Pengikut

Senin, 21 Juni 2021

Menulis Semudah Ceplok Telur

 


Tanggal pertemuan:  21 Juni  2021

Resume ke: Ke 29

Tema: Menulis Semudah  Ceplok Telur

Narasumber: Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno,S.H

Gelombang: 18



 Malam ini adalah pertemuan terakhir kita di gelombang 18. Ada suka dan duka kita lalui bersama. Tentu akan terkenang sepanjang masa. Inilah pelatihan unik di masa pandemi. Kita tak bertemu secara langsung. Namun kita merasa bertemu langsung dengan narasumbernya

 Awal membuka kelas ini, saya tak pernah menyangka dapat menghadirkan para narasumber hebat yang luar biasa. Bahkan bisa mengundang narsum yang jauh dari Nusa tenggara timur. Terimakasih Om Jay. Malam ini saya sedikit gemetar, tak mampu berkata-kata, dengan pandangan yang berkaca-kaca. Betapa ini pertemuan yang ingin rasanya saya tolak. Rasa bersama yang ingin terus di jalani, membuat saya lupa jika saya akan menyimpan rindu untuk seabadd selamat malam Bapak/ Ibu Pegiat Literasi Se- Nusantara kembali lagi berjuma dengan saya Sang Blogger Milenial.

Malam ini, adalah malam terakhir yang akan kita lewati selama 30 pertemuan lepas kita menyusuri samudra ilmu yang tak pernah saya dapatkan sebelumnya.Sayaingin ada kesan mendalam untuk pertemuan terakhir ini.

 https://terbitkanbukugratis.id/maesaroh/06/2021/memeluk-rindu-seabad/

https://terbitkanbukugratis.id/maesaroh/06/2021/memeluk-rindu-seabad/

Memeluk Rindu Seabad

Oleh: Maesaroh


Aku akan memeluk rindu seabad

Setelah api pertemuan hampir padam

Jemariku hanya menari 

*See you good bye*.


Binar di mataku menguap hingga pucuk kesedihan

Terjerambab pada rindu seabad

Lewat angin dan hujan

Ku titipkan rindu yang lupa berteduh.


Rindu tercipta atas sebuah perpisahan

Senja pun pulang membawa temaram

Setampuk lamunan menarik harapan

*I wanna meet you*.


Perpisahan ini hanya ilusi

Biarkan kenangan menjadi guru

Menjadi kapal-kapal rindu

Yang berlayar menuju impian.


Lebak, 21 Juni 2021







http://syamsul70.blogspot.com/2021/06/perpisahan-pelatihan-menulis-gelombang18.html



 Terima kasih bu maesaroh ketua kelas sekaligus sahabatku yg paling hebat.  Ijinkan saya mewakili teman-teman semua tuk menyampaikan pesan dan kesan kami selama pelatihan belajar menulis gelombang 18 ini.  Pelatihan belajar menulis yang sungguh luarbiasa ini telah mengajarkan banyak hal. Dari yang tadinya tudak tahu apa itu blog apalagi menggunakannya, kini melalui wadah oelatihan ini kami bukan hanya sekedar tahu tapi kini blog menjadi sahabat keseharian kami.  Kami yang tadinya ragu untuk menulis, tidak PD, takut ditertawakan, melalui wadah pelatihan ini, jiwa menulis kami terus dipupuk hingga tumbuh benih-benih keyakinan dan memiliki insting kuat tuk menulis bahkan kini satu demi satu, buku karya kami mulai terbit

 Setelah mengikuti pelatihan belajar menulis ini barulah kami menyadari betapa nikmatnya menulis, menyalurkan apa yang ada di isi kepala, apa yang ada di hati, apa yang dilihat oleh mata. Setiap hari muncul gejolak dalam hati tuk menggerakkan tangan walau hanya tuk menggoreskan sebuah kalimat Bersama pelatihan ini juga hati kami di ikat menjadi satu keluarga. Rasanya baru kemarin kebersamaan ini kita buat, ternyata kini sudah di ujung perpisahan.  Semoga kebersamaan ini bukanlah yang terakhir karena hari esok masih panjang tuk mengukir cerita bersama. Bahkan jika dibuat cerita tak akan pernah berakhir cerita kita

Peserta pelatihan angkatan 18, tak akan ada kata yang sanggup tuk melukiskan kebersamaan kita. Love so much . Mungkin hanya itu yang sanggup saya ungkapkan pada kesempatan ini, saya kembalikan kepada moderator kita. Bu maesaroh

 Baik, terimakasih bu Susi. Sungguh ungkapan yang luarbiasa. Selanjutnya, acara ke empat ucapak terimakasih. Kepada ibu Tuti dipersilakan.  Terima kasih bu moderator

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah malam ini kita msh dapat bertemu secara maya via WA grup yang sangat kita cintai ini. 

Pada pertemuan terakhir ini , izinkan saya mewakili rekan2 peserta pelatihan menulis gelombang 18 menyampaikan banyak terima kasih kepada penulis2 hebat yang telah mewakafkan ilmunya dengan ikhlas dan hanya mengharap imbalan pahala dari Allah SWT. Kepada tim dan narasumber hebat komunitas ini, Omjay, Bu Kanjeng, Pa Brian,  Bu Aam, Bu Ditta, Pa Haji Thamrin Dahlan, Bu Rita, Bu Noralia, Prof Eko Indrajid, Pa Cipto, Cak Inin, Pa Emcho, Pa Dedi Dwitagama,  Pa Akbar Zainudin, Cang Ato, Bu Mayor Nani, Pa Suparno, Pa Ajinatha, Pa Susanto, Pak Sudomo, Pa Joko, Pa Edi, dan  narasumber lainnya yang maaf belum saya sebutkan (berarti saya tdk menyimak materinya, hehe.. ) kami sangat berterima kasih atas ilmu, waktu, tenaga,  dan kesempatan kepada kami hingga kami bisa mengenal liku-liku menulis dari awal menemukan ide, teknik menulis, mengenal blog, sampai ke jenjang penerbitan. Semuanya sudah kami ketahui dari pelatihan ini. Semangat, motivasi, dan inspirasi selalu ada dan kami dapatkan dari kegiatan ini. Semoga ilmu yang Bapak/ Ibu narasumber berikan akan memberi manfaat khususnya utk kami para peserta, umumnya utk semua guru di seluruh pelosok negeri ini, aamiin...

Sekali lagi, saya haturkan terima kasih, mohon maaf apabila dalam pelaksanaannya ada salah dan khilaf dari kami. Insyaa Alloh kami akan jaga selalu silaturahmi, sehingga kemenangan bukan milik pribadi, akan tetapi milik kita bersama, sebagai penulis yang dirindukan oleh pembacanya... 

Demikian ucapan terima kasih dari kami. Akhirul kalam, saya ucapkan jazakumullohu khoiron katsiro, wassalamualaikum wr. wb.. 


Beberapa quote yang masih saya hafal di antaranya:

"Menulislah tiap hari dan buktikan apa yang terjadi."

"Biarkan tulisanmu menemukan takdirnya sendiri"

"Menulis itu seperti pipis dan pup, kerjakan, nikmati, lupakan."

Luarbiasa bu Tuti. Saya menjadi melankolis sekali . Baiklah Bapak Ibu hebat, untuk penutup akan di sampaikan di sesi setelah materi. Setelah ini kita akan memasuki materi, dan grup akan saya kunci kembakli . Malam ini saya akan membersamai Ibu Lilis Sutikno. Bagi yang ingin bertanya silahkan kirim ke nomor 085319209113.





 Ini adalah CV Beliau. Silahkan di simak
 Bismillahirrahmanirrahiim . . .
Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh . . .
Selamat malam . . .
Salam sejahtera bagi kita semuanya . . .
Om Swastiastu . . .
Namo Buddhaya . . .
Salam Kebajikan . . .
Salve . . .
Terima kasih Ibu May.Alhamdulillahi Robil’alamin, saya secara pribadi merasa bangga dan senang bisa bergabung  kembali bersama Om Jay (Guru Hebat saya dalam menulis buku). Dari kelas ini nama saya menjadi besar dan dikenal banyak guru-guru se-Indonesia. KELAS ini telah memberikan saya inspirasi memberikan tongkat estafet kepada penulis muda berbakat dalam kelas mini di Nusa Tenggara Timur. Dengan nama *KELAS WAG MBI* (kelas belajar menulis pasti menjadi buku ber-ISBN). Dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan banyak terima kasih untuk semuanya kepada Om Jay. Hingga detik ini peran Om Jay dalam dunia menulis saya sangat luar biasa.

Teman-teman bisa melihat tayangan cerita singkat saya hingga pada titik sukses saat ini :


 Mari kita berselancar Bapak Ibu.
Terima kasih Ibu Mey. Pada sesi akhir nanti saya akan membagikan hadiah buku tersebut, kepada yang menuliskan resume dalam blog lalu di kirimkan ke FB saya yang ini




 lalu link alamat FB yang sudah dibagikan ke FB saya juga link Blog mohon di kirimkan ke alamat email saya ini :
ibugurucantik@gmail.com. Yuuk rame-rame berkawan dengan ibu guru cantik dari NTT. sahabat literasi tercinta .  Dari tautan di atas, saya dapat telpon VC dari *Ketua Badan Khusus Perempuan PGRI NTT Bunda Emy Retno Rahayu, S.Sos., M.Si., M.Pd*



 Malam ini Bunda akan menyampaikan materi “MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR”


Sudah melihat semuanya? Perhatikan kalimat ini *Apa yang kamu lakukan semua akan berdampak*, cuplikan dari video tersebut. Luarbiasa pepatahnya .Video di atas banyak memberikan kita pelajaran dalam hidup kita. Kita lanjutkan ya. Bagaimana yang Ibu dan Bapak lakukan dalam menulis?.Mulailah menulis dengan hati, mulailah menulis dengan apa yang kita rasakan. Lalu ada yang bertanya, nulis apa yaaa enaknya?.Bebas. Yang penting menulis. Bunda akan bercerita tentang bagaimana kita mulai belajar menulis dan menulis itu semudah ceplok telur. "TUK BYAARRR" Begitu diketuk kulit telurnya, maka keluarlah isi telur kedalam wajan (penggorengan) dan langsung di hidangkan di meja makan. Seperti itulah semangat juang saya untuk memberikan motivasi kepada sahabat literasi Nusantara dalam menulis buku.Intinya adalah Kemauan untuk menulis, *Itu dulu. Anda mau ??? Pasti ada jalan.Jangan pernah berpikir ini itu dan lain sebagainya, hal inilah yang akan membuat kita tidak bisa jalan.. Sebenarnya yang membuat kita ragu-ragu itu adalah diri kita sendiri, dan Musuh terbesar kita adalah ketakutan kita pada diri sendiri. Kalau Bapak Ibu buang rasa takut itu, pasti kita mampu dan bisa berbuat banyak dengan ide yang ada di kepala kita.Yakin kita pasti bisa*


Yuuuk... berselancar lagiiii....
Tanpa membaca jangan pernah bermimpi, Ibu dan Bapak akan menjadi penulis !!!
*Itu hal yang mustahil akan terwujud*
He he he . . .
 Sebagai penanda kita malam perpisahan di kelas ini, he he he
 3 orang teratas yaa...
Khusus peserta baru.
Penilaian *3 peserta* saya serahkan kepada Om Jay dan Moderator malam ini.

*Siapa yang berhak menerima 3 hadiah untuk 3 peserta* 

 Mari kita lanjutkan lagi kisah saya yang lainnya. Baiklah Ibu dan Bapak sekalian . Belajar menulis semudah ceplok telur adalah Quote saya kepada penulis pemula, dalam kelas ini saya mengajak Ibu dan Bapak untuk membaca kisah di bawah ini. Ayooo buruan komen.  Terakhir saya buka blm ada yang komen, iya bunda juga... *nggak papa besok Ibu May buka 3 teratas dengan akhir komen Kelas Om Jay Sayonara*


Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, menyebut, pengetahuan merupakan jalan untuk menemukan Tuhan. Karena itu kata Viktor, harus ada restorasi dalam dunia pendidikan agar dapat menghasilkan manusia-manusia NTT yang berkualitas. Hal itu disampaikan Viktor, saat memberikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun ke-9 SMPN 6 Nekamese dan Peluncuran Buku Karya Murid dan Para Guru di Halaman SMPN 6 Nekamese, Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang, Sabtu (15/8/2020).

Pengetahuan adalah hal paling penting. Bahkan itulah inti dari hidup. Orang tanpa pengetahuan, sesungguhnya dia tidak pernah hidup. Karena Allah adalah sumber pengetahuan, awal dan akhir pengetahuan. Jadi yang namanya pendidikan adalah satu-satunya jalan supaya menemukan Allah,"tandasnya. Menurut Viktor, orang yang punya iman teguh pasti mencintai pengetahuan dan rajin membaca. Dengan pengetahuan sebut Viktor, manusia mampu membangun imajinasi yang membuatnya jadi orang hebat dan berkualitas. Viktor mengatakan, ada empat hal yang menentukan kesuksesan hidup yakni spritualitas atau keyakinan teguh, pengetahuan, punya jaringan atau networking serta kesehatan yang prima.

Pendidikan lanjutnya, punya peranan penting dalam membentuk keempat hal tersebut. “Karena itu saya sangat serius, paksa dan dorong agar orang mengikuti pendidikan. Pendidikan harus dibangun dalam semangat restorasi. Mengembalikan cara berpikir manusia supaya tidak hanya tahu (know) tapi juga mengerti,"ujar Viktor. "Mengapa sesuatu itu begini dan bukan begitu, itulah pendidikan yang hakiki. Pendidikan harus bisa antar peserta didik untuk buktikan kebenaran dari sesuatu atau aspek epistemogis dan nilai kegunaan atau aksiologisnya. Dalam berpengetahuan, kita harus sampai pada level itu,” sambungnya.

Gubernur Viktor memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan para guru SMPN 6 Nekamese. “Kenapa sekolah ini baik karena mindset atau cara berpikir pemimpinnya. Pemimpin yang punya cara berpikir baik dan mau berubah sehingga lingkungan bersih dan anak-anak mampu menarasikan segala hal. Terima kasib ibu kepala sekolah dan para guru yang sudah melatih anak-anak untuk jadi orang cerdas, peduli dan berani,” pungkasnya.*
 Ibu dan Bapak sekalian,
Tulisan itu saya ambil dari berita yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Pendidikan adalah Jalan Menemukan Tuhan", Klik untuk membacanya di sini : https://kupang.kompas.com/read/2020/08/16/08433901/gubernur-ntt-viktor-laiskodat-pendidikan-adalah-jalan-menemukan-tuhan?page=all. Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere. Editor : Aprillia Ika. Jika Ibu dan Bapak ingin membaca berita itu lebih jelas bisa Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat, dengan Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Tulisan itu saya menuliskannya dalam buku dan sudah beredar se-antero negeri ini bersama beberapa guru yang menjadi kuratormya adalah Pak Sahat Serasi Naibaho, yang saya pinang untuk kesekian kalinya untuk menjadi editor buku kita nanti. Tetapi Bapak dan Ibu jangan beranggapan saya copi paste dari berita tersebut diatas. Berita tersebut malah saya lihat baru kemaren sore *Senin, 22 Februari 2021*, sementara buku saya telah terbit tahun 2020.

Saya menulis buku itu spontan saja, ketika saya mendapatkan undangan dari sahabat saya kepala SMP Negeri 6 Nekamese.Saya duduk dibangku paling depan, sebenarnya saya duduk di kursi urutan kedua dari depan. Ketika saya bertemu teman-teman dalam organisasi sejak saya di NTT (yang saat ini menjadi pejabat NTT). Mereka mengajak saya bergabung duduk di barisan depan pas di depan Gubernur NTT (Bapak Viktor Bung Tilu Laiskodat).

Kejadian itu saya rangkai kalimat demi kalimatnya, dan menjadi sebuah buku. Buku Antologi, Ibu dan Bapak bisa melihat kisah itu dalam blog saya ini : Masih banyak kisah saya dalam blog saya yang telah menjadi buku, dan banyak kisah teman-teman serta sahabat literasi yang saya ajak bergabung dalam *KELAS WAG MBI* Kelas belajar menulis pasti menjadi buku ber-ISBN. Mari mulai berani menulis. Belajar menulis dalam komunitas yang membawa Ibu dan Bapak menjadi penulis buku ber-ISBN. Seperti kelas ini kita ini. Kata Pramudya Ananta Toer :

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik." Mari menulis ! Sebab . Menulis itu semudah ceplok telur, maka menulislah (Lilis Sutikno). Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, agar cinta kita tersampaikan dengan sempurna maka menulislah*(Lilis Sutikno). Menulis adalah berteriak kepada dunia tanpa suara* (Lilis Sutikno).  Maka . Menulislah .Agar dunia tahu siapa dirimu. Demikian Ibu May yang bisa saya sampaikan malam ini, semoga bisa memberikan inspirasi kepada sahabat literasi semua dalam group ini. Tiada gading yang tak retak, segala kesempurnaan itu milik Allah, biarlah segala kelemahan ini milik saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikan materi ini. Salam Literasi. Terimakasih Bunda Lilis yang Luarbiasa , saya terkesan sekali dengan materi2 ibu yang sarat dengan motivasi. Membaca isi blog ibu, saya sangat tersanjung. Sepak terjang ibu di dalam dunia literasi pendidikan sangat mengagumkan. Semoga ibu selalu jadi inspirator hebat. Baik Bapak Ibu, yang mah bertanya silakan kirim ke nomor 085319209113.

Salam literasi

Asnati

2 komentar:

  1. ibu asnati selalu keren dan komplit resumenya....semangat terus menulis ya bu....semoga silaturrahmi kita tetap terjaga...salam literasi !

    BalasHapus

Langkah Baru

  Langkah Baru Harapan Baru Karya. Asnati Setelah sunyi langkah terhenti  Terkurung dalam diam sepi  Kini ku melangkah, hati berseri  Kembal...