Pengikut

Jumat, 01 Mei 2020

Sikaya dan Si Miskin

Pagar Tembok dan Pagar Seng Bodol


Ironis sekali, mereka saling ingin menang sendiri, tak mau ada yang mengalah, yang satu pegawai yang satu hanya buruh pencari emas, mereka sesungguhnya bersaudara karma menempel mereka dua beradik, tapi napsu harta tak bisa menahan emosi mereka berdua, bertetangga, tak akur, mereka tak sadar kalau harta tak dibawa mati, mereka hanya mementingkan egonya sendiri.


Subhanallah apa yang akan ku perbuat untuk mereka berdua, yang satu pendidikan nya sarjana, yang satu hanya tamat SD, ya jadi kalau dipikir , yang satu ber ilmu yang satu tak berilmu, cukuplah jelas ,apalagi zaman kini ceramah bisa didengar dimana-mana, nggak perlu konsultasi lagi harusnya, cukup pakai logika atau ilmu tauhid , harta itu tak dibawa mati.



Sebenarnya saya sedih sekali melihat pertikaian dingin mereka, cobala sadar sedikit, kalau Tuhan menghendaki aduh tak seberapa harta yang dimiliki di dunia ini, lebih berharga hidup rukun dan damai, tanpa memikirkan harta.


Salam perfamaiansalam literasi
asnatisarip@gmail.com
https://myasnati.blogspot.com

Sebelum di0agar seng bodol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah Baru

  Langkah Baru Harapan Baru Karya. Asnati Setelah sunyi langkah terhenti  Terkurung dalam diam sepi  Kini ku melangkah, hati berseri  Kembal...