupaten Pasuruan. Aku
mengajar di kedua pondok ini diawali dengan permintaan kyai. Mengajar di pondok
juga aku gunakan sebagai wujud pengabdianku kepada masyarakat dan aku gunakan
untuk belajar agama. Tugas mengajar di pondok diawali pada tahun 2000 sampai
sekarang. Santri di kedua pondok ini sangat menyukai pelajaran bahasa
Indonesia.
Penggaris untuk Mengajar, bukan untuk
Menghajar , (disadur
dari http://guru-umarbakri.blogspot.com/ Tantangan mengajarkan bahasa Indonesia lebih
tinggi. Siswa SMK pada umumnya lebih suka menerima pelajaran produktif dan
menganggap pelajaran bahasa Indonesia kurang penting. Dengan berbagai strategi
mengajar melalui pendekatan kasih sayang, aku berhasil membawa siswa SMKN 2
Pasuruan senang bahasa Indonesia. Aku tidak jarang menggunakan pendekatan
personal ketika mengajar. Saat ini aku kemabali mengajar di SMAN 2
Pasuruan.
Selain itu, aku beruntung bisa
mengajar di dua Pondok pesantren terbesar di kota dan kabupaten Pasuruan. Aku
mengajar di kedua pondok ini diawali dengan permintaan kyai. Mengajar di pondok
juga aku gunakan sebagai wujud pengabdianku kepada masyarakat dan aku gunakan
untuk belajar agama. Tugas mengajar di pondok diawali pada tahun 2000 sampai
sekarang. Santri di kedua pondok ini sangat menyukai pelajaran bahasa
Indonesia.
Santri kedua pondok ini memiliki
prestasi di bidang lomba karya tulis tingkat nasional dan lomba mading tingkat
Jawa Timur. Diklat-diklat jurnalistik sering aku lakukan untuk melatih santri
menulis. Tabloit, majalah terbit di kedua pondok ini. Semua itu aku lakukan
tanpa kekerasan. Memang, penggaris digunakan untuk mengajar, bukan untuk
menghajar. Selain mengajar di sekolah, aku juga menyempatkan diri mengajar di
perguruan tinggi. Hal ini aku lakukan karena aku harus dapat mengembangkan ilmu
yang aku miliki. Pada tahun 2002 s.d. 2005, aku mengajar di AKPER kota Pasuruan
MK penelitian keperawatan. Pada tahun 2002 sampai dengan sekarang, aku juga
mengajar di STKIP Pasuruan dan menjadi Ketua Jurusan sejak 2013. Aku juga
pernah mengajar di STAIS Pasuruan.
Materi yang disampaikan Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
terkait dengan "Memotivasi Menulis Buku dan Berprestasi" menggunakan
dua cara dengan slide/presentasi dan langsung menggunakan chat/obrolan pada
grop. Persoalan yang paling utama dan sangat melekat pada masing-masing pribadi
terkait dengan menulis buku adalah “Mereka Tidak Mau Menulis” bisa diartikan
tidak berbuat. Sebagai guru ada alasan klasik kenapa tidak menulis yakni
pertama, belum menemukan alasan mengapa harus menulis dan kedua, tidak tahu
cara menulis.
Lakukanlah trik mau, tekun, nekat, dan
baca dalam menulis niscaya pasti akan berhasil. Mau artinya berusaha melakukan
kegiatan menulis, tekun menulis lakukan secara terus menerus karena kita tau
menulis adalah sebuah keterampilan, nekat , menulislah dg jelek dan jangan
takut salah dan yang terakhir baca yang sudah ditulis. Selain dengan itu
penulis harus didukung Baca, baca pengetahuan tentang teori menulis dan hal-hal
lain yg berhubungan dengan menulis, yang salah satu sumbernya biasa diperoleh
dari buku.Sudah selayaknyalah kita sebagai guru sedini mungkin harus belajar
menulis. Selain dari identitas dan tugas yang melekat, ada beberapa hal yang
bisa diberikan kepada orang lain dengan menulis bisa berbagi inspirasi,
menyuarakan kebenaran dan menyebarkan ilmu. Bonus lain tentu sebuah popularitas
dan Uang atau royalty.
Ubahlah mainset kita bergeraklah
dari seorang guru menjadi seorang penulis. Setelah mempraktekkan ilmu mau,
tekun, nekat, dan baca. Lakukanlah Pendalaman Materi dengan 3 P ( Paper,
Parson, Place). Dengan didasari Paper ( mengumpulkan literature) kita akan bisa
menentukan jenis buku yang mau di tulis. Sebagai langkah awal Bisa dimulai
dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku umum, atau
buku-buku motivasi dan buku pelajaran. Berikutnya buatlah kerangka buku. Person
banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita
tulis. Place, mendatangi tempat yg akan kita tulis. Setelah buku sempurna telah
dibuat, langkah terakhir terbitkanlah buku. Ada dua cara yang kita bisa lakukan
dalam menerbitkan buku, semua itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Rangkuman Jawaban dari beberapa tanya
jawab:
Setiap bertemu langsung berbicara tanpa
mikir. Tp ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan,
pikiran, dan perasaan. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang
peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku.
Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal-hal yg saat
ini sudah hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus
corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses,
bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek
dan tdk laku.
Dari kecil saya suka
membaca dan menulis dan slalu terputus ditengah jalan, karena slalu mencari
alasan dan slalu ada alasan itu, salah satu nya adalah aturan pembuatan tulisan
yang di paparkan bapak dalam ppt, mohon di jelaskan lebih spesifik lagi karena
saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis... Terima kasih atas bantuannya
pemahamannya Begini. Antara otak kita yg berjalan lancar dg tangan kita yg
mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis anggaplah sdg berbicara.
Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya
kurang baik. Biarkan saja.
Terus menulis jangan takut
salah. Setelah dianggap selesai, mungkin 4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi
sambil membenahi yg salah. Masalah kemandegan, belum selesai berhenti, itu
karena kurangnya motivasi dlm.menulis. kalau menulis artikel populer, cerpen,
puisi hrsnya sekali duduk. Malanya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita
ttg apa yg akan ditulis.
Daftar pustaka hanya di akhir
tulisan. Bisa juga dg diberi foot note 2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf,
buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan
5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
Biasanya penerbit major tdk
menerbitkan buku antologi yg royoan. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau
menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan
kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit Untuk langkah awal
yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa
berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Seorang penulis itu hrs selalu
mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul
tiba2. Tdk boleh ditunda.
Selain motivasi terdapat juga
passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya.
Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan
berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa
muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit.
Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Bagaimana tahapan dalam membuka dan
menutup kalimat atau paragraf?
Paragraf itu
gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu:
1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan,
2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan
3. Memberi konjungsi antarkalimat.
Paragraf itu terdiri atas
3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa
dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat
umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya
adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya
sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat
Beliu menulis sebenarnya baru
masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan
mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di
majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg
terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itu
bdia bilang, mana ada guru D3 tukisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu
buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah
menulis muncul.
Penulis itu hrs mau mebgorbankan waktu.
Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok
pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan
menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal
malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit
untuk menjadi penulis. Jika ingin menerbitkan buku di penerbit mayor harus
faham visi misi penerbit. Mohon mengupas beberapa penerbit beserta
karakteristik tulisan yang diterima.
Untuk kenaikan pangkat . Buku
kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri, masing2 buku isi berapa. Untuk bisa
dinilai. Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk
mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti
sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling
gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah.
Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya
korim.ke.mizan. kha gitu. Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2,
kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr
20 nilai 4. Untuk saat ini, saat karakter anak jauh berbeda dengan zaman dulu.
Salam literasi
asnatisarip@gimail.com
Salam literasi
asnatisarip@gimail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar